Berita Nasional Terkini
Gempa Megathrust 8.8 Magnitudo dan Tsunami 22 Meter Ancam Yogyakarta, 38 Menit untuk Selamatkan Diri
Gempa megathrust 8.8 Magnitudo dan tsunami 22 meter ancam Yogyakarta, warga punya waktu 38-42 menit untuk selamatkan diri.
TRIBUNKALTIM.CO - Gempa megathrust 8.8 Magnitudo dan tsunami 22 meter ancam Yogyakarta, warga punya waktu 38-42 menit untuk selamatkan diri.
Kajian Badan Meteorologi, Klimatogi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan adanya potensi gempa besar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang disusul dengan tsunami.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY pun sudah melakukan uji coba Early Warning System (EWS).
Masyarakat diinfokan sejak dini akan adanya ancaman tersebut.
Baca juga: 13 Daerah yang Dihantui Gempa Megathrust dan Tsunami Dahsyat, Kepulauan Mentawai Paling Beresiko?
Yogyakarta menyimpan potensi gempa megathrust berkekuatan 8,8 Magnitudo.
Jika gempa ini terjadi, diperkirakan tsunami setinggi 22 meter akan menyapu Yogyakarta.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad menyebut, masyarakat punya waktu sekitar 38 hingga 42 menit untuk menyelamatkan diri sebelum gelombang mencapai daratan.
Ini merupakan hasil analisis kajian yang dilakukan BMKG dan BPBD DIY.
"Kajian yang sudah dilakukan BMKG, bahwa kita punya risiko gempa megathrust di (magnitudo) 8,8. Kemudian di tiga Kabupaten, Bantul, Gunungkidul dan Kulon Progo itu ada potensi terjadi tsunami," kata Noviar kepada wartawan di Pantai Samas, Sanden, Bantul, Rabu (11/6/2025).
Noviar mengatakan, dari hasil kajian BMKG, potensi tsunami bisa mencapai 18-22 meter, dengan wilayah terdampak paling tinggi adalah Bantul dan Kulon Progo.
Dia mengatakan, untuk Gunungkidul relatif aman jika terjadi tsunami karena lokasi geografisnya memiliki tebing.
Sementara zona aman tsunami, adalah empat kilometer dari bibir pantai.
Baca juga: Indonesia di Ambang Bencana Tsunami dan Gempa Megathrust? Ini 16 Potensi Wilayah Terdampak
"Yang patut diwaspadai sekitar jalur kanan kiri sungai yang menjadi bagian zona merah," kata dia.
Waktu aman melarikan diri Noviar mengatakan, jika nantinya ada peringatan gempa megathrust dan tsunami di Yogyakarta, masyarakat memiliki waktu untuk pergi ke tempat aman sekitar 38-42 menit.
"Yang harus kita sosialisasikan kepada masyarakat bahwa ketika ada peringatan, bahwa terjadi Tsunami atau megathrust maka ada waktu untuk melarikan diri ke tempat yang lebih aman, 38-42 menit," ucap Noviar.
Pihaknya juga telah memetakan dan membuat lokasi evakuasi.
Letaknya ada di Kelurahan-kelurahan, masjid, dan mushola yang berada di zona aman atau 4 kilometer dari bibir pantai.
Uji Coba Early Warning System (EWS)
Noviar mengatakan untuk Early Warning System (EWS) sudah dilakukan uji coba di Bantul, dan Kulon Progo.
Untuk Gunungkidul masih terkendala sinyal.
Untuk Bantul setiap tanggal 26 setiap bulannya, BPBD melakukan uji coba sirine yang menyambung ke tempat ibadah.
"Jadi Bantul, Kulon Progo sudah berjalan, tapi Gunungkidul masih agak terkendala masalah sinyal," kata dia.
Baca juga: Bayang-bayang Gempa Megathrust dan Tsunami di Indonesia, Ini 16 Potensi Wilayah Terdampak
Wakil Asisten Potensi Maritim KASAL, Brigjen TNI (Mar) Werijon menyampaikan, Indonesia berada di ring of fire, sehingga hari ini digelar pelatihan penanggulangan bencana gempa bumi dan tsunami melibatkan semua stakeholder yang terkait dengan kebencanaan di Yogyakarta.
Hal ini untuk mengingatkan semuanya, agar siap dan siaga bisa meminimalisir korban. "Kedua, bagaimana ini TNI/Polri dan stakeholder kita menguji pelaku-pelaku di lapangan, uji prosedur, uji SOP, bagaimana kita sudah membuatkan jalur-jalur evakuasi nah itu sekarang kita uji, kita masih ingat tidak," ucap dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.