Banjir di Bukit Subur

Update Banjir di Desa Bukit Subur PPU Kaltim, Waspada Debit Air Berpotensi Naik Lagi

Kondisi beberapa wilayah di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur yang sempat terendam banjir di PPU Kaltim

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Budi Susilo
HO/BPBD Kukar
BANJIR DI KUKAR - Kondisi banjir di Desa Bukit Subur Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Senin (21/5/2025). BPBD PPU menilai, perlu adanya beberapa upaya untuk dilakukan oleh pihak terkait, agar mengantisipasi berulangnya banjir ini. (HO/BPBD Kukar) 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Kondisi beberapa wilayah di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur yang sempat terendam banjir pada Senin 21 April 2025, kini telah surut, tidak ada lagi genangan air.

Dalam laporannya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Penajam Paser Utara, Kuncoro mengatakan bahwa saat ini timnya bersama dengan pihak terkait, masih bersiaga di lokasi.

Hal itu guna melakukan pemantauan, juga mengantisipasi adanya potensi kenaikan Tinggi Muka Air (TMA).

"Saat ini kondisinya sudah perlahan surut, dan sudah melakukan proses evakuasi," ungkapnya pada Selasa (22/4/2025) di Penajam Paser Utara

Kuncoro menjelaskan bahwa pemerintah daerah juga telah memberikan bantuan makanan kepada para korban, karena pasca-terdampak, mereka belum sempat memasak.

Baca juga: 5 Fakta Banjir di Bukit Subur Penajam Paser Utara Kaltim, Sungai Sempit hingga Solusi dari Warga

Sembari, menyiapkan pemenuhan kebutuhan lainnya untuk membantu para korban.

"Sudah memberikan konsumsi juga untuk para korban," bebernya. 

Sebelumnya diketahui bahwa hujan deras yang terjadi pada Minggu 20 April 2025 malam hingga dini hari, menyebabkan air Sungai Riko meluap.

Luapan itupun hingga ke pemukiman, dan merendam ratusan rumah warga, tepatnya di Desa Bukit Subur Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara.

Setidaknya, 457 warga Bukit Subur terdampak atas kejadian tersebut.

Baca juga: BREAKING NEWS: Banjir di Bukit Subur Penajam, Ketinggian Air Capai 2 Meter

BPBD PPU menilai, perlu adanya beberapa upaya untuk dilakukan oleh pihak terkait, agar mengantisipasi berulangnya banjir ini.

Salah satunya yakni normalisasi sungai yang sebagian besar sudah mengalami pendangkalan, dan penyempitan.

"Perlu segera dilakukan normalisasi sungai serta semak belukar, untuk mempercepat proses surutnya air saat terjadi peningkatan debit air," pungkas Kuncoro. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved