Berita Nasional Terkini

Tunggu Perintah Jokowi, Kuasa Hukum Sudah Siap Laporkan 4 Orang Terkait Tudingan Ijazah Palsu

Tunggu perintah Jokowi, kuasa hukum sudah siap laporkan 4 orang terkait tudingan ijazah palsu.

Tribunnews.com/Igman Ibrahim
IJAZAH JOKOWI - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di Restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (22/4/2025). Jokowi hanya meminta publik menunggu penjelasan resmi dari tim kuasa hukumnya terkait tudingan ijazah palsu. Tim kuasa hukum Jokowi menyatakan telah mengantongi bukti kuat untuk membawa empat orang ke jalur hukum terkait tuduhan tersebut. (Tribunnews.com/Igman Ibrahim) 

TRIBUNKALTIM.CO – Tunggu perintah Jokowi, kuasa hukum sudah siap laporkan 4 orang terkait tudingan ijazah palsu.

Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) tak tinggal diam dituding berijazah palsu dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Polemik tuduhan ijazah palsu terhadap Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) memasuki babak baru.

Setelah digugat di Pengadilan Negeri (PN) Kota Solo, Jawa Tengah, terkait perkara perbuatan melawan hukum yang terdaftar dengan nomor perkara 99/Pdt.G/2025/PN Skt, Jokowi siap melaporkan balik. 

Kuasa hukum Jokowi sudah mengumpulkan bukti-bukti.

Tim kuasa hukum Jokowi menyatakan telah mengantongi bukti kuat untuk membawa empat orang ke jalur hukum terkait tuduhan tersebut.

Baca juga: Agenda Pertemuan Jokowi dengan Mantan Menterinya di Menteng Jakpus, Budi Karya hingga Wishnutama

Hal ini disampaikan Yakup seusai bertemu Jokowi di Restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta, Selasa (22/4/2025).

"Untuk sementara ini ada sekitar empat orang yang sudah kami identifikasi dan kami anggap patut diduga melakukan tindak pidana terkait tuduhan ijazah palsu. Semua dokumen dan bukti-bukti sudah kami kumpulkan," ujar Yakup dengan nada serius.

"Sejauh ini, sementara ini sih mungkin ada sekitar 4 orang yang kami sudah lengkapi semua dokumen-dokumen dan bukti-bukti pendukungnya yang kami yakini juga, yang kami percaya bahwa ada dugaan-dugaan tindak pidananya di situ," kata Yakup.

Namun, Yakup belum bersedia mengungkap identitas keempat orang tersebut. Dia juga belum memastikan apakah mereka merupakan tokoh publik.

"Mungkin nanti kami sampaikan di kesempatan berikutnya," ujarnya.

Yakup menjelaskan, pihaknya telah mempersiapkan langkah-langkah hukum secara matang. 

Kendati demikian, hingga kini belum ada perintah langsung dari Jokowi untuk menindaklanjuti proses hukum.

"Persiapan kami bisa dibilang sudah hampir rampung, tinggal nunggu perintah dari Pak Jokowi," ucap Yakup.

Lebih lanjut, Yakup menambahkan, diskusi terkait kemungkinan pelaporan atas dugaan tuduhan ijazah palsu masih terus berlangsung.

"Masih didiskusikan lah, masih didiskusikan," tuturnya.

Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi kembali bertemu dengan tim kuasa hukumnya di tengah kembali mencuatnya isu dugaan ijazah palsu yang menyeret namanya.

Pertemuan tersebut berlangsung tertutup di Restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat, tak lama setelah Jokowi mengadakan silaturahmi dengan sejumlah mantan menteri yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Seusai ditanya awak media, Jokowi hanya meminta publik menunggu penjelasan resmi dari tim kuasa hukumnya.

“Nanti semuanya tolong ditanyakan kepada tim kuasa hukum saya, silakan,” kata Jokowi singkat.

Ketika ditanya lebih lanjut terkait materi pertemuan, Jokowi kembali mengarahkan agar pertanyaan dilayangkan langsung ke kuasa hukumnya.

“Ya urusan yang nanti akan ya tanya langsung aja ke tim kuasa hukum,” ujarnya.

Alasan Ijazah Jokowi Disebut Palsu

Sebelumnya, tudingan soal ijazah palsu Jokowi ini muncul lagi setelah mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar, mengaku menyangsikan keaslian ijazah dan skripsi Jokowi.

Lantas, apa alasan Rismon masih menyebut ijazah Jokowi sebagai lulusan UGM itu palsu?

Pertama, alasan Rismon mengatakan demikian karena lembar pengesahan dan sampul skripsi menggunakan font Times New Roman.

Pada saat itu menurutnya belum ada pada era tahun 1980-an hingga 1990-an.

Sampul dan lembar pengesahan skripsi Jokowi saat itu dicetak di percetakan, tetapi seluruh isi tulisan skripsinya setebal 91 halaman tersebut masih menggunakan mesin ketik.

Kedua, berkaitan nomor seri ijazah Jokowi yang dianggap berbeda atau tidak menggunakan klaster dan hanya angka saja.

Ketiga, dari pihak Jokowi sampai sekarang juga belum pernah menunjukkan ijazah asli tersebut kepada publik, apalagi semenjak isu ini mencuat.

Meskipun demikian, tim kuasa hukum Jokowi hingga sekarang tetap tidak ingin menunjukkan ijazah Jokowi tersebut.

Kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan, menegaskan pihak yang harus membuktikan adalah pihak yang menyebar ijazah tersebut palsu.

Dia mengatakan tim kuasa hukum hanya akan menunjukkan ijazah asli Jokowi jika memang diminta secara hukum.

"Kami tidak akan menunjukkan ijazah asli Pak Jokowi, kecuali berdasarkan hukum dan dimintakan oleh pihak-pihak yang berwenang seperti pengadilan dan sebagainya."

"Itu pasti kami akan taat dan kami tunjukkan. Tapi jika tidak, untuk apa kami tunjukkan?" ucap Yakup, di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/4/2025).

Tentang hal ini, rumah Jokowi di Solo, Jawa Tengah, bahkan sampai didatangi sekelompok orang pada Rabu (16/4/2025), menuntut agar eks presiden itu menunjukkan ijazah aslinya secara langsung.

Baca juga: Kepsek SMAN 6 Solo Siap Hadir di PN Surakarta Buktikan Keaslian Ijazah Jokowi, Minta Bantuan Dinas

Rombongan ini dipimpin oleh Rizal Fadillah, Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA).

Setidaknya, ada empat orang dari rombongan tersebut yang diterima langsung oleh Jokowi di dalam rumah.

Dalam pertemuan itu, Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki kewajiban untuk memperlihatkan ijazah kepada pihak yang tidak berwenang.

"Alhamdulillah tadi saya terima mereka di dalam rumah. Saya menghormati silaturahmi."

"Namun, soal permintaan mereka agar saya menunjukkan ijazah asli, saya sampaikan bahwa saya tidak punya kewajiban untuk itu. Mereka pun tidak memiliki kewenangan untuk meminta," jelas Jokowi.

Ia juga menegaskan bahwa status kelulusannya dari Universitas Gadjah Mada sudah dijelaskan secara terbuka oleh pihak kampus.

"UGM sudah memberikan penjelasan yang sangat gamblang, bahwa saya lulus secara sah dari Fakultas Kehutanan," tegasnya.

Pihak UGM Jamin Keaslian Ijazah Jokowi
Sebelumnya, pihak UGM sudah turut memastikan bahwa ijazah Jokowi asli dan sesuai dengan fakta di lapangan setelah Jokowi menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM. 

Awalnya sejumlah orang yang tergabung dalam TPUA mendatangi Fakultas Kehutanan UGM untuk meminta klarifikasi, Selasa (15/4/2025).

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Wening Udasmoro mengungkapkan bahwa pihaknya telah bertemu tiga perwakilan TPUA, yaitu Roy Suryo, Rismon, dan dokter Tifa.

"Kami sebetulnya memberikan ruang 5 orang, tapi tadi yang hadir 3 orang untuk menemui kami," kata Wening, Selasa, dikutip dari Wartakotalive.com.

Dalam hal ini, Wening menegaskan UGM adalah institusi pendidikan yang selalu mematuhi peraturan akademik. 

"Kami UGM ini adalah lembaga institusi pendidikan yang selalu mematuhi peraturan akademik, mulai ketika mahasiswa hadir di kampus ini dengan segala macam dokumen sampai di akhir," kata dia.

Wening menjelaskan Jokowi tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM dan telah menyelesaikan studinya. 

Dia mengatakan UGM memiliki bukti-bukti terkait hal tersebut, mulai dari surat-surat hingga dokumennya.

"Dalam kapasitas kami UGM, memberikan informasi bahwa Joko Widodo itu tercatat dari awal sampai akhir melakukan tridharma perguruan tinggi di Universitas Gadjah Mada."

"Dan kami memiliki bukti-bukti, surat-surat, dokumen-dokumen yang ada di Fakultas Kehutanan," ungkapnya.

Selain itu, kata Wening, UGM memiliki dokumen lengkap yang mencakup ijazah SMA saat mendaftar hingga ujian skripsi Joko Widodo. 

"Misalnya kami memiliki ijazah STTB waktu SMA, kemudian dokumen-dokumen lain, termasuk proses verbal ketika ujian skripsi. Dan kami tadi juga membawa skripsi beliau," tuturnya.

Wening mengatakan bahwa teman-teman seangkatan Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM juga hadir dalam audiensi tersebut dengan membawa serta ijazah dan foto-foto saat wisuda.

Baca juga: 6 Pernyataan Jokowi soal Isu Ijazah Palsu dan Alasan Dulu Pakai Kacamata tapi Sekarang Tidak

"Kebetulan banyak sekali yang hadir, satu angkatan. Terutama yang wisudanya bersamaan itu pada hadir dan mereka juga membawa skripsi-skripsi yang juga dilihat oleh beliau-beliau."

"Plus tadi juga mereka membawa foto-foto dokumen-dokumen," ungkap dia.

Dalam konteks ini, Wening menegaskan bahwa UGM tidak berada di posisi membela siapapun, melainkan hanya menjelaskan berdasarkan dokumen yang ada.

"Menjelaskan sebagai sebuah lembaga yang memiliki dokumen, ini mahasiswa kami dulu atau tidak? Dan lulus atau tidak? Itu sudah kami jelaskan dan Joko Widodo itu lulus pada 5 November 1985, sesuai dengan catatan di dokumen Fakultas Kehutanan," tuturnya.

Wening pun menegaskan UGM tidak akan terlibat dalam polemik yang terjadi, terutama di media sosial.

"Kita tidak akan masuk ke dalam polemik, terutama polemik di sosial media. Dasar kami bukan interpretasi pada apa yang disampaikan orang satu ke orang lain, tapi dasar kami adalah data yang kami punya," katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Temui Tim Kuasa Hukum Bahas Dugaan Ijazah Palsu di Menteng, Siap Laporkan Balik? dan Jokowi Siap Tempuh Jalur Hukum, Empat Orang Bakal Dilaporkan Terkait Tuduhan Ijazah Palsu

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved