Wamendikti Saintek Stella di Samarinda

Kemdikti Saintek Kucurkan Rp1,8 Triliun untuk Kampus, Unmul dan Polnes Kecipratan Dana Riset

Kemdikti Saintek mengalokasikan anggaran riset sebesar Rp1,8 triliun untuk seluruh perguruan tinggi di Indonesia. 

TRIBUN KALTIM
DANA RISET - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Prof. Stella Christie saat kunjungan kerjanya di Kota Samarinda, Rabu (18/6/2025). Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) resmi mengalokasikan anggaran riset sebesar Rp1,8 triliun untuk seluruh perguruan tinggi di Indonesia. (TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdikti Saintek) mengalokasikan anggaran riset sebesar Rp1,8 triliun untuk seluruh perguruan tinggi di Indonesia. 

Dana tersebut dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan bertujuan memperkuat peran kampus dalam menjawab kebutuhan masyarakat serta industri nasional.

Anggaran jumbo ini turut menyasar perguruan tinggi di Kalimantan Timur seperti Universitas Mulawarman (Unmul) dan Politeknik Negeri Samarinda (Polnes), yang selama ini dikenal aktif dalam kegiatan penelitian di bidang sumber daya alam, pertanian, dan kelautan.

Wakil Menteri Dikti Saintek, Prof Stella Christie, menyatakan bahwa dana tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan telah disepakati bersama dalam kerja sama strategis dengan LPDP.

Baca juga: Wamendikti Saintek Stella Christie Dorong Fokus Penguatan Riset Terapan di Politeknik Samarinda

“Kami telah berupaya dan bekerjasama dengan LPDP sebesar Rp1,8 triliun untuk anggaran riset dan sain teknologi di universitas,” tegasnya, Rabu (18/6/2025).

Prof Stella menambahkan bahwa anggaran ini dapat diakses oleh peneliti, dosen, dan mahasiswa di seluruh Indonesia, termasuk dari Kalimantan Timur.

“Ekosistem saintek harus dibangun dari realitas lokal, tapi dengan standar global. Kita ingin riset dan pengembangan teknologi di Samarinda ini tidak berhenti sebagai proyek, tapi berkembang menjadi pola kerja yang terstruktur, berjejaring, dan berdampak panjang,” jelasnya.

Ia menekankan pentingnya ekosistem riset berkelanjutan yang tidak bersifat jangka pendek semata.

Baca juga: BREAKING NEWS: Wamendikti Saintek Stella di Samarinda, Motivasi Mahasiswa Unmul Perkuat Daya Kritis

Oleh karena itu, pemerintah juga memperjuangkan insentif langsung kepada para peneliti melalui LPDP agar hasil riset dapat terimplementasi dan dimanfaatkan secara luas.

Kunjungan Wamendikti Saintek ke Samarinda turut didampingi oleh Direktur Hilirisasi dan Kemitraan, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek, yang menjelaskan secara teknis pengelolaan dana riset bagi perguruan tinggi di Kaltim.

Ia menyebutkan bahwa sektor-sektor unggulan di Bumi Etam seperti perhutanan, perkebunan, pertanian, kelautan, dan SDA lainnya sangat potensial untuk menjadi topik riset yang aplikatif dan berdampak langsung pada pembangunan daerah serta kebutuhan industri nasional.

"Kami melihat Indonesia punya potensi yang besar di berbagai bidang termasuk Kaltim. Penelitian juga sudah banyak dilakukan di Indonesia, termasuk di Unmul, Polnes dan kampus–kampus yang ada di sini," tandas Prof Stella. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved