Berita Kaltim Terkini

Dampak Geopolitik Global, BI Ungkap Ekonomi Kaltim Tetap Tangguh di Tengah Ketidakpastian Dunia

Eskalasi geopolitik global kini tengah memanas pasca adanya perang dagang China-Amerika Serikat serta pecahnya perang Israel–Iran

TRIBUNKALTIM.CO/DOK.MOHAMMAD FAIROUSSANIY
BERDAMPAK KE KALTIM - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim, Budi Widihartanto bersama jajarannya ditemui pada Selasa (1/7/2025) mencermati kondisi ketidakpastian global, serta eskalasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah.(TRIBUNKALTIM.CO/DOK.MOHAMMAD FAIROUSSANIY) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Eskalasi geopolitik global kini tengah memanas pasca adanya perang dagang China-Amerika Serikat serta pecahnya perang Israel–Iran.

Dampak ekonomi ke belahan dunia lain juga nampak terasa di Indonesia khususnya Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim)

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim, Budi Widihartanto bersama jajarannya ditemui pada Selasa (1/7/2025) mencermati kondisi ketidakpastian global ini.

Ia menjelaskan, eskalasi geopolitik yang meningkat, bagaimana dampaknya ke ekonomi Kaltim?

“Masing–masing negara memiliki geopolitik dan kondisi ekonominya. Terlebih lagi ada eskalasi politik yang terjadi baru–baru ini,” sebutnya di awal.

Baca juga: Charlos Falentino, Mahasiswa Unmul Kaltim Peserta Clash of Champions Season 2, Ini Prestasinya

Mencermati hal ini, patut diakui bahwa pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan pertama 2025 kini bersyukur mencapai 4,08 persen.

Meski tercatat capaian ini alami penurunan bila dibanding pada periode sama tahun sebelumnya yakni 7,26 (yoy).

Bahkan, perekonomian tiga bulan pertama 2025 ini lebih rendah dibandingkan triwulan IV tahun 2024 yang mencapai 6,12 persen.

Perlambatan ekonomi di Kaltim selama Januari hingga Maret 2025 karena sektor pertambangan dan konstruksi terdampak adanya geopolitik global.

Selain itu juga, nilai ekspor batubara pada triwulan I 2025 terkontraksi sebesar 27,55 persen (yoy).

Baca juga: Pemprov Kaltim Buka Peluang Perpanjangan Diskon Pajak Kendaraan

Kontraksi ekspor terutama disebabkan oleh penurunan permintaan dari China, yang sebelumnya tumbuh kuat 42,35 persen (yoy).

Kini, justru terkontraksi sebesar 4,16 persen (yoy).

“Produksi batu bara Kaltim pada triwulan I 2025 terkontraksi hingga 18,99 persen (yoy), faktornya curah hujan tinggi yang mengganggu aktivitas pertambangan dan negara tujuan ekspor utama (China), pasokan batubara domestik mereka melimpah, serta mulai bergeraknya China dalam pengembangan kapasitas pembangkit listrik dari energi terbarukan,” jelas Budi.

Ketidakpastian perekonomian global diprediksi masih tetap tinggi ke depan akibat masih berlangsungnya negosiasi tarif antara AS dan sejumlah negara, serta eskalasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

"Kondisi ini memerlukan kewaspadaan serta penguatan respons dan koordinasi kebijakan untuk menjaga ketahanan eksternal, menjaga stabilitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri termasuk di daerah,” tegas Budi. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved