Puskesmas Kariangau Balikpapan Lakukan Validasi Data untuk Penanganan Stunting

“Tahun lalu kita sudah mulai dengan pendekatan ke masyarakat untuk peningkatan persentase  D/S posyandu yaitu Balita yang datang per jumlah sasaran di posyandu.

Namun tahun ini kita masuk lebih dalam dan menyeluruh, mencakup kegiatan validasi data yang terlacak Stunting dan penanganan kasus pada balita yang mengalami masalah gizi/stunting,” jelasnya.

Ia menyebutkan, data prevalensi stunting di Kelurahan Kariangau tahun 2023 tercatat sebesar 13,59 persen, tahun 2024 tercatat 12,28 persen dan awal Januari 2025 tercatat 19 persen.

Baca juga: Stunting di Kukar Turun 14,2 Persen, Plt Kadinkes Kusnandar Harapkan Sinergitas Lintas Sektoral

“Kolaborasi dengan Kelurahan juga berjalan baik, sehingga ketika ada perusahaan yang ingin memberikan bantuan, Puskesmas bisa langsung menyalurkannya kepada balita yang memang membutuhkan,” tambah dr. Ayu.

Saat ini terdapat 75 kader Posyandu aktif di Kelurahan Kariangau yang menjadi ujung tombak pelaksanaan program. Para kader tidak hanya memberikan layanan di Posyandu, tetapi juga menjadi bagian penting dalam pengolahan makanan dan pendampingan balita peserta program.

Berkat kerja keras para kader Posyandu itu, wilayah Kelurahan Kariangau kini berhasil keluar dari status kantong stunting di kota Balikpapan.(*)