Berita Kutim Terkini
Cerita Sukses Yudianto Peternak Kambing dan Sapi di Jalan Pinang Dalam, Desa Sangatta Utara Kutim
Usahanya bisa dibilang sukses, lantaran hasiL jerih payahnya selama puluhan tahun telah mendapatkan hasil
Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Pemilik CV Berkah Etawa, Yudianto, memiliki kandang ternak sapi, kerbau serta kambing di Jalan Pinang Dalam, Desa Sangatta Utara, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur.
Usahanya bisa dibilang sukses, lantaran hasiL jerih payahnya selama puluhan tahun telah mendapatkan hasil.
Kini, Yudianto perlahan telah memetik hasil usaha yang dibangunnya, mulai dari memiliki karyawan hingga pencapaian pribadinya.
Baca juga: Gua Sangkulirang Kutim Terancam Tambang dan Pembangunan Pabrik Semen, Menteri Fadli Zon Lapor Bahlil
Yudianto, yang memiliki logat berbicara khas Suku Jawa itu, telah berhasil menguliahkan 2 orang anaknya dari hasil keringat beternak kambing dan sapi.
"Sekarang alhamdulillah sudah punya rumah pribadi, mobil pribadi, mobil pickup untuk antar jemput sapi/kambing, serta lahan (untuk kandang sendiri)," ungkap Yudianto dengan bangga, Senin (9/6/2025).
Lanjutnya, selama puluhan tahun ia menjadi peternak sapi atau kambing, sudah banyak berpindah-pindah lokasi usaha, mulai dari Kecamatan Rantau Pulung, lalu ke Jalan Yos Sudarso I Sangatta Utara, kemudian Jalan Loa Hitam Sangatta, dan berlabuh di Jalan Pinang Dalam.
Sapi yang ia jual berasal dari Sulawesi, sedangkan kambing berasal dari Pulau Jawa. Adapun harga sapi yang ia jual kisaran Rp 15 juta hingga Rp 60 juta per ekor sedangkan kambing mulai dari Rp 3 juta Rp 15 juta per ekor.
Akan tetapi, pada momen Hari Raya Iduladha 1446 hijriah ini, penjualan sapi dan kambing menurun ketimbang tahun sebelumnya.
"Harganya normal, tetapi kemarin kami sediakan 250 ekor kambing lakunya cuma 186 ekor, sedangkan sapi kami sediakan 140 ekor dan lakunya 115 ekor saja," lanjutnya.
Sementara itu, ia merasakan bahwa penjualan sapi dan kambing pada Hari Raya Idual Adha 1446 hijriah ini mengalami penurunan hingga 30 persen ketimbang tahun 2024 lalu.
Analisa yang ia cermati lantaran ada beberapa faktor yang mempengaruhi daya beli masyarakat menurun ketimbang tahun lalu, misalnya proyek pemerintahan belum berjalan.
"Terus juga adanya pengurangan karyawan PT KPC serta pengurangan jam tayang (jam kerja) di PT PAMA," imbuhnya.
Adapun sapi dan kambing yang tersisa atau belum terjual saat Hari Raya Iduladha 1446 hijriah kemarin, ia rawat dan pelihara kembali kemudian dijual secara eceran.
"Kami pelihara lagi, diecer lagi untuk orang - orang hajatan, aqiqahan, dan sebagainya," pungkasnya. (*)
Kutai Timur Punya Jatah Cetak Sawah 1.150 Hektare, Dukung Petani Lokal |
![]() |
---|
Dokumen Rencana Kontijensi Jadi Solusi Penanggulangan Bencana di Kutai Timur |
![]() |
---|
Bumdes Mutiara Selangkau Kutim Hadir di Kaltim Expo 2025, Pamerkan Produk Unggulan Frutiboks |
![]() |
---|
BPBD Kutim Gelar Rencana Kontijensi Banjir, Jadi Pedoman saat Terjadi Bencana |
![]() |
---|
Kapolres Kutim Ajak Warga Dusun IX Bumi Etam Kontribusi Lomba Kampung Tertib Lalu Lintas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.