Berita Bontang Terkini
Proyek Drainase Bontang Berjalan, 300 Sambungan Rumah tak Bisa Nikmati Jargas
Sekitar 300 sambungan rumah di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur terdampak pemadaman jaringan gas mulai Kamis 22 Mei.
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Sekitar 300 sambungan rumah di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur terdampak pemadaman jaringan gas mulai Kamis 22 Mei 2025 siang. Proses pemadaman ini sifatnya hanya sementara, tidak permanen.
Demikian disampaikan oleh Direktur Utama PT PT Bontang Migas dan Energi, Erwin kepada TribunKaltim.co pada Kamis (22/5/2025).
Pemadaman ini terpaksa dilakukan seiring berjalannya relokasi pipa induk gas dari berjalannya proyek drainase di sepanjang Jalan MT Haryono, Kelurahan Gunung Elai, Bontang Utara.
Direktur Utama PT PT Bontang Migas dan Energi, Erwin mengatakan, penghentian distribusi sementara ini dilakukan untuk melaksanakan relokasi pipa induk gas.
Baca juga: Jargas di Penajam Paser Utara Mati Total, Ada Warga Menumpang Sahur di Rumah Tetangga
Relokasi tersebut diperlukan karena adanya pengerjaan saluran drainase di depan Denarhannud Rudal 002.
“Ada pergeseran pipa kurang dari satu meter ke titik baru yang sudah disepakati sebagai lokasi saluran utilitas,” katanya saat dihubungi.
Area yang terdampak pemadaman meliputi Asrama Rudal, Asrama Polsek Bontang Utara, sebagian Jalan MT Haryono, Jalan Kemangi, dan Jalan Kol.
Menurutnya selama proses relokasi pipa, distribusi gas ke rumah-rumah di area tersebut dihentikan sementara untuk menjamin keselamatan dan kelancaran pekerjaan.
Baca juga: Prediksi Pemasangan Jaringan Gas di Bontang Kaltim, Ada 80 Daerah Bersaing untuk Dapat Proyek Jargas
"Sekitar 300 sambungan yang terdampak," bebernya .
Ia mengungkapkan, sebelumnya pihaknya juga melakukan pemantauan langsung saat proses pengerukan trotoar di lokasi untuk memastikan pipa gas aman dari alat berat.
Sementara itu, dari pengamatan Tribunkaltim di lokasi pipa PDAM juga nampak dipermukaan.
Namun tidak sampai mengganggu distribusi air bersih untuk masyarakat.
“Saat pengerukan, kami sudah ikut mengamankan pipa. Ada pergeseran sekitar 8 inci. Tapi tidak sampai ada gangguan distribusi (air) ke masyarakat," kata Direktur Utama Perumda Tirta Taman Suramin. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.