Berita Paser Terkini
Program Makan Bergizi Gratis Belum Dilaksanakan di Paser Kaltim, Disdikbud Beberkan Penyebabnya
Program Makan Bergizi Gratis belum dilaksanakan di Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur , Disdikbud beberkan penyebabnya.
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga kini belum berjalan di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Hal itu lantaran belum adanya kesiapan dari vendor untuk membangun dapur umum yang nantinya akan memenuhi kebutuhan MBG pelajar setiap harinya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Paser, M Yunus Syam, mengatakan bahwa pelaksanaan MBG merupakan ranah dari Badan Gizi Nasional (BGN).
"Informasinya, vendor-vendor di sini (Paser) tidak ada yang siap, sementara yayasan sudah ada. Kalau MBG ini pelaksananya BGN," terang Yunus di Tanah Grogot, Rabu (23/4/2025).
Baca juga: 114 Tenaga Pendidik akan Pensiun, Disdikbud Paser Upayakan Pengangkatan Ratusan Guru Honorer ke PPPK
Disdikbud Paser dalam hal ini hanya bertugas untuk mengklaster atau membagi sekolah-sekolah yang menjadi sasaran program MBG.
"Mengklaster itu dalam artian, kita melihat jumlah sekolah dari TK, SD, SMP, hingga SMA dengan jumlah 3.000 sampai 3.500 siswa yang dijadikan satu klaster. Total keseluruhan yang sudah kami klasterkan, yaitu 36 titik lokasi," tambahnya.
Pelaksanaan program MBG, kata Yunus, tidak akan mengganggu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Paser.
Baca juga: Disdikbud Paser Larang Perpisahan di Luar Sekolah, Pungutan ke Orangtua Siswa Tidak Dibenarkan
Hal itu karena biaya pelaksanaan program MBG sepenuhnya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang dialokasikan ke BGN.
"Anggaran semuanya dari BGN tidak ada dari kita (Disdikbud) maupun APBD Paser, artinya kegiatan MBG tidak mengganggu APBD sebab semua dari APBN," tandasnya.
Untuk diketahui, setiap titik dapur umum untuk MBG dianggarkan Rp10 miliar per tahun yang akan memenuhi kebutuhan makanan untuk pelajar, ibu hamil, ibu menyusui, serta balita di wilayah masing-masing.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.