Berita Kukar Terkini
1 ABK Hilang saat Perahu Terbalik di Alur Senyiur Kukar, Arus Deras Jadi Tantangan dalam Pencarian
1 ABK hilang dalam insiden perahu terbalik di Alur Senyiur Sungai Mahakam Kutai Kartanegara, arus deras jadi tantangan dalam pencarian.
Penulis: Dwi Ardianto | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG – Tim Pos SAR Samarinda tengah melakukan operasi pencarian terhadap satu orang anak buah kapal (ABK) yang hilang usai perahu ketinting terbalik di Alur Senyiur, Sungai Mahakam, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Sabtu (12/4/2025).
Insiden tersebut terjadi pada Jumat (11/4/2025) sekitar pukul 11.35 Wita.
Saat itu lima orang ABK dari TB Megawati 17 sedang menyeberang dari tongkang menuju kapal induk menggunakan perahu ketinting.
Namun, perahu diduga terkena pusaran arus kuat sehingga terbalik.
Baca juga: Tongkang Tabrak Tugboat di Sungai Mahakam Sekitar Pulau Yupa Kukar, 1 ABK Dalam Pencarian
Empat dari lima penumpang berhasil menyelamatkan diri, sementara satu orang lainnya, Gustaf Borean (54) dinyatakan hilang.
Kejadian baru dilaporkan ke Kantor SAR Balikpapan pada Sabtu (12/4/2025) pukul 06.45 Wita.
Menanggapi laporan tersebut, Tim Rescue Pos SAR Samarinda langsung diberangkatkan menuju lokasi kejadian pada pukul 07.00 Wita dan diperkirakan tiba di lokasi sekitar pukul 13.00 Wita usai menempuh jarak sekitar 235 kilometer.
Berikut data korban terbaliknya perahu ketinting terbalik di Alur Senyiur Sungai Mahakam:
- Korban Selamat:
- Peter (20)
- Hasbi (22)
- Iksan (22)
- Adit (17)
- Dalam Pencarian:
- Gustaf Borean (54)
Pencarian dilakukan oleh tim SAR gabungan melalui penyisiran di jalur air serta pemantauan udara menggunakan drone thermal.
Baca juga: Viral! Petugas Damkar Posko 1 Lakukan Penyelamatan Drone Jatuh di Sungai Mahakam Teras Samarinda
Kasi Operasi dan Siaga Kantor SAR terhadap satu orang anak buah kapal (ABK) yang hilang usai perahu ketinting terbalik di Alur Senyiur, Sungai Mahakam, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Endrow Sasmita, menyatakan bahwa kondisi arus sungai yang cukup deras menjadi tantangan tersendiri dalam proses pencarian.
“Kami akan maksimalkan pencarian dengan metode penyisiran permukaan dan pemantauan udara. Fokus utama kami adalah menemukan korban secepat mungkin,” ujar Endrow.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.