Virus Corona
Prabowo dan Menkes Bahas Lonjakan Kasus Covid-19, Sebut Varian Virus yang Menyebar Tidak Mematikan
Prabowo dan Menkes bahas lonjakan kasus Covid-19, sebut varian virus yang menyebar tidak mematikan.
TRIBUNKALTIM.CO - Prabowo dan Menkes bahas lonjakan kasus Covid-19, sebut varian virus yang menyebar tidak mematikan.
Lonjakan kasus Covid-19 juga terjadi di Indonesia.
Diketahui, kasus Covid-19 dilaporkan kembali merebak di wilayah Asia.
Negara seperti Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura mencatat peningkatan kasus di minggu ke-12 tahun 2025 ini.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa kasus Covid-19 kembali mengalami kenaikan.
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik di Indonesia, Kemenkes: Terutama di Banten, Jakarta, dan Jawa Timur
Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, bertemu di Istana Presiden, Jakarta, pada Selasa (3/6/2025).
Pertemuan berlangsung selama sekitar 2,5 jam, sejak pukul 15.39 WIB hingga 18.06 WIB.
Budi menegaskan lonjakan ini tidak perlu menimbulkan kepanikan karena varian yang menyebar tergolong tidak mematikan.
Hal itu disampaikan Budi usai bertemu dengan Prabowo di Istana Presiden, Jakarta, Selasa (3/6/2025).
Berikut ini poin pertemuan selama 2,5 jam antara Prabowo dan Budi Gunadi.
Menkes mengatakan dirinya melaporkan banyak hal kepada Presiden Prabowo.
Salah satunya mengenai kasus Covid-19. Presiden meminta data mengenai penyebaran Covid-19.
“Yang nomor satu, itu mengenai Covid, datanya seperti apa,” kata Budi.
Kepada Presiden, Menkes menyampaikan bahwa penyebaran Covid-19 mengalami kenaikan.
Namun kenaikan tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena varian virus yang menyebar tidak mematikan.
“Saya sampaikan bahwa Covid-19 itu memang terjadi kenaikan, tapi kenaikan ini adalah varian-varian yang relatif tidak mematikan,” katanya.
“Jadi nggak usah terlalu dikhawatirkan supaya masyarakat nggak panik,” ujarnya.
Sebelumnya pihak Kementerian Kesehatan menemukan adanya 7 kasus Covid-19 di Indonesia sepanjang kurun waktu, (25-31 Mei).
“Jumlah kasus terlapor M22 (25-31 Mei) adalah sebanyak 7 kasus,” ujarnya. Berdasarkan data resmi Kemenkes
Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) menginstruksikan rumah sakit, puskesmas hingga fasilitas pelayanan kesehatan lainnya untuk memperketat deteksi Covid-19.
Hal ini tertuang dalam surat edaran yang diterbitkan Kemenkes pada 23 Mei 2025.
“Jika terjadi peningkatan kasus potensial KLB, segera melapor dalam waktu kurang dari 24 jam ke dalam laporan Surveilans Berbasis Kejadian/Event Based Surveillance (EBS) di aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR),” tulis surat edaran tersebut.
Baca juga: PSSI Pastikan Pengamanan Ekstra Pemain Timnas Indonesia Jelang Laga Lawan China dari Virus Covid 19
Kemenkes juga meminta fasilitas kesehatan itu melaporkan hasil pemeriksaan spesimen Covid-19melalui aplikasi All Record Tc-19.
Memastikan pelaksanaan deteksi dan respons kasus sesuai dengan ketentuan. Serta tetap menjaga kesehatan bagi seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menkes Lapor ke Prabowo Kasus Covid-19 Naik dan Prabowo dan Menkes Budi Bahas Lonjakan Kasus Covid-19, Ini Poin Pertemuannya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.