Myung Gi Jadi Karakter Paling Dibenci dalam Squid Game Season 3, Sutradara: Dia Penyakit Masyarakat

TRIBUNKALTIM.CO - Meskipun telah resmi berakhir pada 27 Juni 2025, Squid Game Season 3 masih menyimpan banyak sekali hal yang bisa dibahas.

Di media sosial, pembahasan karakter para pemain Squid Game Season 3 tengah menjadi perbincangan hangat.

Terutama tentang pengorbanan sang tokoh utama, Seong Gi Hun yang banyak disayangkan oleh para penggemar.

Namun, satu karakter sentral ini sangat dibenci para penonton hingga dilabeli red flag dan egois tingkat tinggi.

Karakter tersebut tak lain adalah Myung Gi alias Pemain 333 yang memiliki hubungan dengan Jun Hee (Pemain 222) dan orang tua dari bayi pemenang permainan maut tersebut.

Baca juga: Squid Game 3 Ditonton Lebih dari 60 Juta Kali, Puncaki Sepuluh Besar Serial Non-Bahasa Inggris!

Penokohannya yang begitu intens dibawakan begitu apik oleh Im Si Wan sebagai aktor pemeran.

Lantas, seperti apa kata sang sutradara, Hwang Dong Hyuk soal karakter yang satu ini?

Sutradara Squid Game: Myung Gi Cerminan Penyakit Masyarakat

Myung Gi terbiasa bermain-main dengan uang tunai dalam jumlah besar.

Dia adalah influencer mata uang kripto yang keputusannya membawa malapetaka bagi dirinya dan para pengikutnya.

Squid Game adalah satu-satunya jalan keluarnya dari masalah finansial.

Secara terang-terangan, sutradara Hwang Dong Hyuk menyebut bahwa karakter Myung Gi mencerminkan penyakit masyarakat.

Baca juga: Sutradara Squid Game 3 Tanggapi Rumor Spin-off Amerika, Saya Rasa Akan Menarik

“Dia mencoba untuk tidak peduli, mengutamakan kepentingan pribadinya, keuntungan finansial yang mudah dan keserakahan."

"Dia mengutamakan kepentingan pribadinya bahkan dengan mengorbankan bayinya,” papar Hwang kepada Netflix, Sabtu (28/6/2025).

“Myung Gi mewakili kita semua. Kita terus berbicara tentang mewariskan sesuatu kepada generasi mendatang, bagaimana planet ini berada di batasnya, atau bagaimana sistem pensiun nasional akan segera (habis) kering.”

“Namun, pada akhirnya, tidak ada yang mau membayar lebih ke dana pensiun, kita tidak benar-benar menjalani kehidupan yang netral karbon dan kita masih menghasilkan banyak sampah. Semua demi kenyamanan dan kepentingan pribadi kita sendiri,” lanjutnya.