Berita Nasional Terkini

Isi Pertemuan 1,5 Jam Megawati dan Prabowo di Teuku Umar, Bagaimana Peluang PDIP Gabung Pemerintah?

Berikut bocoran isi pertemuan 1,5 jam Megawati dan Prabowo yang diungkap Sufmi Dasco.

Tribunnews/ist
PRABOWO TEMUI MEGAWATI - Presiden Prabowo Subianto bertemu Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, pada Senin (7/4/2025) malam, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Bagaimana peluang PDIP gabung pemerintah setelah pertemuan Prabowo-Megawati? (Tribunnews/ist) 

Menurutnya, perbincangan empat mata Prabowo dan Megawati juga diwarnai canda-tawa.

"Kalau menyatukan visi saya tidak tahu persis, tapi bertukar pikiran yang mendalam tentang bagaimana masa depan Indonesia itu pasti, dan pertemuan penuh dengan keakraban, kita denger penuh dengan ketawa-ketawanya juga sih," ungkapnya.

Bantah Dilakukan Sembunyi-sembunyi

Dasco dalam kesempatan itu juga membantah pertemuan Prabowo dan Megawati dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

"Ya kan kalau pertemuan silaturahmi hari raya kan enggak usah kasih-kasih tahu kan, kita juga datang ya enggak sembunyi-sembunyi, kita datang ramai-ramai," ujarnya.

Dasco mengatakan sejumlah tokoh yang hadir antara lain Ahmad Muzani, Prasetyo Hadi, Sugiyono, Letkol Teddy, hingga Budi Gunawan.

Golkar Tetap Loyal ke Prabowo, Tak Masalah Jika PDIP Masuk Kabinet

Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Prabowo Subianto apabila mengajak PDIP untuk bergabung dalam pemerintahan.

Hal ini merespons pertemuan antara Prabowo dengan Presiden kelima sekaligus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri di kediamannya di Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Senin (7/4/2025) malam.

Sarmuji menegaskan bahwa Golkar loyal terhadap presiden. Sehingga, apa pun keputusan Prabowo, partainya akan patuh.

"Kalau itu tergantung presiden saja. Kami loyal pada presiden," kata Sarmuji saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (8/4/2025).

Menurutnya, Prabowo memiliki perhitungan tersendiri apabila mengajak partai lain untuk bergabung atau tidak dalam koalisi.

"Presiden bagaimana memandang perlu tidaknya masuk kabinet, monggo saja penilaian presiden seperti apa," ujar Sarmuji.

Bagi Golkar, kata Sarmuji, berada di dalam atau luar pemerintahan sama baiknya, yakni berkontribusi untuk pembangunan bangsa.

"Karena di luar atau di dalam itu sama-sama baik. Di dalam bisa berkontribusi langsung, tetapi di luar juga bisa memberikan konsepsi banding dan bisa memberi kontrol yang dampaknya juga akan baik," tegasnya.

Pengamat Politik: Pihak Solo Mungkin Tak Happy Dengar Kabar Prabowo-Megawati Bertemu

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved