Berita Balikpapan Terkini
Manajemen THR Ala Risky Diba, Proporsi 40 Persen Living, 30 Persen Cicilan, 20 Persen Tabungan
Setahun sekali, masyarakat merayakan Lebaran dengan membeli pakaian baru dan pulang kampung untuk berkumpul bersama keluarga
Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Samir Paturusi
Sementara itu, untuk kepentingan sosial dan keagamaan, Risky mengalokasikan sebagian THR-nya untuk membantu sesama.
"10 persen nya buat zakat sama sedekah," ucapnya.
Ia bersyukur karena THR dari perusahaannya cair dua pekan sebelum Lebaran, sehingga memudahkannya untuk mengatur keuangan secara lebih matang.
"Jadi ada spare waktu kalo misal mau belanja-belanja, kalo semakin dekat lebaran harga-harga makin mahal," pungkasnya.
Risky pun mengaku pernah melakukan kesalahan dalam mengelola THR saat awal-awal bekerja.
"Anak baru, baru punya uang dapat THR tiba-tiba rekeningnya gendut habis lah duitnya buat beli ini itu," tambahnya.
Pengalaman itu membuatnya lebih disiplin dalam mengelola keuangan. Sejak tiga tahun terakhir, Risky mulai menerapkan skala prioritas dalam pengeluaran THR, apalagi ia sudah bekerja selama tujuh tahun.
Manfaat dari investasi yang ia lakukan kini mulai dirasakan. Namun, ia juga menghadapi tantangan lain, seperti sulitnya memesan tiket pesawat dari jauh-jauh hari karena pekerjaannya sebagai satgas yang memiliki jadwal kerja tidak tetap.
Baca juga: 85 Link Download Amplop Lebaran 2025 Desain Kartun untuk Bagi THR ke Ponakan, bisa Dijual Lagi!
"Kalo misalnya jam kerja dan masa kerjanya seperti karyawan normal bisa di prediksi gitu, biasanya nyari promo dari jauh jauh hari," jelasnya.
Untuk mudik tahun ini, Risky hanya mendapatkan waktu lima hari di kampung halaman sebelum harus kembali bekerja. Di kampung, ia juga bersiap menyambut tradisi Lebaran, seperti menerima kunjungan tetangga dan anak-anak yang datang untuk bersilaturahmi.
"Makanya di situ harus siapin anggaran buat ke tetangga, mau gak mau kan ini kan hari raya sebagai ajang silahturahmi," ucapnya.
Risky juga mempersiapkan angpao untuk anak-anak dengan nominal Rp10.000 hingga Rp15.000 per anak, serta memanfaatkan layanan penukaran uang untuk kebutuhan Lebaran. Ia menyiasati pembatasan penukaran uang tunai dengan menarik pecahan besar dari ATM.
"Untuk pecahan-pecahan untuk yang dewasa ambil aja di atm bisa langsung tarik tunai, tapi intuk anak-anak kecil kita nyiapinnya," tambahnya.
Salain itu, Risky juga menambahkan tips untuk mengelola uang THR agar kantong tetap aman setelah Lebaran. Ia menjelaskan bahwa yang paling utama adalah menentukan skala prioritas.
Untuk kebutuhan hidup, uang THR dapat digunakan sebesar 40 persen, lalu 30 persen digunakan untuk membayar cicilan, 20 persen untuk menabung atau berinvestasi, dan terakhir 10 persen untuk zakat serta bersedekah.
"Jadi yang paling utama itu bikin skala prioritas dulu, fokus ke jangka panjang dulu, kayak kesehatan, pendidikan, investasi. Menurutku itu penting banget," tutupnya.
Dengan pengalaman dan kebijakannya dalam mengatur keuangan, Risky berharap lebih banyak masyarakat yang bisa memaksimalkan manfaat dari THR tanpa terjebak dalam pengeluaran impulsif. (*)
Polairud Polda Kaltim Tanam Mangrove Bersama Staf Khusus MPR RI |
![]() |
---|
Walikota Balikpapan Rahmad Masud Raih Gelar Doktor di Universitas Mulawarman |
![]() |
---|
PT Kilang Pertamina Balikpapan Salurkan Infak Rp91 Juta untuk Rumah Ibadah dan Tahfiz |
![]() |
---|
Puji Kinerja PN Balikpapan, Kuasa Hukum TJS Akui Ada Tantangan di Lapangan |
![]() |
---|
5 Ton Sampah Diangkut, TNI AL Kerahkan 200 Orang Bersihkan Pantai Melawai Balikpapan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.