Demo Penyetopan Hauling Paser

Aksi Sopir Truk Berlanjut Jika Tak Ada Solusi Terkait Penyetopan Hauling Batu Bara di Paser

Gelombang protes ini merupakan bentuk kegelisahan masyarakat yang kehilangan mata pencaharian akibat berhentinya kegiatan angkutan batu bara

Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS
AKSI DAMAI - Persatuan sopir truk PS roda 6 bersama warga terdampak penyetopan aktivitas hauling batu bara di Kabupaten Paser menggelar aksi damai di Simpang Tokare, Batu Kajang. Selasa (10/6/2025). Aksi damai sopir dan warga Paser akibat penyetopan hauling batu bara terancam berlanjut dalam skala lebih besar jika tidak mendapat perhatian dan solusi dari pemerintah. (TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS) 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Aksi damai yang digelar oleh persatuan sopir truk PS roda 6 bersama warga terdampak penyetopan aktivitas hauling batu bara di Kabupaten Paser direncanakan akan terus berlanjut apabila pemerintah tidak segera memberikan solusi yang nyata. 

Gelombang protes ini merupakan bentuk kegelisahan masyarakat yang kehilangan mata pencaharian akibat berhentinya kegiatan angkutan batu bara di wilayah tersebut.

Baca juga: Sopir Truk Tuntut Solusi atas Penyetopan Hauling batu bara di Paser

Aksi dilakukan di Simpang Tokare, Desa Batu Kajang, Kecamatan Batu Sopang, pada Selasa (10/6/2025). Puluhan sopir truk, pemilik bengkel, pedagang kecil, serta buruh bongkar muat dari tiga kecamatan Batu Sopang, Kuaro, dan Muara Komam turun ke jalan menyampaikan aspirasi mereka. Mereka menilai, penyetopan hauling yang dilakukan sekelompok warga telah berdampak luas terhadap roda perekonomian lokal.

Puluhan truk yang biasa digunakan untuk mengangkut batu bara diparkir di sisi kiri jalan nasional yang menghubungkan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.

Kondisi ini membuat arus lalu lintas di jalur strategis tersebut terganggu, meskipun situasi tetap terkendali berkat pengamanan dari Polres Paser dan Kodim 0904/Psr.

Koordinator aksi, Siswiyono, menegaskan bahwa apabila aksi ini tidak mendapat perhatian dari pemerintah, maka pihaknya siap melanjutkan aksi ke tahapan yang lebih besar dengan melibatkan massa yang lebih banyak.

“Kalau memang ini ternyata nggak ada solusi, ya mau nggak mau kita melakukan aksi yang lainnya. Dan akan kita bawa teman-teman yang jauh lebih besar,” tegas Siswiyono saat ditemui usai orasi.

Menurutnya, aksi lanjutan dengan massa lebih besar, bisa saja dilakukan jika Gubernur Kalimantan Timur tidak memberikan perhatian terhadap persoalan ini.

Ketika ditanya mengenai perkiraan akumulasi jumlah peserta dari kalangan sopir dan masyarakat yang terdampak, serta jumlah kendaraan yang telah tergabung dalam persatuan sopir truk, Siswiyono menyebutkan bahwa jumlahnya mencapai ratusan. Ia memperkirakan terdapat sekitar 600 kendaraan yang berasal dari berbagai wilayah di Kabupaten Paser dan sekitarnya.

“Semua kurang lebih sekitar 600 kendaraan, untuk wilayah Kabupaten Paser dan sekitarnya,” jelasnya.(*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved