Berita Kukar Terkini
Longsor Melanda Desa Batuah Kukar, Tim Geofisika Unmul Selidiki Penyebab Tanah Bergerak
Tim Geofisika dari Universitas Mulawarman (Unmul) akan melakukan kajian terhadap kondisi tanah di lokasi longsor Desa Batuah Kukar
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Tanah bergerak atau tanah longsor yang melanda RT 25, Dusun Tani Jaya, Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), kian mengkhawatirkan.
Sejak Kamis (24/4/2025), 11 rumah warga terdampak cukup parah akibat pergerakan tanah di sekitar Kilometer 28 jalan poros Samarinda–Balikpapan itu.
Hingga sepekan setelah kejadian, warga masih hidup dalam ketidakpastian dan kekhawatiran. Beberapa rumah mengalami keretakan serius, sementara sebagian lainnya telah miring dan terancam ambruk.
Selain itu, akses jalan di sekitar lokasi longsor pun mulai mengalami kerusakan, memperparah kesulitan warga beraktivitas.
Penyebab pasti longsor ini masih menjadi tanda tanya. Namun, sejumlah warga menduga aktivitas hauling batu bara dan pengeboran sumur bor di kawasan sekitar menjadi faktor pemicu.
Baca juga: Lapangan Migas di Sangasanga Kukar Cetak Rekor Produksi Tertinggi dalam 7 Tahun Terakhir
Pasalnya, getaran dan perubahan kontur tanah akibat aktivitas tersebut dirasakan cukup kuat oleh warga dalam beberapa waktu terakhir.
Kepala Desa Batuah, Abdul Rasyid, membenarkan adanya kekhawatiran masyarakat tersebut. Ia menyatakan bahwa untuk menghindari spekulasi dan memastikan kebenaran penyebab longsor, pihak desa telah meminta bantuan dari kalangan akademisi.
"Untuk memastikan penyebab longsor, sudah ada Tim Geofisika dari Universitas Mulawarman (Unmul) yang akan melakukan kajian mendalam terhadap kondisi tanah di lokasi terdampak," ujar Abdul Rasyid, Selasa (29/4/2025).
Menurutnya, tim teknis dari Unmul sudah berada di lapangan dan telah memasang sejumlah alat pemantau pergerakan tanah.
Mereka akan melakukan pengukuran intensif dalam satu hingga dua hari ke depan untuk mendapatkan data akurat.
Baca juga: Ajak Santri jadi Pelopor Keselamatan Lalu Lintas, Satlantas Polres Kukar Kenalkan Program Polisantri
"Jadi tadi sudah ada tim dari Unmul. Mereka memasang alat untuk mendeteksi pergerakan tanah dan menentukan kondisi geologis wilayah ini. Kita tunggu hasilnya dalam waktu dekat," jelas Rasyid.
Selain menunggu hasil kajian, pihak pemerintah desa bersama warga juga telah berupaya melakukan langkah-langkah mitigasi sementara. Warga yang rumahnya terancam roboh telah diarahkan untuk mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
"Untuk relokasi warga, sebenarnya sudah kami usulkan sejak awal. Bahkan sebelumnya, kami sempat mengusulkan agar diberikan bantuan biaya sewa rumah bagi warga yang bersedia pindah sementara ke tempat kos," kata Abdul Rasyid.
Namun, saat itu warga lebih memilih untuk tetap tinggal di sekitar lokasi, hanya meminta agar disediakan tenda di depan rumah mereka.
"Kami sebenarnya mempertimbangkan keselamatan warga, karena jika mereka tetap tinggal di area rawan dan terjadi runtuhan, risikonya sangat besar," ucapnya.
Menurut Abdul Rasyid, pemindahan ke lokasi yang lebih aman menjadi hal yang penting, karena kalau hanya berpindah ke depan rumah, tidak menyelesaikan dari ancaman bahaya. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
Bupati Kukar Ingin Lansia Tetap Diberdayakan |
![]() |
---|
Kukar Tuan Rumah Harganas ke-32 Kaltim, Ada Gelar Dagang hingga Bedah Rumah |
![]() |
---|
Gerakan Pangan Murah di Tenggarong, LPG 3 Kg hingga Bawang Subsidi Ludes Diserbu Warga |
![]() |
---|
Pemkab Kukar Berkolaborasi dengan Kejari Gelar Gerakan Pangan Murah, Disambut Antusias Warga |
![]() |
---|
Dana Transfer ke Daerah di Pangkas, Bupati Kukar Aulia Rahman Basri Akan Prioritaskan 3 Sektor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.