Kesehatan
7 Gejala Varian Covid-19 Nimbus yang Menyebar di 22 Negara, Apakah Sudah Masuk Indonesia?
Mutasi terbaru dari virus corona ini dilaporkan telah menyebar ke sedikitnya 22 negara dalam waktu relatif singkat
TRIBUNKALTIM.CO - Varian baru Covid-19 kembali menyita perhatian dunia.
Dikenal dengan nama varian Nimbus atau NB.1.8.1, mutasi terbaru dari virus corona ini dilaporkan telah menyebar ke sedikitnya 22 negara dalam waktu relatif singkat.
Penyebarannya yang cepat menimbulkan kekhawatiran, terutama karena diduga lebih menular dibandingkan varian sebelumnya.
Dengan kemunculan varian ini di berbagai negara, termasuk kawasan Asia seperti Singapura, Thailand, dan India, masyarakat Indonesia mulai bertanya-tanya: apakah varian Nimbus sudah masuk ke Tanah Air?
Baca juga: Revitalisasi Kandilo Plaza di Paser Kaltim demi Menarik Pengunjung, Kena Imbas Online dan Covid-19
Diketahui, hingga saat ini varian Covid Nimbus belum masuk ke Indonesia.
Varian baru Covid-19 ini pertama kali terdeteksi pada Januari 2025.
Melansir laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Nimbus telah mencakup lebih dari 10 persen sekuens global pada akhir April 2025.
Angka kasus paparan Nimbus naik tajam dari 2,5 persen sebulan sebelumnya.
Kemudian, WHO menetapkan NB.1.8.1 sebagai “varian yang sedang dipantau”.
Hal ini menandakan potensi perubahan dalam perilaku virus yang perlu diwaspadai.
Namun tenang, vaksin Covid-19 yang saat ini disetujui diperkirakan tetap efektif terhadap varian ini.
Baik untuk mencegah gejala maupun penyakit berat. Lalu apa itu NB.1.8.1 atau varian nimbus?
Melansir laman Health, NB.1.8.1 atau Nimbus merupakan turunan varian Omicron, tepatnya Omicron JN.1.
Sejak ditemukan pada awal 2025, infeksi varian ini telah mengalami peningkatan tajam dalam kasus global beberapa minggu terakhir.
Varian tersebut secara genetik berbeda dari strain dominan saat ini LP.8.1.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.