Paskah 2025

Sejarah Paskah dalam Perjanjian Lama dan Baru Lengkap Hikmah Memperingati Paskah 2025

Berikut sejarah Paskah dalam perjanjian lama dan perjanjian baru lengkap hikmah memperingati Paskah 2025.

Editor: Nisa Zakiyah
TRIBUNKALTIM.CO/NISA ZAKIYAH VIA CANVA
PASKAH 2025 - Ilustrasi kayu salib yang diolah dari aplikasi visual Canva, Kamis (10/4/2025). Berikut sejarah Paskah dalam perjanjian lama dan perjanjian baru lengkap hikmah memperingati Paskah 2025. 

TRIBUNKALTIM.CO - Seluruh umat Kristen Protestan dan Katolik setiap tahun merayakan Paskah.

Paskah sendiri dimaknai sebagai hari pengampunan umat Kristen kepada Tuhan yang telah rela meninggalkan duni demi menyelamatkan hidup umat-Nya.

Namun, umat Kristiani tidak hanya merayakan Paskah, masih ada banyak peringatan-peringatan lainnya.

Mereka memperingati dan merayakan hari kelahiran Yesus dan juga hari kematian-Nya.

Hari-hari besar yang dirayakan umat Kristiani memberikan makna dan hikmah bagi setiap pengikutnya.

Natal merupakan hari perayaan kelahiran Yesus. Sedangkan, Paskah merupakan hari peringatan kematian Yesus Kristus sang Juru Selamat.

Sejarah Paskah

Dikutip dari gramedia.com, Paskah adalah hari peringatan kematian Yesus Kristus sang Juru Selamat ke surga.

Paskah menjadi hari kemenangan Yesus Kristus dari kematian.  

Dia mengorbankan dirinya untuk menebus kesalahan dan dosa umat manusia.

lihat fotoPASKAH 2025 - Ilustrasi Kamis Putih lukisan Yesus sedang mencuci kaki murid-muridnya yang diambil dari dokumen HearldMalaysia.com.
PASKAH 2025 - Ilustrasi Kamis Putih lukisan Yesus sedang mencuci kaki murid-muridnya yang diambil dari dokumen HearldMalaysia.com. Paskah adalah hari peringatan kematian Yesus Kristus sang Juru Selamat ke surga.

Kebangikitan Yesus memberikan pengharapan bagi umat-Nya yang telah ditebus dengan darah milik Tuhan Yesus.

Paskah merupakan tiga hari setelah Yesus Kristus meninggal di kayu salib.

Artinya, hari kebangkitan Yesus adalah kehidupan yang kekal.

Kehidupan abadi tersebut diberikan kepada umat manusia.

Perayaan Paskah digelar setiap bulan April.

Perayaan Paskah dilakukan sejak hari Minggu pertama setelah bulan purnama pertama atau sesudah titik bulan semi.

Sejarah peringatan Paskah memiliki dua versi, yakni dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai Paskah dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru:

1. Sejarah Paskah dalam Perjanjian Lama

Dalam Perjanjian Lama, Paskah sering kali disebut dengan Passover atau Pesakh yang berasal dari bahasa Ibrani. Namun, sekarang berganti nama menjadi “Pascha”.

Dengan juga mengadakan upacara korban domba paskah, ini merupakan suatu tugas dan perinta Tuhan agar dikenang oleh Musa san bani-bani orang Israel (Keluaran 12: 14-17).

Berikut peristiwa yang diperingati pada Perjanjian Lama.

Masa lalu, umat Kristiani merayakan Paskah hanya dalam berbentuk sebagai lambang saja.

Yang tertulis dalam alkitab pada pasal Kolose 2:17 juga pada Ibrani 10:1. Hari raya pada masa perjanjian lama adalah bayangan dari apa yang akan datang, dan wujud serta dalamnya hanya ada pada Yesus sendiri.

Di dalam Pernjanjian lama di dalam alkitab, paskah sering disebut dengan nama Passover atau juga sering dibilang dengan kata lain yaitu Pesakh yang berasal dari kata Ibrani.

Pascha dalam negara Yunani adalah perayaan pembebasan bangsa Israel dari tanah Mesir, dimana pada saat itu diadakan upacara “roti tidak beragi” dan persembahan bagi anak-anak sulung.

2. Sejarah Paskah dalam Perjanjian Baru

Paskah dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sebenarnya berjalan beriringan.

Dalam Perjanjian Baru, Paskah lebih ditujukan untuk menonjolkan cinta kasih, anugerah, dan Kuasa yang diberikan Allah kepada kita, umat Kristiani.

Untuk menghindari umat-Nya dari kutukan dan maut, Yesus membebaskan orang yang percaya dari perbudakan dosa dan memberikannya kepastian mengenai keabadian pada akhir zaman.

Kebangkitan di akhir zaman telah dibuktikan dengan adanya peristiwa kebangkitan Yesus dengan mengalami banyak penderitaan.

Adapun peristiwa yang dimaksud adalah penyaliban diri Yesus pada kayu salib.

Tentu hal ini menjadi pembuktian bahwa kebankitan Tuhan Yesus abadi dalam hidup-Nya.

Berikut peristiwa yang diperingati pada Perjanjian Baru:

- Peristiwa penyaliban, kematian dan kebangkitan Kristus bukan saja mempunyai makna keluaran yang sama dengan Paskah Yahudi.

- Upacara perjamuan makan “Roti tidak Beragi” yang diadakan pada hari Jumat malam kemudian menjadi peringatan “Upacara Perjamuan Malam” yang dilakukan oleh Yesus dan rasulnya.

- Upacara perjamuan itu kemudian dijadikan peringatan “jumat agung” dalam kalender Kristen. Sekalipun begitu, upacara makan roti perjamuan juga dirayakan setiap umat bertemu dalam persekutuan.

- Upacara makan roti perjamuan itu menyiapkan penebusan Yesus, dimana Ia menjadi “Dombah Paskah” disalibkan (Yohanes 20:1,19,26, Kisah Para Rasul 20:1, Korintus 16:20, Wahyu 1:10).

- Perayaan mingguan mengenang kebangkitan Yesus inilah yang membuktikan dengan jelas bahwa peristiwa kebangkitan Yesus terjadi dalam sejarah, dalam ruang dan waktu, sebab dalam perayaan “Sabat” yang begitu ketat diikuti oleh umat yahudi dalam praktik umat kristiani (terutama Yahudi Kristen) telah bergeser menjadi “Hari Tuhan” yaitu kenangan akan hari kebangkitan.

Hikmah Memperingati Paskah

Perayaan Paskah mengatarkan umat atau pengikut Kristus pada kebaikan-kebaikan. Berikut himkah atau manfaat memperingati Paskah.

1. Keluar dari Gelap Menuju Terang

Manusi kerap kali terpengaruh dengan dunia-dunia yang sifatnya gelap atau buruk serta tidak memiliki pengharapan dalam hidupnya.

Yesus dapat dengan sesuatu pengharapan yang baru. Pengharapan itu diberikan kepada masing-masing orang yang percaya bahwa Yesus telah bangkit.

Harapannya, orang-orang yang berada pada jalan yang buruk ketika ikut memperingati Paskah akan mengikuti dan mempercayai Yesus sebagai Juru Selamat ke surga.

2. Bangkit dari Kehidupan lama dan Mulai Kehidupan Baru

Manusia juga sering mengalami banyak masalah pada kehidupannya dan tdak jarang membuat dosa.

Namun, setelah Tuhan bangkit dari kematian-Nya, Dia ingin mengajarkan pada umat manusia untuk mengubah perbuatan yang buruk menjadi lebih baik.

Kehidupan lampau yang hitam, kelam, dan penuh dosa hendaknya dibuang.

Kesadaran harus dipupuk sehingga dapat bangkit untuk memulai kehidupan baru sesuai dengan ajaran Tuhan.

3. Batu Penghalang Sudah Disingkirkan

Batu penghalang yang dibuat oleh iblis telah disingkirkan oleh Yesus sehingga akan memberikan keringanan langkah menuju surga.

Kita bisa melangkah ke tempat Tuhan Allah dan menjadi murid teladan untuk Tuhan. serta mentaati perintah ajaran Allah.

Demikian informasi seputar Paskah. Semoga bermanfaat! (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved