Film

Ini Alasan Joko Anwar Pilih Tahun 2027 Sebagai Latar Film Pengepungan di Bukit Duri

Inilah alasan Joko Anwar memilih tahun 2027 sebagai latar dalam film Pengepungan di Bukit Duri.

|
Instagram/@jokoanwar
FILM APRIL 2025 - Potret Joko Anwar (kiri) dan poster resmi film Pengepungan di Bukit Duri (kanan) melalui akun Instagram @jokoanwar pada Jumat (18/4/2025). Inilah alasan Joko Anwar memilih tahun 2027 sebagai latar dalam film Pengepungan di Bukit Duri. (Instagram/@jokoanwar) 

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah alasan Joko Anwar memilih tahun 2027 sebagai latar dalam film Pengepungan di Bukit Duri.

Telah tayang sejak Kamis, 17 April 2025, Pengepungan di Bukit Duri menjadi salah satu proyek sineas Indonesia yang ditunggu-tunggu.

Setelah merilis film Siksa Kubur pada 2024 lalu, sutradara yang kerap disapa dengan nama Jokan ini akhirnya comeback dengan karya ke-11 miliknya.

Terpantau pada hari pertama, sebanyak 71.695 penonton telah menyaksikan Pengepungan di Bukit Duri.

Film ini pun mendapatkan antusias yang tinggi, terlihat dari berbagai review serta ulasan-ulasan menarik dari para sinefil, khususnya di platform X (sebelumnya Twitter).

Baca juga: Sinopsis dan Daftar Pemain Film Sinners, Raih Skor Tinggi di Situs Rotten Tomatoes!

Adapun Jokan dikenal dengan fanbase yang unik, di mana para penggemarnya membuat berbagai teori serta pembahasan mendetail mengenai karya-karyanya.

Dalam film Pengepungan di Bukit Duri, salah satu hal yang mencuri perhatian adalah pemilihan latar waktu yang digunakan.

Di mana Jokan memakai tahun 2027, dua tahun setelah film ini rilis sebagai waktu dalam semestanya.

Mengutip dari Kompas.com, ia mengungkapkan bahwa keputusan tersebut bukanlah tanpa pertimbangan.

Ia menyebut, 2027 dipilih sebagai latar agar para penonton dapat merasa lebih dekat secara emosional serta waktu.

“Memang film Pengepungan di Bukit Duri ditulis naskahnya pada tahun 2007 dan mengambil latar 2027,” kata Jokan dalam diskusi film yang sebelumnya digelar pada 4 Maret 2025.

Dirinya menjelaskan, ia ingin menggambarkan masa depan yang masih terasa relevan serta dapat dirasakan secara nyata oleh penonton ketika filmnya rilis.

Apabila latar waktu yang diambil terlalu jauh ke depan, menurutnya dampak emosional bisa jadi tidak sekuat itu.

“Saya memilih itu karena bicara kejadian ke depan, tapi kalau latarnya tahun 2045 kan masih terlalu jauh, belum tentu semua orang merasakan,” lanjutnya.

Pengepungan di Bukit Duri sendiri tayang pada 2025. Karenanya, latar tahun 2027 dinilai pas untuk menciptakan kedekatan waktu dengan penonton.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved