Berita Kaltim Terkini

Beasiswa Gratispol Pendidikan Juga Berlaku untuk Kuliah di Luar Kaltim, Ini Syaratnya

Beasiswa Gratispol juga berlaku untuk kuliah di luar Kaltim, ini syaratnya.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO/HO/ Adpim Pemprov Kaltim
GRATISPOL PENDIDIKAN - Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud (kanan)–Seno Aji. Program Gratispol yang dicanangkan Rudy-Seno mulai dilaksanakan. Menjawab kekhawatiran sejumlah mahasiswa S2 yang masih kebingungan tidak mendapatkan Gratispol pendidikan, Pemprov Kaltim menegaskan beasiswa Gratispol pendidikan ini tetap bisa didapatkan mahasiswa Kaltim yang kuliah di luar Kaltim.(TRIBUNKALTIM.CO/HO/ Adpim Pemprov Kaltim) (TRIBUNKALTIM.CO/HO/ Adpim Pemprov Kaltim) 

TRIBUNKALTIM.CO - Beasiswa Gratispol juga berlaku untuk kuliah di luar Kaltim, ini syaratnya.

Pelaksanaan janji Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud bersama Wakil Gubernur Seno Aji untuk menghadirkan pendidikan gratis dari jenjang D3 hingga S3 lewat program Gratispol akan dimulai April 2024.

Rencananya program ini akan diluncurkan pada 21 April 2025.

Program beasiswa Gratispol ini banyak pertanyaan dan kekhawatiran dari mahasiswa.

Khususnya mahasiswa yang ingin kuliah di luar Kalimantan Timur.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim pun memastikan beasiswa Gratispol ini juga bisa didapatkan mahasiswa yang ingin menuntut ilmu di luar Kaltim.

Baca juga: Mahasiswa S2 Kebingungan, Pascasarjana di Kaltim Terbatas, Khawatir tak dapat Gratispol Pendidikan

Ambisi program Gratispol pendidikan ini sontak menjadi sorotan publik termasuk dari kalangan mahasiswa. 

Program Gratispol menjanjikan akses pendidikan gratis di seluruh perguruan tinggi negeri maupun swasta yang ada di Kaltim bagi generasi muda Benua Etam. 

Namun di balik antusiasme, terselip pula keraguan dan harapan dari masyarakat. Banyak yang bertanya-tanya apakah program ini benar-benar bisa dinikmati oleh masyarakat.

Tria, mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, menilai program ini belum sepenuhnya inklusif. Ia mengaku kecewa lantaran tidak semua program studi masuk dalam daftar Gratispol.

"Di FISIP Unmul, setahu saya cuma satu prodi S1 yang masuk dalam daftar. Padahal bayangan saya, program ini bisa menjangkau semua," ujar Tria.

Mahasiswa perantauan dari Muara Kaman Kutai Kartanegara ini juga mempertanyakan peluang bagi jenjang pascasarjana.

Jurusan seperti ilmu komunikasi, yang ia minati dan saat ini dijalani, belum tersedia secara memadai di Kaltim untuk program S2 dan S3.

Padahal, Gratispol juga menjanjikan pembiayaan sampai tingkat doktoral.

“Kalau program ini mau jalan maksimal, ya universitas juga harus didorong untuk buka lebih banyak program studi pascasarjana,” katanya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved