Ibu Kota Negara
Proyek Jumbo IKN Tahap 2 Dimulai, Pasar Sepaku Penajam Paser Utara dan Kawasannya Bakal Ditata Ulang
Proyek jumbo IKN tahap 2 dimulai, Pasar Sepaku dan kawasannya bakal ditata ulang.
Penulis: Zainul | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO - Proyek jumbo IKN tahap 2 dimulai, Pasar Sepaku dan kawasannya bakal ditata ulang.
Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) terus berkomitmen dalam membangun ibu kota negara yang berkelanjutan dan inklusif dengan konsep kota hijau.
Hal ini kembali dibuktikan lewat penandatanganan dua perjanjian kerja sama dua proyek baru yang mencakup Penataan Kawasan Sepaku dan Penataan Kawasan Olahraga serta Ruang Terbuka Hijau.
Kegiatan penandatanganan yang digelar di wilayah kerja IKN Barat ini menjadi sinyal kuat bahwa pembangunan IKN tidak hanya berorientasi pada infrastruktur pemerintahan, tetapi juga pada aspek sosial, lingkungan, dan ekonomi masyarakat sekitar.
Total nilai investasi dari kedua proyek tersebut mencapai Rp313,2 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025, yang akan menandai dimulainya tahap kedua pembangunan IKN.
Baca juga: Dampak IKN Kaltim, Pemerintah Gelontorkan Rp313,2 Miliar Tata Kawasan Sepaku hingga RTH dan Olahraga
Proyek pertama adalah penataan kawasan Sepaku meliputi pembangunan dua bangunan utama dan kawasan Pasar Sepaku, serta penataan koridor sepanjang 1,5 kilometer.
Selain itu, akan dibangun sepuluh pos pengamanan yang tersebar di seluruh wilayah delineasi IKN.
Proyek ini mengusung nilai kontrak sebesar Rp124,3 miliar.
Plt. Deputi Bidang Sarana dan Prasarana OIKN, Danis H. Sumadilaga, menegaskan bahwa proyek ini bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan hasil dialog intensif dengan masyarakat setempat.
“Pasar Sepaku adalah pusat aktivitas warga, bukan kawasan kosong. Model pasar yang akan dibangun bahkan ditentukan melalui voting warga. Ini pendekatan bottom-up yang menjadi ciri khas pembangunan inklusif IKN,” ujar Danis, Jumat (27/6/2025).
Ia juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan dan aktivitas sosial-ekonomi warga.
“Pasar tetap harus berfungsi. Jangan sampai pembangunan justru mengganggu kehidupan masyarakat. Harmonisasi ini yang kami jaga,” tambahnya.
Baca juga: Balikpapan City Trans Belum Layani Pinggiran Kota, DPRD Dorong Perluasan Koridor Menuju IKN
Sementara, Deputi Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN, Alimuddin, menambahkan bahwa selama masa pembangunan, para pedagang akan direlokasi ke lahan milik provinsi.
“Kita sudah koordinasi untuk penggunaan aset provinsi sebagai lokasi relokasi sementara. Setelah selesai, pedagang akan kembali menempati pasar yang baru,” jelasnya.
Proyek kedua dengan nilai kontrak Rp188,9 miliar akan difokuskan pada Penataan Kawasan Olahraga dan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Kegiatan ini mencakup pembangunan nursery anggrek (Orchid Garden), rehabilitasi area glamping, pembangunan infrastruktur PSSI, serta pusat riset kehutanan Wanagama yang akan dibangun di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.