Tahun Baru Islam

Ada Apa dengan Weton Tulang Wangi di Malam 1 Suro? Ini Penjelasannya

Dalam berbagai tradisi dan kepercayaan lokal, 1 Suro kerap digunakan untuk laku tirakat, tapa, dan ritual penyucian diri.

canva.com
WETON TULANG WANGI - ilustrasi tradisi Jawa dalam merayakan 1 Suro. Apa itu weton tulang wangi dan apa kaitannya dengan 1 Suro? (canva.com) 

TRIBUNKALTIM.CO - Malam 1 Suro selalu menghadirkan nuansa mistis dan penuh makna bagi masyarakat Jawa.

Dalam berbagai tradisi dan kepercayaan lokal, 1 Suro kerap digunakan untuk laku tirakat, tapa, dan ritual penyucian diri.

Di balik suasana sunyi dan sakral ini, terselip pula berbagai kepercayaan tentang weton—hari lahir menurut kalender Jawa—yang membawa pesan tersendiri.

Salah satu weton yang kerap menjadi perbincangan menjelang malam 1 Suro adalah Weton tulang wangi.

Baca juga: 9 Amalan Dianjurkan di Malam Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H, Lengkap Doa Akhir dan Awal Tahun

Nah, apa itu weton tulang wangi?

Kepala Pusat Unggulan Iptek Javanologi Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Sahid Teguh Widodo mengungkapkan, munculnya weton tulang wangi adalah bentuk self-cultivation atau budidaya diri untuk menapaki sesuatu yang baru, dalam hal ini untuk menyambut tahun baru Islam.

Menurutnya, keyakinan akan weton tulang wangi muncul lantaran budaya Jawa tidak bersifat antropologi, namun cenderung kosmologi.

Artinya, orang Jawa meyakini dirinya bagian dari semesta alam.

Pemilik weton tulang wangi sendiri adalah mereka yang lahir pada hari tertentu berdasarkan kalender Jawa.

Beberapa kepercayaan yang beredar mengatakan, pemilik weton tulang wangi akan merasakan badan pegal-pegal, emosional, gelisah, dan lainnya jelang 1 Suro.

"Saya rasa weton tulang wangi yang dikaitkan dengan gejala-gejala tersebut tidak jauh dengan self-cultivation orang Jawa untuk menjadi subjek di semesta alam ini sesuai dengan konsep kosmologi tadi," kata Sahid dikutip dari Kompas.com (4/7/2024).

Ciri-ciri Pemilik Weton Tulang Wangi

Budayawan sekaligus dosen Program Studi Ilmu Sejarah di UNS Surakarta, Tundjung Wahadi Sutirto, menyebut bahwa pemilik weton tulang wangi biasanya memiliki daya tarik yang kuat.

Hal ini termasuk memiliki daya spiritual yang sensitif terhadap lingkungan kasat mata maupun tak kasat mata.

"Maka orang dengan weton tulang wangi itu penggambarannya wataknya sangat peka terhadap lingkungan, baik lingkungan yang terlihat maupun yang tidak kasat mata," ucapnya kepada Kompas.com, Selasa (18/7/2023).

Baca juga: Alasan Tak Boleh Keluar Rumah saat Malam 1 Suro 2025 pada 26 Juni, Lengkap Daftar Pantangan Lainnya

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved