Berita Nasional Terkini
Dedi Mulyadi Ingin Siswa di Jabar Masuk Jam 06.00, Psikolog: Kalau Disikapi Positif, tak Ada Masalah
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersiap menerapkan sistem baru dalam dunia pendidikan.
TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersiap menerapkan sistem baru dalam dunia pendidikan.
Betapa tidak, Dedi Mulyadi berencana memberlakukan jadwal belajar dari Senin hingga Jumat, dengan jam masuk dimulai pukul 06.00 pagi untuk tingkat dasar hingga menengah.
Dedi Mulyadi juga akan memberlakukan hari masuk sekolah dari Senin-Jumat, serta membatasi aktivitas di luar rumah antara pukul 21.00 WIB hingga 04.00 WIB.
Baca juga: Update Longsor Gunung Kuda Cirebon: Meninggal 17 Orang, 2 Tersangka Ditahan, Dedi Mulyadi Cabut Izin
Lantas, apa kata psikolog terkait rencana ini?
Psikolog dari Universitas Islam Bandung (Unisba), Stephani Raihana Hamdan, menilai jika jam masuk sekolah dimulai pukul 06.00 WIB benar-benar diterapkan, ada potensi dampak negatif bagi kesehatan mental.
Aturan itu berpotensi berpengaruh pada kesehatan mental, jika siswa yang akan menjalani kebijakan ini menilai dan menghayati secara negatif.
"Jadi kalau bicara ke kesehatan mental, ya itu tadi kalau dia menilainya negatif maka semua bisa dibawa ke negatif karena semua itu ada di penghayatan," ungkapnya, Minggu (1/6/2025), dilansir TribunJabar.id.
Menurutnya, jika aturan tersebut dihadapi dan dinilai layaknya suatu masalah, maka bisa berdampak stres dan depresi.
Namun, jika dinilai positif serta dilihat sebagai suatu tantangan, maka kecenderungan dampak negatif itu risikonya rendah.
"Jadi tergantung bagaimana dia menghayati apa yang dihadapi."
"Misalnya, sekarang perubahan aturan, ya kalau dia menilai negatif kemungkinan ada masalah, tapi kalau disikapi dengan positif maka tidak ada masalah," papar Stephani.
Baca juga: Dedi Mulyadi Terapkan Jam Malam dan Siswa Belajar di Sekolah Mulai Jam 6 Pagi, Hanya Sampai Jumat
Fortusis Jabar Wanti-wanti Dedi Mulyadi
Forum Orang Tua Siswa (Fortusis) Jawa Barat menanggapi rencana Dedi Mulyadi yang akan menerapkan jam masuk sekolah pada pukul 06.00 WIB.
Ketua Fortusis Jabar, Dwi Subianto, menyebut kebijakan itu aturannya harus jelas, terutama ketika siswa sudah tiba di sekolah atau sudah berada di kelas pada pukul 06.00 WIB.
"Kalau itu digunakan untuk pengajian ya enggak apa-apa, bagus."
"Tapi jam 6 pagi itu mau ngapain saja, apakah ada yang namanya pengajian atau apa, enggak mungkin kalau olahraga," katanya, Minggu, dikutip dari TribunJabar.id.
Dwi lantas mewanti-wanti jika pemerintah ingin mengubah kurikulum, tentunya harus ada induk acuannya agar tidak merugikan masyarakat, mengingat di masing-masing satuan ada induk kurikulumnya.
"Jadi ada blue books, ada kisi-kisinya, nah itu jangan diubah."
"Maka sebelum diputusin masuk pagi itu, harus ada bedah kurikulum induk dulu, terus konten apa yang harus disisipkan, baru bicara waktu," terangnya.
Baca juga: Kebijakan Baru Dedi Mulyadi: Terapkan Jam Malam, Sekolah Mulai Jam 6 Pagi dan Hanya Sampai Jumat
Ia juga menyarankan Dedi Mulyadi meminta pendapat ahli sebelum menerapkan kebijakan tersebut agar nantinya tidak sampai merugikan masyarakat, terutama siswa di wilayah Jawa Barat.
"Jadi Pak Gubernur enggak memahami itu, seharusnya kan memanggil ahli, minta pendapat ahli, baru diputuskan konten yang diinginkan."
"Kalau masih harus dintroduksi, ya ubah kurikulumnya, sehingga tidak merugikan semua pihak," imbuh Dwi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Purwanto, menjelaskan terkait kebijakan masuk sekolah pukul 06.00 WIB tersebut hingga saat ini masih dirumuskan.
Sehingga, saat ini pihaknya belum bisa memastikan kapan akan diterapkan.
"Masih dirumuskan, (diterapkan) setelah ditandatangan gubernur," jelas Purwanto.
Di sisi lain, Bupati Bandung Dadang Supriatna mendukung kebijakan Dedi Mulyadi terkait pembatasan aktivitas malam bagi para pelajar.
Baca juga: Suporter Persikas Minta Maaf pada Dedi Mulyadi dan Warga, Berharap Timnya Bertahan di Subang
Kebijakan yang dikenal sebagai "jam malam pelajar" tersebut mengatur agar para peserta didik di wilayah Jawa Barat, tidak lagi berada di luar rumah setelah pukul 21.00 WIB hingga 04.00 WIB.
Ia mengatakan, kebijakan itu sangat relevan dengan upaya pembentukan karakter generasi muda, baik dari sisi kesehatan, pendidikan, maupun moralitas.
Dadang menambahkan, langkah pembatasan aktivitas malam tersebut penting demi menciptakan kedisiplinan dan membatasi paparan anak terhadap hal-hal negatif pada malam hari.
"Saya setuju. Dibatasi jam malam itu sampai jam 9 malam, itu sudah berada di rumah masing-masing. Saya sangat setuju," katanya di Lapangan Upakarti, Soreang, Senin (2/6/2025), masih dari TribunJabar.id.
Ia juga menilai, pembatasan aktivitas malam bagi para pelajar akan melatih mereka menghargai waktu, mengembangkan kebiasaan hidup sehat, serta menumbuhkan tanggung jawab.
"Tentunya ini salah satu obat bagaimana untuk membentuk karakter anak bangsa berdasarkan Pancasila, salah satunya disiplin waktu."
"Apabila kita bisa disiplin waktu, maka saya dukung program gubernur," imbuhnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dedi Mulyadi Berencana Terapkan Jam Masuk Sekolah Pukul 6 Pagi, Psikolog Singgung Kesehatan Mental.
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.