Anak Tenggelam di Tenggarong
Kronologi Anak 13 Tahun di Tenggarong Tenggelam di Sungai Mahakam, Lompat dan Tak Muncul Lagi
Seorang anak laki-laki berinisial MS (13) dilaporkan tenggelam di Sungai Mahakam Selasa sore (27/5/2025) sekitar pukul 17.30 WITA. Ini kronologinya
Penulis: Patrick Vallery Sianturi | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Seorang anak laki-laki berinisial MS (13) dilaporkan tenggelam di Sungai Mahakam, tepatnya di kawasan Jalan Matlimat, RT 10, Kelurahan Loa Tebu, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara, Selasa (27/5/2025) sekitar pukul 17.30 WITA.
Salah seorang saksi mengungkapkan kronologi tenggelamnya MS di Sungai Mahakam tersebut.
Menurut penuturan Riki, salah satu warga yang menyaksikan langsung kejadian tersebut, MS bersama empat rekannya datang ke Sungai Mahakam untuk berenang, sebuah aktivitas yang sudah biasa mereka lakukan di lokasi tersebut.
“Hal itu memang biasa mereka lakukan. Bahkan korban dikenal cukup mahir berenang,” ujar Riki saat ditemui di lokasi kejadian.
Namun, kali ini ada sesuatu yang berbeda. Sebelum peristiwa tenggelam terjadi, pemilik keramba sempat menegur MS dan dua temannya, meminta agar mereka tidak berenang di sekitar keramba miliknya karena dianggap berbahaya. Sayangnya, teguran itu tidak diindahkan.
Baca juga: BREAKING NEWS: Seorang Anak di Tenggarong Kukar Tenggelam di Sungai Mahakam
“Sudah ditegur buat naik, sisa mereka bertiga lokasi keramba,” tambah Riki.
Menurut kesaksian salah satu teman korban, saat itu mereka berenang berlima. Dari teman korban diketahui sebelum berenang mereka sempat bermain sepak bola.
Setelah bermain sepak bola di tepi sungai, MS naik ke atas pinggiran keramba dan melompat ke air. Teman-temannya sempat menunggu ia muncul kembali ke permukaan.
Namun detik demi detik berlalu, MS tak kunjung terlihat.
“Saat dia lompat, kami tunggu, tapi tidak muncul-muncul,” ujarnya.
Awalnya, Riki sempat mengira korban sedang bermain sembunyi-sembunyian di dalam air.
Namun setelah teman korban berteriak memanggil MS dan korban tak kunjung muncul, ia pun menyadari situasi darurat tengah terjadi.
Riki kemudian segera menghubungi rekannya yang bekerja di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kukar untuk melaporkan kejadian tersebut. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.