Berita Kaltim Terkini

Termasuk soal BBM, Daftar 4 Tuntutan Aksi Unjuk Rasa 100 Hari Rudy-Seno Jabat Gubernur-Wagub Kaltim

Termasuk soal kelangkaan dan kerusakan BBM, berikut ini daftar 4 tuntutan aksi unjuk rasa 100 Hari Rudy-Seno menjabat sebagai Gubernur-Wagub Kaltim

TribunKaltim.co/Gregorius Agung Salmon
AKSI DI GUBERNURAN - Meski diguyur hujan deras, puluhan massa aksi yang tergabung dalam Gerakan Kalimantan Timur Melawan Diam tetap menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa (10/6/2025) sore. Termasuk soal kelangkaan dan kerusakan BBM, berikut ini daftar 4 tuntutan aksi unjuk rasa 100 Hari Rudy-Seno menjabat sebagai Gubernur-Wagub Kaltim (TRIBUNKALTIM.CO/GREGORIUS AGUNG) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Peringati 100 hari kerja masa jabatan Gubernur - Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas'ud - Seno Aji, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Kalimantan Timur Melawan Diam menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda, Selasa (10/6/2025).

Dalam aksi unjuk rasa 100 hari kerja Rudy-Seno sebagai Gubernur-Wagub Kaltim ini, massa Aliansi Gerakan Kalimantan Timur Melawan Diam menyampaikan 4 tuntutan terkait sejumlah persoalan di Kalimantan Timur,  termasuk soal kelangkaan dan kerusakan BBM.

Kelangkaan dan kerusakan BBM ini sempat dirasakan warga Kaltim, hingga masuk dalam poin tuntutan massa Aliansi Gerakan Kalimantan Timur Melawan Diam dalam aksi 100 hari kerja Rudy-Seno sebagai Gubernur-Wagub Kaltim.

Di tengah guyuran hujan yang cukup lebat, terlihat jelas semangat mereka tak pernah hilang untuk berorasi menuntut perubahan serta janji politik Gubernur-Wagub Kaltim, Rudy-Seno.

Baca juga: Aksi Mahasiswa Ricuh di Samarinda, Massa Paksa Masuk Kantor Gubernur Kaltim

Di depan halaman kantor gubernur, dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan Satpol PP, mahasiswa tersebut dengan lantang meneriaki tuntutan terkait 100 hari kerja Rudy-Seno yang dinilai belum memberi dampak signifikan bagi masyarakat di Kaltim. 

Suasana cukup tegang, sempat saling dorong-dorongan antara para aparat keamanan dan masa aksi yang paksa untuk masuk ke Gedung Gubernur, tak terhindarkan.

Walaupun basah diguyur hujan, Puluhan Mahasiswa tersebut tetap bersemangat dalam menyampaikan aspirasi mereka dengan nada yang lantang. 

“Kami (Gerakan Kalimantan Timur Melawan Diam) datang dan menyuarakan 100 hari catatan kerja Rudy Mas’ud dan Seni Aji.

Selama menjabat, tidak ada perubahan yang terasa seperti yang pernah dijanjikan (Rudy Mas'ud-Seno Aji)," ujarnya masa aksi depan pintu utama Gedung Gubernur Kaltim

Pengunjuk rasa menyebutkan bahwa di 100 hari kepemimpinan Rudy-Seno, sejumlah permasalahan justru malah semakin memburuk, seperti krisis BBM yang belum terselesaikan, janji 8 program prioritas yang belum terealisasi, serta kerusakan lingkungan hidup akibat buruknya tata kelola ruang.

Mereka menuntut pemerintah untuk lebih serius menangani masalah-masalah tersebut.

“Alih-alih menjadi pemimpin yang hadir di tengah rakyat, Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim justru hadir sebagai simbol diam.

Diam melihat kelangkaan energi, diam menghadapi kekerasan terhadap rakyat, diam di balik runtuhnya ruang hidup, diam saat masyarakat menderita banjir dan longsor setiap tahun,” kata Reja Dwi saat di ruang rapat saat diskusi dengan Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni. 

Saat diskusi yang berlangsung d isalah satu ruang rapat di Gubernur Kaltim, massa aksi tersebut kemudian menyampaikan empat poin tuntutan utama yang diharapkan dapat segera direspon oleh Pemerintah Provinsi Kaltim di bawah kepemimpinan Rudy-Seno

Berikut tuntutan dari para gerakan Kalimantan Timur Melawan Diam pada Selasa 10 Juni 2025:

1. Realisasikan delapan program prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, serta Evaluasi program kerja yang sedang berjalan. 

2. Tindak tegas pihak Pertamina Patra Niaga atas kelangkaan dan kerusakan BBM.

3. Menuntut Pemerintah Provinsi Segera Mendorong perbaikan tata kelola kota dan kabupaten serta tata ruang terbuka hijau di Kalimantan Timur. 

4. Tindak tegas kasus premanisme dan kekerasan di Kalimantan Timur. 

Respons Pemprov Kaltim

Berkaitan tuntutan tersebut, Sekda Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, pun respon dengan menyatakan bahwa pemerintah provinsi Kaltim saat ini sedang memproses seluruh keresahan dan poin tuntutan yang disampaikan oleh para masa aksi. 

Dirinya juga menyebutkan tuntutan tersebut hampir serupa dengan tuntutan yang telah dilakukan oleh mahasiswa lain sebelumnya, di Kantor Gubernur.

Sehingga Ia mengatakan pemerintah telah mengetahui, dan akan mempelajari isu-isu yang dituntut mahasiswa itu.

“Tuntutan itu, Semua sudah kita tampung, karena ini bukan yang pertama, dari aksi sebelum-sebelumnya juga konteksnya semua sama, dan itu sudah kami catat dan sedang kami tindaklanjuti,” kata Sri Wahyuni saat diskusi dengan para masa aksi. 

Terkait dengan 8 program prioritas dari Rudy-Seno, Sekda Pemprov itu mengatakan bahwa implementasi, dari program Gratispoll dan Josspoll, harus memerlukan waktu, sehingga saat ini pemerintahan Provinsi Kaltim masih dalam pengerjaan dan belum bisa langsung terealisasi atas program tersebut. 

“Pendidikan dan kesehatan gratis itu perlu waktu dan sekarang sedang berproses.

Tahun depan akan berjalan penuh. Kalau masalah BBM dan Pertamina sudah kita bersurat. Tapi belum ada respon lanjutan," katanya. 

Kecewa Jawaban Pemprov Kaltim

Mendengar jawaban dari Sekda itu, Akmal, selaku Humas Gerakan Kalimantan Timur Melawan Diam, mengaku sedikit kecewa.

Ia menilai jawaban Sekda Provinsi Kaltim hanya normatif dan kurang konkret dalam merespons tuntutan masyarakat terkait perubahan yang dijanjikan oleh Rudy-Seno.

“Sampai saat ini kami belum menemukan jawaban yang konkret. Kami menilai bahwa pemerintah berlindung dari bahasa yang terlalu administratif. Karena ketika pemerintah berbicara tentang hal positif, seperti kekayaan daerah, itu selalu mengklaim kelembagaan.

Tapi ketika terjadi masalah itu seperti ada pengkotak-kotakan lembaga dan terhalang kewenangan,” tegas Akmal. 

Akmal dan puluhan masa aksi lainnya dengan tegas menyatakan akan terus mengawal langkah-langkah strategis Pemprov Kaltim untuk memastikan realisasi pembangunan, percepatan pembangunan, dan penyelesaian masalah ekologis, terutama terkait ruang terbuka hijau, meskipun mereka belum mendapatkan tanggapan yang memuaskan dari Gubernur Kaltim (Rudy Mas'ud-Seno Aji).

“Kami (Gerakan Kalimantan Timur Melawan Diam) akan terus memantau bagaimana terkait tuntutan kami, apabila tuntutan kami tidak direspon dengan baik, maka teman-teman di sini semua juga kembali berkomitmen untuk kembali turun ke jalan menyuarakan aspirasi kembali,” pungkasnya.

Baca juga: 4 Tuntutan Utama Pengunjuk Rasa soal 100 Hari Kerja Gubernur Kaltim, Minta Jawaban Konkrit

(TribunKaltim.co/Gregorius Agung Salmon)

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved