Berita Nasional Terkini
Jubir PDIP Sebut Menteri yang Masih Anggap Jokowi Bos, Tidak Memiliki Loyalitas Penuh pada Prabowo
Jubir PDIP sebut menteri yang masih menganggap Jokowi bos, mereka tidak memiliki loyalitas penuh pada Prabowo Subianto.
TRIBUNKALTIM.CO - Jubir PDIP sebut menteri yang masih menganggap Jokowi bos, mereka tidak memiliki loyalitas penuh pada Prabowo Subianto.
Banyaknya menteri Prabowo yang sowan kePresiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) masih menjadi sorotan.
Apalagi ada menteri yang masih menyebut Jokowi dengan sebutan bos.
Juru Bicara PDI Perjuangan (PDIP), Mohamad Guntur Romli, menilai beberapa menteri di Kabinet Presiden Prabowo Subianto menunjukkan loyalitas ganda karena masih menganggap Jokowi sebagai bos mereka.
Baca juga: Momen Keseruan Presiden Prabowo Nyanyikan Lagu Ulang Tahun untuk Letkol Teddy di Yordania
Guntur tak sependapat dengan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, yang mengkhawatirkan akan terjadi matahari kembar dalam sistem pemerintahan Indonesia.
"Kalau bagi saya, bukan fenomena "matahari kembar" karena secara de facto dan de jure presiden saat ini adalah Prabowo Subianto. Tidak ada yang lain. Maka sikap menteri-menteri itu lebih menunjukkan pada loyalitas ganda," kata Guntur dalam keterangannya, Rabu (16/4/2025).
Dia berpendapat, para menteri yang masih menganggap Jokowi sebagai bos mereka, tidak memiliki loyalitas sepenuhnya kepada Prabowo.
"Mereka yang masih menganggap Jokowi adalah bosnya, tidak memiliki loyalitas 100 persen pada Presiden Prabowo Subianto," ujar Guntur.
Guntur menduga, loyalitas ganda disebabkan para menteri berutang dengan Jokowi. Sebab, mereka disinyalir menjadi menteri atas rekomendasi Jokowi.
"Loyalitas ganda ini membuka potensi intervensi dari pihak mantan penguasa untuk terus cawe-cawe dalam pemerintahan saat ini demi kepentingan dan keuntungan pihaknya sendiri," ucapnya.
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa loyalitas ganda bisa menyebabkan gerhana matahari politik, yakni pemimpin yang sesungguhnya atau sang matahari bisa ditutupi oleh obyek lain.
"Yakni mantan penguasa yang ingin terus cawe-cawe di orbit kekuasaan, seperti halnya terjadinya gerhana matahari karena ditutupi obyek lain (bulan)," tuturnya.
Menurut Guntur, fenomena loyalitas ganda dan gerhana matahari politik akan mengganggu efektivitas Pemerintahan Prabowo yang sedang menghadapi pelbagai tantangan.
Penyebutan "bos" untuk Jokowi mengemuka seusai beberapa menteri Prabowo bersilaturahmi Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah ke kediaman Jokowi di Solo, Jawa Tengah.
Baca juga: Apa Itu Matahari Kembar di Pemerintahan Saat Ini? Merajuk Kepemimpinan Prabowo dan Jokowi
Mereka mengunjungi kediaman Jokowi saat Prabowo sedang melakukan lawatan ke luar negeri.
Para menteri tersebut adalah mereka yang pernah menjadi menteri dalam Pemerintahan Jokowi sebelumnya.
Mereka di antaranya Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Ketua Umum Partai Golkar itu menemui Jokowi di Solo pada Selasa (8/4/2025).

Kemudian sehari setelahnya Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) juga melakukan hal yang sama.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut menemui Jokowi pada Rabu (9/4/2025) siang.
Dua hari kemudian giliran Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin temui Jokowi.
Mereka datang pada Jumat (11/4/2025) siang.
Kedua menteri masih memanggil Jokowi sebagai "bos".
"Silaturahmi sama bekas bos saya. Sekarang masih bos saya,” kata Trenggono berkelakar seusai bertemu Jokowi.
Setelah Trenggono, gantian Budi yang bersilaturahmi dengan Jokowi dan memanggilnya sebagai bos.
"Silaturahmi karena Pak Jokowi kan bosnya saya. Jadi, saya sama Ibu mau silaturahmi mohon maaf lahir dan batin. Juga (minta) doain supaya Pak Presiden dan Ibu itu sehat, karena saya masih jadi Menteri Kesehatan kan," ujar Budi.
Menanggapi itu, Politikus PKS Mardani Ali Sera lantas mengingatkan fenomena 'matahari kembar'.
"Yang pertama tentu silaturahmi tetap baik, tapi yang kedua tidak boleh ada matahari kembar,” kata Mardani, Jumat (11/4/2025).
Mardani sebenarnya meyakini bahwa Prabowo tidak akan merasa tersinggung dengan kunjungan para menterinya ke Presiden terdahulu.
Namun, dia menekankan pentingnya jajaran kabinet untuk menjaga kewibawaan sosok pemimpin tertinggi dalam sistem pemerintahan.
Baca juga: Sebut Prabowo akan Sering Bertemu Megawati, Puan Maharani: Bersinergi Menjalankan Tugas Presiden
"Bagaimanapun presiden kita Pak Prabowo, dan Pak Prabowo sudah menunjukkan determinasinya, kapasitasnya, komitmennya. Dan saya pikir Pak Prabowo juga tidak tersinggung ketika ada menterinya yang ke Pak Jokowi," tutur Mardani.
"Namun, yang jadi pesan saya cuma satu, jangan ada matahari kembar. Satu matahari saja lagi berat, apalagi kalau dua," ucap Mardani. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PDIP Menilai Menteri Prabowo Menunjukkan Loyalitas Ganda karena Masih Menganggap Jokowi Bos Mereka
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.