Berita Nasional Terkini
Connie Bakrie: Dokumen Titipan Hasto Ungkap Penyusup dan Pengkhianat yang Ingin Hancurkan PDIP
Connie Bakrie bocorkan soal isi dokumen titipan Hasto Kristiyanto, sebut memuat adanya penyusup dan pengkhianat yang ingin hancurkan PDIP.
TRIBUNKALTIM.CO - Connie Bakrie bocorkan soal isi dokumen titipan Hasto Kristiyanto, sebut memuat adanya penyusup dan pengkhianat yang ingin hancurkan PDIP.
“Termasuk penyusup dan pengkhianat,” kata Connie dalam acara On Point with Adisty, diakses di kanal YouTube KOMPASTV pada Sabtu (26/4/2025).
Dia berkata demikian saat mengonfirmasi pertanyaan dari pemandu acara Adisty Larasati bahwa ada penyusup di PDIP.
“Kalau yang tentang bagaimana PDIP itu akan dihancurkan, itu serem. Karena penyusupan terjadi, banyak lah hal-hal yang mengerikan,” ujar Connie Bakrie.
Baca juga: Ini Kata KPK soal Perintah Ibu yang Muncul di Sidang Hasto Kristiyanto
Kegiatan pertemuan para penyusup dan pengkhianat yang hendak menghancurkan PDI-P disebut Connie dimuat dalam dokumen Rusia itu.
“Ternyata terdeteksi. Rapat-rapat di mana, jam berapa, siapa, melibatkan siapa aja tokoh-tokoh bangsanya, di jalan apa, nomor berapa, itu ada semuanya,” ujarnya.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri disebutnya tidak terkejut dengan informasi soal adanya penyusup dan pengkhianat di PDIP.
“Ada beberapa orang, tetapi ketika saya sampaikan ke Ibu, Ibu langsung bilang, ‘Saya sudah tahu.’,” kata Connie.
“Dokumen Rusia” adalah sebutan untuk dokumen dari Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto yang kini menjadi tersangka kasus suap Pergantian Antar Waktu (PAW) Harun Masiku.
Dokumen itu dibawa Connie ke Rusia untuk diamankan karena Connie bekerja sebagai Guru Besar di Universitas Saint Petersburg.
Dokumen Rusia itu telah diserahkan kembali oleh Connie ke pihak PDI-P, yakni kepada Wakil Sekjen PDI-P Yoseph Aryo Adhi Dharmo.
Penyerahan dokumen dibeberkan Connie melalui akun Instagram pribadinya pada Rabu (25/4/2025) kemarin.
Belum dibahas PDIP
Politikus PDI-P Guntur Romli menegaskan bahwa "dokumen Rusia" itu sudah dikembalikan ke partai. Namun, Guntur belum mengetahui akan digunakan untuk apa karena belum ada pembahasan lanjutan.
"Saya belum tahu mau digunakan untuk apa, tapi intinya dokumen-dokumen itu sudah dikembalikan ke Partai. Belum ada pembahasan soal dokumen-dokumen tersebut," kata Guntur, dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (27/4/2025).
Terpisah, kuasa hukum Hasto Kristiyanto, Ronny Talapessy, enggan berkomentar terkait "dokumen Rusia".
"Itu nanti tanyakan ke Connie ya," ujar Ronny singkat, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025) lalu.
Kompas.com juga telah mencoba menghubungi juru bicara PDI-P, Ahmad Basarah, serta pengacara Hasto lainnya seperti Maqdir Ismail, Febri Diansyah, dan Arman Hanis, namun belum ada penjelasan lebih lanjut.
Isi dokumen
Connie pun mengungkap, setidaknya ada dua dokumen yang membuatnya merasa "ngeri" dan tercengang. Di antaranya, dokumen nomor 16 yang berkaitan dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Lalu, dokumen nomor 7 yang berkaitan dengan rencana pembubaran serta penghancuran PDI-P.
Selain itu, ada juga dokumen berisi berbagai kasus, termasuk kasus korupsi.
"Saya deg-degan dengan dua dokumen itu. Yang lain kan tentang korupsi, apa gitu. Nah, ini ya, ada tanda tangan notaris juga," ungkap Connie.
Alasan dititipkan ke Connie
Pada 30 Desember 2024 lalu, politikus PDI-P Guntur Romli pernah membenarkan bahwa Hasto memiliki dokumen dan video terkait skandal korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, serta penggunaan alat negara untuk kepentingan politik pribadi para petinggi negara.
Guntur saat itu mengungkap dokumen tersebut dititipkan ke Connie agar diamankan di Rusia.
Alasannya, Connie Bakrie sedang menjalankan tugasnya sebagai Guru Besar di Saint Petersburg State University.
"Jadi membunuh karakter lawan politik dengan kasus hukum, kemudian penyalahgunaan petinggi penegak hukum untuk menyelesaikan masalah pribadi anak penguasa.
Kemudian bukti-bukti perpanjangan tiga periode, pengambilalihan partai-partai politik dengan kasus-kasus hukum dan lain-lain," kata Guntur saat dikonfirmasi, akhir tahun lalu.
Menurut Guntur, langkah Hasto menitipkan dokumen-dokumen tersebut kepada Connie adalah untuk mengamankan informasi penting terkait dugaan skandal.
Ia juga menambahkan bahwa politikus PDIP dan mantan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Andi Widjayanto, turut memberikan data-data tambahan untuk melengkapi informasi yang dimiliki Hasto.
"Banyak dokumen dari video-video itu sudah dibawa oleh Connie Bakrie ke Rusia untuk diselamatkan dan sudah dinotariskan di sana.
Mas Andi Widjajanto (AW) juga memberikan tambahan-tambahan data dan analisis. Semuanya sumber dari internal. Karena baik saudara Sekjen dan Mas AW sebelumnya ada di dalam kekuasaan," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Isi Dokumen Rusia, Connie Sebut Ada Penyusup-Pengkhianat di PDIP"
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa yang Akan Dilakukan PDI-P dengan Dokumen Rusia?"
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.