Berita Bontang Terkini
Pemkot Bontang Kaji Pengembangan Industri Pengalengan Ikan demi Keuntungan Warga
Pemerintah Kota Bontang tengah mengkaji pengembangan industri pengalengan ikan dengan pendekatan berkelanjutan.
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Pemerintah Kota Bontang tengah mengkaji pengembangan industri pengalengan ikan dengan pendekatan berkelanjutan di Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Kajian ini dilakukan melalui penyusunan Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Kota Bontang tahun 2024 oleh DPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur.
Kepala DPMPTSP Bontang, Muhammad Aspiannur mengatakan potensi pengembangan industri ini cukup besar.
Ketersediaan bahan baku dari nelayan lokal, sarana prasarana memadai, dan lahan industri yang sudah dialokasikan menjadi modal utama.
Baca juga: BREAKING NEWS: Nelayan di Bontang Kaltim Menduga Ribuan Ikan Mati karena Limbah Perusahaan
“Pengembangan industri pengalengan ikan ini diharapkan menciptakan ekosistem yang ramah lingkungan dan menguntungkan masyarakat sekitar,” kata Aspiannur kepada TribunKaltim.co pada Minggu (20/4/2024).
Menurutnya kajian ini menggunakan analisis SWOT untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan sektor perikanan di Kota Bontang.
Salah satu tantangan yang dicatat adalah ketergantungan pada bahan baku impor seperti tinplate serta keterbatasan infrastruktur pendukung.
Meski begitu, peluang pasar baik nasional maupun ekspor dinilai terbuka lebar.
Selain itu, pengembangan industri ini juga berpotensi mendorong kolaborasi dengan perguruan tinggi dan tumbuhnya industri penopang lainnya.
Aspiannur menyebut pemerintah siap berkolaborasi dengan investor, akademisi, dan masyarakat dalam mengembangkan industri yang berkelanjutan.
Baca juga: Fenomena Ikan Mati di Bontang, DLH Sebut Bukan Cemaran Limbah PT EUP dan Terungkap Reaksi Nelayan
Dukungan kebijakan dan insentif investasi dari pemerintah pusat dan daerah juga menjadi faktor penentu keberhasilan.
Aspiannur menyebut Bontang juga memiliki potensi dalam pengembangan budidaya rumput laut yang dapat mendukung industri farmasi dan kosmetik.
Data BPS Kecamatan Bontang Selatan menunjukkan produksi perikanan budidaya laut meningkat dari 2.474 ton pada 2020 menjadi 2.638 ton pada 2021.
Keberadaan kawasan Bontang Lestari yang direncanakan memiliki pelabuhan laut menambah daya saing kota ini sebagai pusat pengolahan hasil laut di Kalimantan Timur.
Aspiannur mengatakan pemerintah siap berkolaborasi dengan investor, akademisi, dan masyarakat dalam mengembangkan industri yang berkelanjutan.
“Industri ini bukan hanya soal produksi, tapi bagaimana kita membangun masa depan Bontang dengan cara yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.