Berita Viral
Ferry Irwandi dalam Video 'Tiruan' Bonus Demografi Gibran: Anak Mudanya Dari Dulu Siap, Bos!
Sosok Ferry Irwandi kini tengah menuai sorotan di media sosial. CEO dari Malaka Project yang dikenal luas sebagai kreator konten edukatif
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Christnina Maharani
TRIBUNKALTIM.CO - Sosok Ferry Irwandi kini tengah menuai sorotan di media sosial.
Baru-baru ini, CEO dari Malaka Project yang dikenal luas sebagai kreator konten edukatif tersebut membuat sebuah video "tandingan" yang meniru thumbnail hingga judul dari konten Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Sabtu (19/4/2025) lalu, akun YouTube resmi milik Gibran merilis sebuah video dengan tajuk "Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia".
Dalam video tersebut, Wapres Prabowo Subianto tersebut berbicara mengenai bonus demografi yang akan didapatkan Indonesia pada 2030 hingga 2045.
Ia mengajak agar anak muda Indonesia tidak menyia-nyiakan momen berharga ini.
Baca juga: Membaca Tujuan Gibran Buat Video Monolog: Ajang Pembuktian, Pencitraan, Persiapan Maju Pilpres 2029?
Pada tayangan itu pula, Gibran membahas perihal kesuksesan Jumbo sebagai film animasi karya animator Tanah Air hingga pencapaian Timnas U-17 Indonesia yang melaju ke Piala Dunia U-17 mendatang.
Baginya, hal tersebut menjadi contoh bahwa anak muda Indonesia dapat membuat langkah perubahan sehingga harus selalu mempersiapkan diri.
Namun, video berdurasi 6 menit 19 detik tersebut nampaknya tidak memperoleh respons positif.
Tak hanya isi komentar yang menyoroti bahwa Gibran hanya "mengikuti arus yang viral" dengan membawa Jumbo serta skuad Garuda, peneliti juga menyebut bahwa video tersebut sarat akan motif politis.

Peneliti senior Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli, menilai bahwa tim media wapres tengah mencoba untuk menarik perhatian publik.
“Nah, tampaknya wapres, melalui tim medianya, mencoba menarik perhatian publik, khususnya kalangan muda, dengan mengusung tema bonus demografi yang disampaikan secara monolog tersebut,” kata Lili, seperti dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (20/4/2025).
Di tengah sorotan masyarakat terhadap video monolog Gibran, nama Ferry Irwandi kemudian naik sebagai topik yang hingga kini ramai dibahas.
Pasalnya, selain karena video Gibran dianggap warganet meniru konsep Ferry, sang kreator sendiri kemudian mengunggah sebuah konten video dengan thumbnail hingga judul yang serupa seperti milik wapres.
Melalui akun Instagramnya, Ferry menulis bahwa dirinya "meniru" video Gibran.
"Saya meniru video, thumbnail dan judul dari bapak wakil presiden @gibran_rakabuming. Minus prompter, editing dan semuanya dilakukan dengan one take long shoot. Selamat menonton," tulisnya pada akun @irwandiferry.
Isi Konten Video Ferry Irwandi
Meskipun mengaku meniru video Gibran, nyatanya Ferry Irwandi memberikan pendapat serta kritiknya terhadap bonus demografi yang digadang-gadang sebagai kesempatan emas.
Baginya, berhasil atau tidaknya bonus demografi digunakan secara maksimal tidak bisa hanya dibebankan kepada kesiapan anak muda, seolah masalah utamanya berada di situ.
"Pemain kunci di sini jelas, seperti yang digembar-gemborkan oleh pemerintah adalah anak muda Indonesia. Tapi pemerintah suka luput, menyebut satu hal yang lebih penting daripada anak muda Indonesia."
Baca juga: Gibran sebut Bonus Demografi adalah Kesempatan Emas, Anies Ungkap 2 Ujian Bagi Indonesia
"Yang menentukan keberhasilan kita memanfaatkan bonus demografi ini berhasil atau tidak, tak lain dan tak bukan adalah pemerintah yang berkuasa," paparnya dalam video tersebut.
Selanjutnya, ia menekankan bahwa bonus demografi bukanlah sebuah hasil, melainkan alat untuk mengantarkan Indonesia yang bermimpi menjadi negara maju.
