Demo Kaltim Melawan

Aksi Mahasiswa Ricuh di Samarinda, Massa Paksa Masuk Kantor Gubernur Kaltim

Aksi unjuk rasa dari Gerakan Kalimantan Timur Melawan Diam berlangsung ricuh di halaman Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Selasa (10/10/2025).

TRIBUN KALTIM
BENTROK - Aksi unjuk rasa dari Gerakan Kalimantan Timur Melawan Diam berlangsung ricuh di halaman Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Selasa (10/10/2025). Puluhan massa aksi terlibat saling dorong dan bentrok fisik dengan aparat keamanan setelah mencoba memaksa masuk ke area dalam kantor pemerintahan tersebut. (TRIBUNKALTIM.CO/GREGORIUS AGUNG) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Aksi unjuk rasa dari Gerakan Kalimantan Timur Melawan Diam berlangsung ricuh di halaman Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Selasa (10/10/2025).

Puluhan massa aksi terlibat saling dorong dan bentrok fisik dengan aparat keamanan setelah mencoba memaksa masuk ke area dalam kantor pemerintahan tersebut.

Pantauan TribunKaltim.co di lokasi, massa aksi datang dari berbagai lembaga mahasiswa, terlihat mengenakan almamater beragam warna seperti biru, hijau, hitam, dan merah.

Mereka tidak menggunakan mobil komando seperti biasanya, melainkan hanya mengandalkan satu buah megafon untuk orasi.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kaltim Melawan Diam, Massa Aksi Bentangkan Spanduk, Sorot 100 Hari Kerja Gubernur

Aksi dimulai di depan gerbang utama Kantor Gubernur Kaltim, di mana para demonstran menyuarakan orasi meskipun diguyur hujan deras.

Antusiasme massa tak surut, bahkan semakin intens hingga mereka mencoba mendorong gerbang yang saat itu tidak dijaga ketat oleh aparat.

Melihat kesempatan, massa aksi berhasil membuka paksa pintu gerbang dan melanjutkan aksi hingga ke halaman kantor.

Di depan pintu masuk utama Kantor Gubernur, ketegangan meningkat saat massa memaksa untuk bertemu langsung dengan Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, dan Wakil Gubernur, Seno Aji.

Baca juga: Wagub Kaltim Seno Aji Duduk Bersila Bersama Mahasiswa, Jawab Langsung Kritik 100 Hari Kerja

“Kami mau masuk, kami mau ketemu Pimpinan (Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud - Seno Aji),” teriak massa aksi di depan pintu utama.

Adu mulut dan dorong-dorongan pun tak terhindarkan antara mahasiswa dan aparat yang berupaya menahan laju mereka.

Situasi mulai mereda ketika Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, datang menemui massa aksi mewakili Gubernur.

Ia menyampaikan bahwa Gubernur dan Wakil Gubernur sedang tidak berada di tempat.

Baca juga: Respon Pemprov Kaltim soal Tambang Ilegal saat Demo 100 Hari Kerja di Kantor Gubernur

Namun, untuk merespons tuntutan, Sri Wahyuni menawarkan ruang diskusi terbuka kepada perwakilan massa aksi di dalam kantor.

Massa akhirnya menyetujui tawaran tersebut dan sebagian di antaranya memasuki kantor untuk menyampaikan aspirasi secara langsung.

Seperti diberitakan sebelumnya, aksi ini digelar sebagai bentuk tuntutan terhadap evaluasi 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, yang dinilai belum membawa perubahan signifikan.

Mereka juga menyoroti masih banyaknya persoalan yang dianggap belum tertangani secara tuntas oleh pemerintah daerah.

Baca juga: 100 Hari Kerja Rudy–Seno di Tengah Efisiensi APBD Kaltim, Refocusing Anggaran hingga Rp2,5 Triliun

Hingga berita ini diturunkan, diskusi antara perwakilan massa aksi dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang diwakili oleh Sekda Sri Wahyuni masih berlangsung. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved