Berita Samarinda Terkini

Walikota Andi Harun Ungkap Faktor yang Bawa Samarinda Sabet Penghargaan di IWWEF 2025

Walikota Samarinda, Andi Harun, dianugerahi penghargaan atas komitmennya dalam mendukung pengembangan layanan air bersih yang inklusif

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Nur Pratama
HO Humas Pemkot Samarinda
PENGHARGAAN DI IWWEF - Walikota Samarinda, Andi Harun, dalam ajang IWWEF 2025 di Jakarta (12/6/2025). (HO Humas Pemkot Samarinda) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Baru-baru ini Kota Samarinda meraih penghargaan bergengsi dalam ajang Indonesia Water and Wastewater Expo and Forum (IWWEF) 2025 yang diselenggarakan di Jakarta International Convention Center (JICC).

Walikota Samarinda, Andi Harun, dianugerahi penghargaan atas komitmennya dalam mendukung pengembangan layanan air bersih yang inklusif dan berkelanjutan.

Namun, di balik penghargaan yang diterima, tersimpan sejumlah faktor krusial yang menjadikan Samarinda layak menyabet penghargaan tersebut.

Baca juga: Jelang Hari Bhayangkara ke-79, Brimob Samarinda Gelar Bakti Religi dan Salurkan Bantuan Sosial

Menurut Andi Harun, kunci keberhasilan terletak pada keberpihakan kepemimpinan terhadap perbaikan sistemik dalam tubuh Perumdam Tirta Kencana sebagai penyelenggara layanan air bersih di Kota Samarinda.

“Penghargaan terhadap pelayanan air bersih kita, di mana pemerintah kota dinilai sebagai salah satu kota, termasuk kepala daerahnya, yang berpihak pada pengembangan peningkatan layanan air bersih dengan mengalokasikan anggaran kepada PDAM, yakni Perumdam Tirta Kencana,” jelas Andi Harun.

Tak hanya alokasi anggaran, pemerintah kota juga dinilai berhasil melakukan reformasi tata kelola keuangan PDAM agar lebih transparan dan akuntabel. Hal ini menciptakan ruang profesionalitas yang mendorong peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat, meski Walikota mengakui bahwa masih terdapat pekerjaan rumah yang belum tuntas.

“Bukan berarti tidak ada kekurangan, tapi makin positif trennya, dan terhadap PR-nya kita terus akan berbenah,” ujarnya.

Salah satu pencapaian paling menonjol adalah kemampuan Perumdam Tirta Kencana membukukan laba yang konsisten dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Andi Harun, perusahaan milik daerah ini mampu mencatatkan laba kotor hingga Rp115 miliar, dan laba bersih antara Rp70 hingga Rp80 miliar per tahun. 

Pendapatan tersebut kemudian dimanfaatkan langsung untuk pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) secara mandiri, tanpa bergantung sepenuhnya pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Itu sebabnya setiap tahun kita bisa membangun IPA karena PDAM-nya untung,” ungkapnya.

Dalam konteks regional Kalimantan, Walikota menyebut kinerja Perumdam Tirta Kencana sebagai salah satu yang paling progresif. Menurutnya, pencapaian itu tidak mungkin diraih tanpa keberpihakan pemimpin daerah yang konsisten membebaskan PDAM dari intervensi politik dan beban non-teknis.

“Pimpinan pemerintahnya harus berpihak pada mewujudkan tata kelola keuangan PDAM yang bersih, yang transparan, tidak membebani,” tegasnya.

Selain pendekatan fiskal dan manajerial, Pemkot Samarinda juga menyiapkan strategi pembiayaan jangka panjang untuk memperluas cakupan layanan air bersih. 

Salah satunya adalah dengan mendorong pembangunan IPA melalui dua pendekatan alternatif selain APBD, yakni sindikasi perbankan dan kemitraan bisnis dengan pihak ketiga. 

Pendekatan ini dinilai penting untuk mengurangi beban fiskal kota sekaligus mendorong efisiensi pembangunan infrastruktur air bersih.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved