Wamendikti Saintek Stella di Samarinda

BREAKING NEWS: Wamendikti Saintek Stella di Samarinda, Motivasi Mahasiswa Unmul Perkuat Daya Kritis

Prof Dr Stella Christie, Ph. D hadir sebagai pembicara pada Talkshow Palmco Goes To Campus di Samarinda, Kalimantan Timur

Penulis: Nevrianto | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO
TALKSHOW GEN LEADER - Wamendikti Saintek RI, Prof Stella Christie, Direktur HRD PTPN Palmco, Dr Suhendri, moderator jurnalis Andi F Noya pada Talkshow Palmco Goes To Campus bertajuk Gen Leaders Shaping Palmco Shaping Bright Tomorrow, di Ruang Rektorat Lantai 4 Universitas Mulawarman, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (17/6/2024). Di tengah Gempuran AI, mahasiswa sebagai penerus generasi emas 2045 diingatkan Wamendikti Sains Prof Stella berpikir kritis dan piawai dalam pengambilan keputusan.  

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) RI, Prof Dr Stella Christie, Ph. D hadir sebagai pembicara pada Talkshow Palmco Goes To Campus.

Kegiatan itu bertajuk Gen Leaders Shaping Palmco Shaping Bright Tomorrow di Ruang Rektorat Lantai 4 Universitas Mulawarman (Unmul), Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (17/6/2024) malam.

Diawali sambutan dari Rektor Unmul Prof Dr Ir Abdunnur, MSi, IPU ASEAN Eng, mengapresiasi kegiatan diskusi ini. 

“Unmul berdiri sejak 62 tahun lalu dan pada 27 September. Mudah-mudahan Bu Wamen bang Andi F Noya dapat hadir pada kegiatan Dies Natalis Unmul yang mengusung misi World Class University," beber Abdunnur.

Baca juga: Rekam Jejak dan Profil Stella Christie, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

Dan Unmul punya ciri berbeda dengan kampus lain, dengan fokus studi Scientific Tropical Rainforestnya inilah unggulannya kalau belajar di Unmul Samarinda.

Di Unmul ada sebanyak 14 Fakultas kemudian ada 1500 dosen dan 500 pegawai khususnya di wilayah timur Indonesia dan Kalimantan dengan kondisi masih ada isolasi dan masyarakat di pelosok yang belum mengenyam pendidikan tinggi.

Maka Unmul menjembatani masyarakat tertinggal terluar dari kepulauan Nusantara maka kami memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk belajar bahkan di perguruan tinggi negeri di Indonesia maupun luar negeri Unmul memberikan fasilitas belajar di luar Jawa khususnya Kalimantan Timur karena dari sebanyak 69000 lulusan SMA hanya 12.000 atau 29 persen dapat mengenyam pendidikan tinggi dan diantaranya kuliah di Unmul Samarinda. 

"Maka Bu Wamendiknas Sain dan Teknologi bisa memberi hak istimewa atau previlege meningkatkan infrastruktur sarana pendidikan pada Perguruan di Indonesia Timur,” tuturnya. 

Rektor Unmul Samarinda mengajak hadirin tetap semangat karena pemerintah berpihak pada semua, tak hanya pelayanan akademik juga meningkatkan kualitas pendidikan diindonesia, merata untuk Seluruh tanah air.

Terima kasih Unmul Samarinda memberikan kesempatan ini dibungkus talkshow bu Wamen Saintek baik direktur PTPN Palmco dan dipandu bung Andy F Noya.

"Kita berharap menuju generasi emas 20245 maka generasi seluruhnya termasuk di daerah tertinggal bisa diwujudkan sebuah aksi yang nyata sehingga mereka mampu berkontribusi secara nyata,” katanya.

Baca juga: Profil Tsinghua University di Beijing, Kampus Tempat Mengajar Stella Christie, Calon Wamen Prabowo

Rektor Unmul menerangkan melalui sebuah diskusi jadi refleksi meningkatkan wawasan kepemimpinan sehingga mahasiswa mampu melewati tantangan yang kompetitif dan memotivasi semua generasi untuk mewujudkan generasi emas benar benar terukur.

Dan melalui event diskusi memberikan pemikiran pada masyarakat meningkatkan SDM unggul perlu sinergi pada semua dan pihak industri untuk mendukung sistem pendidikan di Indonesia.

