Live Streaming Sidang Isbat 2025 Hari Ini, Pantau Hasil dan Keputusan Idul Adha 2025 Tanggal Berapa

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah link live streaming Sidang Isbat 2025 hari ini, pantau info hasil dan keputusan Idul Adha 2025 jatuh pada tanggal berapa. 

Cara mengakses live streaming Sidang Isbat 2025 hari ini untuk memantau info hasil dan keputusan Idul Adha 2025 jatuh pada tanggal berapa sangat mudah, cukup klik link yang tersedia. 

Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag Arsad Hidayat mengatakan, Sidang Isbat akan digelar di Kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta pada Selasa (27/5/2025). 

Jalannya sidang akan dihadiri oleh sejumlah tamu, yakni perwakilan duta besar negara sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI),dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Baca juga: Kapan Sidang Isbat Idul Adha 2025? Info Jadwal Terkini, Cek Juga Kapan Lebaran Haji 2025 versi NU

(link live streaming Sidang Isbat 2025 hari ini untuk memantau info hasil dan keputusan Idul Adha 2025 jatuh pada tanggal berapa bisa langsung dilihat di akhir artikel)

Pihak lain yang diundang adalah Badan Informasi Geospasial (BIG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Observatorium Bosscha ITB, Planetarium Jakarta, para pakar ilmu falak dari organisasi keagamaan Islam, anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, pimpinan ormas Islam, dan pondok pesantren.

“Pemantauan hilal awal Zulhijah akan dilakukan di 114 titik di seluruh Indonesia pada 27 Mei mendatang,” ujar Arsad dikutip dari laman resmi Kemenag, Rabu (21/5/2025).

Lalu, Sidang Isbat Idul Adha 2025 pukul berapa?

Sidang Isbat Idul Adha 2025 pukul berapa?

Arsad menyampaikan bahwa Sidang Isbat hari ini akan dimulai pukul 16.00 WIB.

Ia juga menjelaskan, posisi hilal ketika Matahari terbenam di seluruh Indonesia sudah berada di atas ufuk berdasarkan hasil perhitungan Tim Hisab Rukyat Kemenag.

Posisi hilal berada di antara 0 derajat 44,15 menit hingga 3 derajat 12,29 menit.

Sementara itu, sudut elongasi berkisar antara 5 derajat 50,64 menit dan 7 derajat 6,27 menit.

“Kondisi tersebut telah memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yang menjadi acuan utama dalam penetapan awal bulan Hijriah di kawasan Asia Tenggara,” jelas Arsad.