Berita Nasional Terkini

Dedi Mulyadi Tunjuk Helmy Yahya dan Bossman Mardigu jadi Komisaris BJB, Ini Alasannya

Inilah alasan Dedi Mulyadi tunjuk Helmy Yahya dan Wowiek Prasantyo alias "Bossman" Mardigu, sebagai Komisaris BJB

TikTok/dedimulyadiofficial
KOMISARIS BJB - Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat bersama Bossman Mardigu dan Helmy Yahya pada RUPS BJBR 2025, diunggah di TikTok @dedimulyadiofficial. Alasan Dedi Mulyadi tunjuk Bossman Mardigu dan Helmy Yahya jadi komisaris BJB. (TikTok/dedimulyadiofficial) 

“Saya sempat bilang, ‘boleh gak saya mikir dulu?’ Saya ngobrol dulu sama istri. Tapi beberapa jam kemudian, setelah komunikasi lagi, saya bilang bismillah. Ini amanah buat saya,” ungkapnya.

 Helmy menyebut dirinya merasa terikat secara emosional dengan Jawa Barat.

“Saya Jabar banget. 18 tahun tinggal di Bekasi, anak saya kuliah di ITB. Jadi pas banget, insya Allah saya mohon doa dan dukungan agar BJB bisa naik peringkat dan lebih baik ke depannya,” ujarnya.

Sosok Bossman Mardigu

Mardigu Wowiek Prasantyo atau lebih dikenal sebagai Bossman Mardigu adalah pengusaha asal Indonesia, yang aktif di media sosial Instagram dan YouTube.

Melansir Wikipedia, pria kelahiran Madiun Jawa Timur pada 1960-an itu merupakan pendukung konsep MMT (Modern Monetary Theory), yang menurutnya dapat mengurangi ketergantungan negara terhadap dolar AS. 

Ia mengusulkan menciptakan mata uang baru "Dinar" dengan underlaying emas, sehingga nilainya lebih stabil.

Selain menjadi pengusaha, Mardigu Wowiek juga seorang pengamat terorisme, ia mengklaim telah mewawancarai sekitar 400-an orang anggota teroris.

Di pemerintahan Indonesia, ia juga sempat "mengaku" menjadi pembantu staf ahli kementerian dari tahun 2014 hingga tahun 2019. 

Ia juga memperkenalkan dirinya sebagai seorang filantropi dengan program Rumah Yatim Indonesia yang memiliki 1000 santri.

Mardigu merupakan seorang anak perwira militer di Angkatan Udara. 

Pada masa kecil dan Remaja, Mardigu terpaksa berpindah-pindah sekolah, karena harus mengikuti orang tuanya yang dinas militernya dipindahkan dari satu kota ke kota lainnya. 

Panggilan Sontoloyo sendiri berasal dari sebutan kakeknya yang memiliki sebuah pesantren. 

Dari kecil Mardigu sudah dikenal sebagai sosok yang kritis. 

Sampai-sampai dia menanyakan hal yang tidak bisa dijawab oleh kakeknya yang memiliki pesantren tersebut. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved