Ibu Kota Negara
Efek IKN Nusantara di Kaltim, Pembangunan Masih Ada tapi Serapan Tenaga Kerja Konstruksi Menurun
Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur tidak lagi banyak menyerap tenaga kerja
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur tidak lagi banyak menyerap tenaga kerja.
Kinerja penyerapan tenaga kerja di berbagai sektor tercatat Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Hal kontras, nampak terlihat di sektor konstruksi yang mengalami kontraksi dengan hanya menyerap 11.512 pekerja dalam setahun terakhir kendati masih ada proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana dalam keterangan resmi menjelaskan selama Februari 2024 hingga Februari 2025, lapangan pekerjaan utama yang mengalami pertumbuhan jumlah tenaga kerja terbesar adalah sektor pertambangan (1,84 persen poin).
Baca juga: 3 Konsep Pembangunan IKN Nusantara di Kaltim, Kini Siapkan 2 Hektare Buat Kampung Inggris
Kemudian Jasa Professional & Perusahaan (1,59 persen poin) dan Pengadaan Listrik dan Gas & Air (0,50 persen poin).
Sektor pertambangan menyerap tenaga kerja paling banyak, yaitu 46.002 pekerja baru, disusul sektor jasa profesional yang menyerap 35.189 orang.
"Sektor pertanian yang menambah 22.808 pekerja dalam setahun terakhir,” ujarnya, Minggu (25/5/2025).
Di sisi lain sektor seperti jasa pendidikan juga mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja terbesar dengan kehilangan 22.469 pekerja.
Untuk diketahui jumlah penduduk Kaltim yang bekerja sampai Februari 2025 ialah 2.009,990 orang.
Baca juga: Sinergi Kodam VI/Mulawarman dan Polda Kaltim dalam Jaga Keamanan Kalimantan Timur dan IKN Nusantara
Sepanjang Februari 2024–Februari 2025 terjadi penyerapan tenaga kerja sebanyak 116,000 orang. Jumlah pengangguran 113.170 orang,
"Penduduk yang bekerja di Kalimantan Timur sebanyak 2.009.990 orang, meningkat 115.996 dari Februari 2024," sebutnya.
Dari sisi status pekerjaan, 53,08 persen penduduk bekerja pada kegiatan formal, atau turun tipis 0,05 persen dibandingkan Februari 2024.

Yusniar juga menerangkan, mayoritas pekerja di Kaltim berstatus sebagai buruh, karyawan, atau pegawai sebanyak 49,16 persen.
“Penduduk bekerja didominasi oleh mereka yang berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), yaitu sebesar 28,39 persen atau meningkat 3,41 persen dibandingkan tahun lalu,” terangnya.
Persentase pekerja dengan latar belakang pendidikan tinggi, yakni setara diploma dan universitas tergolong rendah, yakni hanya 17,51 persen dari total pekerja.
Baca juga: Investor Swasta Suntik Rp3,65 Triliun untuk IKN Nusantara, Ada Maxi Mart Ritel Lokal Kaltim
Namun demikian, tingkat pengangguran terbuka (TPT) mencapai 5,33 persen atau tercatat turun 0,42 persen dari periode yang sama tahun lalu.
TPT tertinggi masih didominasi oleh lulusan SMA, mencapai 6,88 persen, meski turun dibandingkan tahun lalu.
"Menariknya, TPT lulusan universitas tercatat paling rendah, yaitu 3,22 persen,” tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.