Berita Balikpapan Terkini

Pemkot Balikpapan Berencana Bangun Pasar Induk dan Perbaikan Infrastruktur Pasar Pandan Sari

Pemerintah Kota Balikpapan tengah merencanakan serangkaian pembangunan dan perbaikan infrastruktur pasar

Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH
PERBAIKAN INFRASTRUKTUR - Pasar Pandan sari Balikpapan. Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, Haemusri Umar, menjelaskan bahwa pemerintah sedang merencanakan pembangunan pasar induk di Kilometer 5,5 yang akan mencakup lahan seluas 11 hektare.(TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan tengah merencanakan serangkaian pembangunan dan perbaikan infrastruktur pasar, termasuk pembangunan pasar induk di Kilometer 5,5 serta perbaikan infrastruktur di Pasar Pandan Sari

Langkah ini diambil untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan pasar dan memperbaiki kualitas layanan perdagangan, baik bagi pedagang maupun konsumen.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, Haemusri Umar, menjelaskan bahwa pemerintah sedang merencanakan pembangunan pasar induk di Kilometer 5,5 yang akan mencakup lahan seluas 11 hektare. 

Baca juga: Miniatur MotoGP Buatan Perajin Balikpapan Tembus Pasar 23 Negara

Pasar induk ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk merapikan sistem bongkar muat barang dan mengurangi kerumunan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang sering terjadi di Pasar Pandan Sari

"Jadi nantinya tidak ada lagi orang bongkar muat di Pandan Sari dan kita wajibkan bongkar muatnya di pasar induk," ujar Haemusri Selasa (29/4/2025)

Pasar Pandan Sari, yang sudah ada sejak tahun 1980-an, dikenal sebagai pusat bongkar muat komoditas dari Jawa dan Sulawesi. 

Haemusri menjelaskan, tingginya volume bongkar muat di Pasar Pandan Sari menyebabkan banyak PKL menjamur di sekitar pasar. 

"Karena begitu, karena bongkaran yang ada di pasar Pandan Sari itu tumpah pertamanya ini Pandan Sari kemudian diambil oleh PKL. Sehingga PKL itu menjamur di sekitar itu," jelasnya.

Untuk mengatasi masalah ini, pasar induk yang dibangun di Kilometer 5,5 akan menyediakan fasilitas pergudangan yang dapat dimanfaatkan oleh distributor pangan. 

"Kita minta seluruh distributor pangan itu menggunakan gudang pemerintah. Jadi ada multi-flyernya lah, kita menyiapkan sarana mereka memanfaatkan, kemudian nanti kita mendapatkan retribusi pendapatan terkait dengan penyewaan gudang yang ada di sana," ungkap Haemusri. 

Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan distribusi barang akan lebih teratur dan mengurangi ketidaknyamanan yang terjadi di sekitar Pasar Pandan Sari.

Namun, perbaikan infrastruktur di Pasar Pandan Sari juga menjadi fokus utama. Haemusri menjelaskan bahwa pasar tersebut akan mengalami perbaikan infrastruktur terlebih dahulu. 

"Kalau pasar Pandan Sari kita hanya perbaikan-perbaikan aja pemeliharaan-pemeliharaan aja, tapi fokus untuk revitalisasi itu kan bangun ulang, bangun baru, nah itu perlu biaya dan dananya itu gak sedikit dananya," ujar Haemusri. 

Pemerintah berencana melakukan renovasi beberapa infrastruktur untuk memperbaiki fasilitas pasar, termasuk menyediakan akses yang lebih baik antara pedagang dan konsumen, serta menambah fasilitas parkir dan akses untuk barang yang lebih efisien.

Salah satu hal penting yang menjadi perhatian adalah menciptakan pasar yang lebih humanis, sehingga pedagang dan pembeli dapat berinteraksi dengan lebih nyaman. 

"Sementara ini kan belum ada, jadi alternatif yang bisa dilakukan adalah pemerintah harus menyiapkan sarana dan perasarana serta utilitas untuk mendukung pasar Pandan Sari itu bisa humanis terkait dengan orang berjualan di situ," jelas Haemusri. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved