Berita Kukar Terkini
Dorong Swasembada Pangan, Desa Rapak Lambur Kukar Gencarkan Ketahanan Pangan lewat Program Oplah
Dorong swasembada pangan, Desa Rapak Lambur di Kutai Kartanegara gencarkan ketahanan pangan lewat optimalisasi lahan pertanian.
Penulis: Patrick Vallery Sianturi | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG – Pemerintah Desa Rapak Lambur, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, tengah menggencarkan upaya ketahanan pangan melalui program Optimalisasi Lahan (OpLah) pertanian demi mendorong swasembada.
Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen mendukung program pertanian yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar pada tahun 2025.
Kepala Desa Rapak Lambur, Muhammad Yusuf, menjelaskan bahwa luas lahan sawah di desanya mencapai sekitar 800 hektare di mana sekitar 500 hektare telah produktif.
Dalam upaya meningkatkan hasil pertanian, pemerintah desa kini mengupayakan peningkatan intensitas panen dari dua kali menjadi tiga kali dalam setahun.
"Memang ketahanan pangan tahun ini kami galakkan demi swasembada pangan. Apalagi, tahun ini kami mendapat dukungan dari program OpLah pertanian dari Bapak Bupati. Kami coba membuka pola tanam baru agar dari yang biasanya dua kali panen bisa menjadi tiga kali,” ujar Kepala Desa, Jumat(16/5/2025).
Baca juga: Alasan Warga Desa Rapak Lambur di Kukar Kaltim Butuh Normalisasi Sungai Mangkurawang
Sebagai langkah awal, pemerintah desa telah menunjuk dua kelompok tani untuk dijadikan percontohan pelaksanaan program ini, yakni Kelompok Tani Kejawi Permai C dan Kelompok Tani Sumber Rejeki 9.
Diharapkan kedua kelompok ini dapat menjadi pionir dalam penerapan sistem tiga kali masa panen yang ke depannya bisa diterapkan secara lebih luas oleh kelompok tani lainnya di desa tersebut.
Baca juga: Desa Rapak Lambur di Kukar Kaltim jadi Pilot Project Optimalisasi Lahan, 3 Kali Panen Setahun
Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga sebagai bagian dari strategi penguatan ekonomi desa dan ketahanan pangan masyarakat.
“Kami berharap hasil dari program ini bisa menjadi contoh nyata dan berkelanjutan. Kami optimis Rapak Lambur mampu menjadi desa swasembada pangan,” pungkasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.