Tribun Kaltim Hari Ini

25 Petugas Kebersihan Resign, Sisanya Kerja Lembur Tangani Lonjakan Sampah di Samarinda

Tahun lalu tercatat 118 petugas kebersihan mengundurkan diri. Sementara pada Maret 2025 ini sudah ada 25 orang yang berhenti.  

|
Penulis: Geafry Necolsen | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
ANGKUT SAMPAH SAMARINDA - Dump truk sampah di salah satu TPS di Samarinda, Jumat (28/3/2025). DLH Samarinda menerapkan sistem lembur untuk mengatasi lonjakan volume sampah di hari raya idul fitri yang diprediksi bisa mencapai 30 persen dibanding hari biasa. (TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI) 

TRIBUNKALTIMCO, SAMARINDA - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda menyiapkan strategi khusus dalam menangani lonjakan volume sampah selama perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah tahun 2025 di Kota Samarinda, Kalimantan Timur

Kepala DLH Samarinda, Endang Liansyah, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan para koordinator lapangan (korlap) dan pengawas, serta sopir truk sampah di Samarinda 

Tujuannya tentu saja untuk memastikan kelancaran operasional pengangkutan sampah selama masa Lebaran.  

Menurut Endang, DLH akan menerapkan sistem lembur selama tujuh hari, yakni tiga hari sebelum Idul Fitri dan empat hari sesudahnya.

Baca juga: DLH Samarinda Kaltim Gerakkan 1.300 Petugas Kebersihan untuk Lembur Tangani Sampah Selama Idul Fitri

“Petugas tetap bekerja dalam sistem shift, tetapi hitungannya mereka lembur. Tidak ada penambahan petugas, hanya volume pekerjaan yang ditambah," jelasnya (28/3/2025) di Samarinda

Saat ini, jumlah petugas kebersihan di Samarinda mencapai sekitar 1.300 orang dengan sistem kerja 24 jam.

Pengerjaan dilakukan dengan metode kejar sampah, di mana sampah yang sudah menumpuk segera diangkut tanpa menunggu waktu tertentu. 

“Begitu ada sampah, langsung diambil," tambah Endang.

Namun, DLH Samarinda masih menghadapi kendala dalam ketersediaan tenaga kerja dan armada pengangkut sampah.

Endang mengungkapkan bahwa setiap tahunnya ada petugas yang berhenti, dan pada tahun lalu tercatat sekitar 118 orang mengundurkan diri.

Sementara per Maret 2025 ini sudah ada 25 orang yang berhenti.  

MENGATASI SAMPAH SAMARINDA - Sampah di salah satu TPS Samarinda, Senin (17/3/2025). Dinas Lingkungan Hidup Samarinda terus berupaya mengoptimalkan pengangkutan untuk menjaga kebersihan kota, terutama saat Ramadhan yang mengalami peningkatan volume sampah.
MENGATASI SAMPAH SAMARINDA - Sampah di salah satu TPS Samarinda, Senin (17/3/2025). Dinas Lingkungan Hidup Samarinda terus berupaya mengoptimalkan pengangkutan untuk menjaga kebersihan kota, terutama saat Ramadhan yang mengalami peningkatan volume sampah. (TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI)

"Menemukan pengganti petugas sampah itu tidak mudah. Bahkan, kami meminta mereka yang ingin berhenti untuk mencari pengganti terlebih dahulu," ujarnya. 

Endang mengakui bahwa kekurangan tenaga ini juga berdampak pada waktu kerja.

Jika dalam kondisi normal satu dump truck diisi oleh lima petugas dan membutuhkan waktu dua jam untuk penuh, maka dengan hanya dua petugas, waktu pengisian bisa memakan waktu hingga lima jam.  

Selain permasalahan tenaga kerja, DLH juga mengakui bahwa kondisi armada pengangkut sampah saat ini masih terkendali, meski sebagian besar merupakan armada tua yang sering mengalami kendala teknis.

Baca juga: DLH Samarinda Kaji Angkut Sampah Selama 24 Jam Jelang Idul Fitri

“Tapi armada saat ini aman, karena sebelumnya sudah ada perbaikan,” ujar Endang.

Meski demikian, Endang optimis bahwa ke depan pengelolaan sampah di Kota Samarinda akan semakin membaik.

Terlebih saat ini Pemkot Samarinda tengah mematangkan persiapan pengadaan insinerator untuk meminimalisir 600 ton sampah yang dihasilkan Kota Samarinda per harinya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved