Manchester City Nyerah Berburu Florian Wirtz, Incar Pemain Barcelona untuk Gantikan Kevin De Bruyne

TRIBUNKALTIM.CO - Klub Liga Inggris Manchester City nyerah berburu Florian Wirtz, incar pemain Barcelona untuk gantikan Kevin De Bruyne.

Diketahui, musim ini menjadi musim mengecewakan bagi Manchester City.

 Gagal meraih trofi dan tersingkir dari semua ajang, tekanan pada Pep Guardiola meningkat tajam.

Sang pelatih kini bersiap melakukan perombakan besar-besaran demi menghidupkan kembali dominasi The Citizens, termasuk dengan mendatangkan gelandang kreatif anyar.

Baca juga: Berlomba-lomba Rekrut Wirtz, Pemain Jerman Terbang ke Inggris Disebut untuk Liverpool Bukan Man City

Salah satu nama teratas di daftar incaran: Dani Olmo.

Gelandang timnas Spanyol milik Barcelona itu kabarnya masuk radar Manchester City sebagai alternatif andai mereka gagal mendapatkan Florian Wirtz dari Bayer Leverkusen.

Menurut laporan jurnalis Sky Sports France, Sacha Tavolieri, Pep Guardiola siap mengajukan proposal konkret untuk Dani Olmo, dengan nilai transfer mendekati €60 juta atau sekitar Rp1,05 triliun (kurs Rp17.500 per euro).

Langkah ini muncul setelah City secara resmi mundur dari perburuan Wirtz, seperti dilaporkan BBC Sport, karena banderol pemain Jerman itu dinilai terlalu mahal dan tak sepadan secara finansial.

Akibatnya, fokus klub kini beralih ke Camp Nou, tempat Olmo menjadi salah satu pilar penting di lini tengah Barcelona.

Namun Barcelona tentu tak akan menyerah begitu saja. Klub Catalan justru tengah menikmati kebangkitan performa di bawah Xavi Hernandez dan enggan kehilangan pemain kunci.

Sejauh ini, Olmo tampil impresif dengan torehan 11 gol dan 7 assist dari 38 laga di semua ajang, meski sempat diganggu cedera.

Daya jelajah, kecerdasan taktik, dan kemampuannya bermain di antara lini membuat pemain berusia 27 tahun itu sangat cocok dengan filosofi Guardiola.

Tak heran jika Pep tergoda membawa pulang sesama kompatriotnya ke Etihad Stadium.

Meskipun baru bergabung dengan Barcelona musim panas lalu, Olmo bisa jadi korban dari kebutuhan Barca untuk menyeimbangkan neraca keuangan.

Jika tawaran yang datang sulit ditolak, bukan tak mungkin transfer ini akan terwujud.