Berita Balikpapan Terkini
Polda Kaltim Gelar Operasi Pekat Mahakam II selama 21 Hari, Libatkan 4 Satgas dengan 986 Kegiatan
Polda Kaltim gelar Operasi Pekat Mahakam II selama 21 hari, libatkan 4 satgas dengan 986 kegiatan.
Penulis: Dwi Ardianto | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Timur (Kaltim) tak hanya fokus pada penegakan hukum dalam pelaksanaan Operasi Pekat Mahakam II Tahun 2025.
Operasi yang melibatkan empat satuan tugas (satgas) dengan ratusan kegiatan ini menyasar berbagai aspek keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yuliyanto menjelaskan bahwa Operasi Pekat Mahakam II tidak semata-mata menindak pelaku kejahatan, tetapi juga mengedepankan upaya pencegahan dan edukasi kepada masyarakat.
"Operasi ini terdiri dari empat satgas, yakni Satgas Preemtif, Satgas Preventif, Satgas Penegakan Hukum (Gakkum), dan Satgas Bantuan Operasi (Banops)," ungkap Kombes Pol Yuliyanto, Jumat (23/5/2025).
Baca juga: Polda Kaltim Ungkap 91 Kasus Premanisme dan Amankan 134 Tersangka saat Operasi Pekat Mahakam II 2025
Selama pelaksanaan operasi pada 1-21 Mei 2025, Satgas Preemtif tercatat telah melaksanakan 243 kegiatan dan Satgas Preventif melaksanakan 249 kegiatan.
Untuk Satgas Gakkum yang bertugas dalam penindakan hukum telah melaksanakan 219 kegiatan dan berhasil mengamankan 134 tersangka.
Sementara Satgas Banops mencatatkan 275 kegiatan dukungan.
Yuliyanto menegaskan, meskipun masa operasi telah berakhir, kegiatan preventif dan penegakan hukum akan terus berlanjut untuk menjaga stabilitas keamanan.
“Preventif akan terus berjalan. Kami lakukan koordinasi dengan para pelaku usaha dan lokasi yang rawan premanisme. Petugas juga kami hadirkan langsung di tengah masyarakat untuk menghilangkan potensi kejahatan,” jelasnya.
Baca juga: Polda Kaltim Limpahkan Kasus Mark Up Proyek Rp1,6 Miliar ke Kejari Kukar
Langkah preventif ini menyasar tempat-tempat keramaian, pusat kegiatan ekonomi, serta area publik yang kerap menjadi target pelaku premanisme.
Menurutnya, kehadiran petugas di lapangan merupakan wujud nyata kehadiran negara dalam menjaga rasa aman bagi masyarakat.
“Kami ingin masyarakat merasa terlindungi dan tenang dalam beraktivitas. Semua elemen kepolisian bergerak untuk memastikan keamanan tetap terjaga,” pungkasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.