"Bonus demografi tadi memang harus diupayakan sebaik mungkin, karena inilah kendaraan kita menuju status negara maju," ucapnya.
Tak selesai sampai di situ, Ferry mengatakan bahwa sudah sejak lama, anak-anak muda Indonesia memiliki potensi yang mumpuni dan bisa membawa Indonesia ke level yang lebih baik lagi.
Namun, katanya, apakah pemerintah benar-benar siap dengan pertumbuhan ini?
"Gue yakin kalian kenal banyak sekali anak muda yang potensial dan luar biasa sekali. Anak mudanya dari dulu siap, bos. Masalahnya, pemerintahnya siap nggak?" kritiknya.

Pada konteksnya, Ferry menyinggung sikap pemerintah dalam hal kesempatan, kepercayaan, lapangan pekerjaan hingga fasilitas terhadap anak muda Indonesia.
Ia mencoba memberikan contoh dengan susunan kabinet yang diklaim pemerintah memberikan ruang bagi anak muda untuk berproses.
Dalam hal ini, Ferry menyoroti bahwa peran anak muda Indonesia yang benar-benar mumpuni nampak minim dibandingkan dengan mereka yang memiliki akses untuk mendapatkan jabatan di pemerintahan.
"Ada banyak anak muda memang di kabinet Indonesia, yang dikasih kepercayaan berlebih. Tapi berapa banyak dari anak muda itu yang mendapatkan jabatan dan kepercayaan based on prestasi dan sumbangsih yang sudah dia kasih ke republik ini?"
"Bukan berdasarkan dia dari keluarga mana, dia dari partai mana, dia dari timses mana, you name it. Tapi ada seberapa banyak?" tanya Ferry.
Kemudian, ia mengutip pernyataan Gibran soal bonus demografi yang akan didapatkan Indonesia pada 2030 hingga 2045 mendatang.
Baginya, terdapat hal krusial lain yang musti dipikirkan. Yakni waktu saat ini alias lima tahun sebelum 2030.
Sederhananya, pemanfaatan bonus demografi dapat berjalan dengan baik atau tidak akan tergantung dengan pemerintahnya.
"Di masa depan nanti, sejarah akan mencatat pemerintahan Prabowo-Gibran akankah berhasil menjadi pemerintahan yang mewujudkan mimpinya menjadi negara maju dari negara berkembang. Atau pemerintahan yang menyia-nyiakan kesempatan sekali dalam 100 tahun itu, menyia-nyiakan bonus demografi yang ada dan menjadikannya beban."
"Jadi kebutuhan pemerintah untuk benar-benar fokus di hal ini bukan cuma kebutuhan masyarakat, tapi kebutuhan pemerintah sendiri. Apalagi menyangkut reputasi pemerintah sendiri," sebutnya.
Baca juga: Video Monolog Gibran yang Bahas Bonus Demografi dan Film Jumbo Tuai Respons Negatif, Dislike 27 Ribu
Terakhir, ia mengatakan bahwa belum terlambat bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi dan perbaikan.
"Ada hal yang lebih penting yang harus diberesin pemerintah kita. Jangan sampai kalian mengecewakan orang-orang yang sudah percaya, yang sudah memilih kalian," pungkasnya.
Hingga kini, video yang dirilis pada Senin (21/4/2025) lalu tersebut telah disaksikan lebih dari 600 ribu penayangan. (*)
Profil Salsa Erwina, Berani Lawan dan Tantang Ahmad Sahroni Debat, Prestasinya Mentereng |
![]() |
---|
Viral! Momen Rich Brian Naik Truk dan Minum Es Cekek di MV Terbaru, Ramai Pujian di Medsos |
![]() |
---|
Viral! Spotify Bakal Hidupkan Fitur DM yang Sempat Dihentikan pada 2017, Begini Respons di Medsos |
![]() |
---|
8 Poin Hak Jawab Vidio.com Terkait Denda Nenek Endang Rp 115 Juta Usai Setel Liga Inggris |
![]() |
---|
Istri Dwi Hartono Diduga Kabur Tengah Malam Usai Suami Ditangkap, Padahal Masih Jualan di TikTok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.