Dalam diskusi semua memberikan pemikiran pendidikan di Indonesia kompetitif
Secara global kita generasi muda menuju generasi emas harus serius belajar dan tunjukan generasi muda di belahan bumi manapun

"Tentunya dengan
PTPN PalmCo dapat sinergi dan peran industri mitra privat. Saling dukung untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia dan pemerataan pendidikan di Indonesia,” ungkapnya. 

Direktur HRD PTPN Palmco, Dr Suhendri mengutarakan, PT Palmco menyadari pentingnya pendidikan disediakan sarana pendidikan dengan luas 618.000 hektar terbesar di dunia tersebar di 24 provinsi memastikan seluruh keluarga karyawan di remote area sawit mengenyam pendidikan mulai SD,SMP, SMA dan selanjutnya juga disediakan bus transportasi.

"Hari ini sudah punya AI digitalsissais salah-salah satu tercanggih di regional pemanfaatan hilirisasi sawit. Pada saat kami berikan beasiswa dan saat mampu dekat dengan lingkungan maka dampaknya atau impact langsung kami rasakan. Mungkin lingkungan jadi pertumbuhan ekonomi Micro dan makro maka teman teman silahkan gunakan kesempatan ini," katanya. 

"Kami percaya jika punya niat dan berusaha sungguh sungguh man jasa wa jadda, maka kita akan mencapai cita cita. Kami percaya sinergi kami dengan para benih baik salah satu upaya memberi beasiswa pada adik adik mahasiswa,” tuturnya.

Sementara Moderator yang merupakan Jurnalis dan Host Talkshow Kick Andy, yakni Andi F Noya mengutarakan tema diskusi yang dibahas langsung menanyakan pada Wamendikti Sains dan Teknologi,

Prof Stela Christie tantangan apa yang dihadapi dari perspektif teknologi dan kesempatan kerja saat ada kegamangan mereka yang ingin hidup sejahtera lebih baik.

Baca juga: 7 Fakta dan Profil Stella Christie, Ilmuwan Terkemuka Tsinghua University yang Dipanggil Prabowo

“Saya pada 7 tahun lalu bersama penyanyi Nugie bikin gerakan lentera jiwa karena banyak yang tersesat jiwa salah memilih jurusan jadi mohon tanggapannya bu Wamen,” katanya.

Andi F Noya yang mengenakan kupluk memuji penampilan cantik dan outfit Ibu Wamen Saintek, Prof Stella Christie mengenakan baju kerah putih, kalung manik, setelan celana panjang cokelat krem motif garis vertikal serta sepatu nyentrik Wamen yang merupakan ilmuwan kognitif.

“Apa yang terjadi pada masa depan?

"Hemat saya tantangannya tetap sama saya kira ada sedikit salah paham karena ada Artifial Inteligence (AI) dan melalui perkembangan dengan lingkungan sekitar beserta kesenjangannya saya merasa bahwa kualitas tantangannya berbeda tapi sebenarnya ya sama," tuturnya.

Sejak 20 sampai 40 tahun lalu sama bahkan di belahan dunia pun sama tantangannya.

Maka nomer satu yang paling diinginkan saat kita melakukan pekerjaan adalah kemampuan memberikan keputusan dan menganalisa berdasarkan data.

"Saya lulus di Harvard University. Saya bukan berasal dari keluarga elite saya beruntung dari adik adik dan saya tak terpikir bisa keluar negeri. Kalau adik mahasiswa disini mau pasti bisa maka kita berikan semangat pada adik-adik," ungkapnya.

Tantangnya sama dengan jaman AI dengan data yang sangat banyak bisa memberikan secara teknik sama dengan manusia membuat program coding akan bisa dilakukan banyak oleh Al.

Baca juga: Profil dan Keahlian Stella Christie Calon Menteri Prabowo, Guru Besar di Universitas Tshinghua

"Saya sebagai ilmuwan meneliti AI meskipun dulu tak pernah tau tentang itu tapi bisa kita pelajaran ada suatu bukti dari riset dari yang saya lakukan," ujarnya. 

Maka yang bisa membuat berbeda dengan AI yang telah memiliki banyak data adalah kemampuan membuat keputusan dan berpikir secara kritis tak mampu dilakukan AI.

"Yang menariknya apapun jurusan yang kalian punya itu akan bisa menghasilkan kemampuan kalian jadi tak usah khawatir akan jurusan yang kalian pilih,” jawab Prof Stella. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved