Berita Nasional Terkini
Siap Cabut Semua Gugatan Terhadap Jokowi, Advokat Taufiq: Asal Perlihatkan Ijazah Asli dan Sah
Advokat Muhammad Taufiq melempar tantangan terbuka kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
TRIBUNKALTIM.CO - Polemik soal ijazah Jokowi hingga saat ini terus berlanjut. Publik juga dibuat penasaran dengan keaslian ijazah mantan orang nomor 1 di Indonesia itu.
Terbaru, advokat Muhammad Taufiq melempar tantangan terbuka kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
Ia meminta Jokowi menunjukkan ijazah asli di persidangan.
Baca juga: Kepsek SMAN 6 Solo Siap Hadir di PN Surakarta Buktikan Keaslian Ijazah Jokowi, Minta Bantuan Dinas
Jika terbukti sah, Taufiq berjanji akan mencabut seluruh gugatan soal dugaan ijazah palsu yang kini mengguncang publik.
“Jika beliau memperlihatkan ijazah yang asli dan sah, maka saya akan mencabut semua gugatan,” kata Taufiq saat berbincang dalam Podcast Tribun Solo, Senin (21/4/2025).
Taufiq mengklaim memiliki bukti pembanding berupa ijazah asli dari siswa satu angkatan dengan Jokowi.
Menurutnya, dalam ijazah tersebut tidak tercantum nama SMA 6, melainkan Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan (SMPP).
Atas kejanggalan itu, ia membentuk sebuah tim bernama TIPU UGM atau Tim Tolak Ijazah Palsu Usaha Gak Punya Malu dan secara resmi mendaftarkan gugatan ke Pengadilan Negeri Solo.
Taufiq juga menyebut, pihaknya tidak menemukan salinan ijazah di partai tempat Jokowi bernaung, namun hanya ada di KPU.

Menurutnya, hal ini janggal mengingat ijazah asli seharusnya berada di tangan pribadi.
“Pencalonan dilakukan secara tidak fair atau ada manipulasi dengan pemalsuan, berarti ini tindakan melawan hukum,” ujarnya.
Mengacu pada UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Taufiq menilai Jokowi sebagai pejabat negara seharusnya bersedia membuka dokumen pendidikan kepada masyarakat.
“Mempublikasikan itu wajib ketika masyarakat membutuhkan informasi. Tapi sejauh ini tidak ada,” tambahnya.
Penjelasan Kepala SMAN 6 Solo
Kepala Sekolah SMAN 6 Solo, Munarso, menjelaskan bahwa saat Jokowi bersekolah, institusinya masih bernama SMPP (Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan), yang merupakan pengembangan dari SMA 5 Solo.
“Sekolah ini berdiri bagian dari SMA 5. Kemudian untuk menambah kuota biar anak Solo bisa sekolah, SMA 5 menginisiasi sekolah baru. Mendapatkan pengesahan dari kementerian namanya SMPP,” jelas Munarso.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.