Berita Kaltim Terkini

13 Komoditas Penyumbang Terbesar Garis Kemiskinan di Kaltim Versi BPS, Beras Puncaki Peringkat

Inilah komoditas atau produk makanan yang menjadi penyumbang terbesar dalam garis kemiskinan di Kaltim versi BPS.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Christnina Maharani
TribunKaltim.co/Nurila Firdaus
TINGKAT KEMISKINAN - Ilustrasi beras. Inilah komoditas atau produk makanan yang menjadi penyumbang terbesar dalam garis kemiskinan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) versi Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada Jumat (25/7/2025). Beras puncaki peringkat dengan kontribusi tertinggi di perkotaan dan perdesaan. (TribunKaltim.co/Nurila Firdaus) 

TRIBUNKALTIM.CO - Penduduk miskin merupakan masyarakat yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan

Untuk mengukur kemiskinan di suatu wilayah, Badan Pusat Statistik (BPS) menggunakan konsep kebutuhan dasar. Di mana hal tersebut dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi dalam memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur menurut garis kemiskinan

Garis kemiskinan sendiri adalah suatu nilai pengeluaran minimum untuk kebutuhan makanan dan non-makanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin.

Melalui Berita Resmi Statistik No. 43/07/64 Th. XXVIII milik BPS yang dirilis pada Jumat (25/7/2025), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mencatatkan penurunan persentase angka kemiskinan sebesar 0,34 persen (setara 5,17 persen) dari September 2024.

Sebagai konteks, jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 terdapat sebanyak 199,71 ribu orang, menurun 12,2 ribu orang terhadap September 2024 dan menurun 21,63 ribu orang terhadap Maret 2024.

Baca juga: 10 Perguruan Tinggi Terbaik di Kaltim Tahun 2025 Versi SINTA Kemdiktisaintek

Jika dilihat secara umum, sejak September 2022 hingga Maret 2025, tingkat kemiskinan di Kaltim mengalami penurunan. Di mana persentase penduduk miskin pada periode ini merupakan persentase penduduk miskin terendah selama satu dekade terakhir.

Sementara itu, garis kemiskinan naik sebesar 1,43 persen menjadi Rp866.193 per kapita per bulan (dari periode September 2024).

Peranan komoditas atau produk makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar ketimbang produk bukan makanan, baik di perkotaan maupun di perdesaan. 

Produk seperti beras dan rokok kretek terlihat memuncaki daftar makanan yang berpengaruh besar dalam garis kemiskinan di Kaltim.

Lantas, apa saja komoditas makanan lainnya yang juga menyumbang kontribusi dalam garis kemiskinan? Berikut kami rangkum daftarnya untuk Anda.

Beras

  • Perkotaan: 17,51 persen
  • Perdesaan: 20,10 persen

Beras adalah makanan pokok utama masyarakat Indonesia, termasuk di Kaltim. Konsumsi beras terpantau tinggi di semua wilayah, terutama di perdesaan.

Perannya sangat besar dalam garis kemiskinan karena hampir semua rumah tangga mengonsumsinya setiap hari.

Rokok Kretek Filter

  • Perkotaan: 10,32 persen
  • Perdesaan: 14,11 persen

Meskipun secara teknis bukan termasuk makanan, rokok berada dalam kategori pengeluaran konsumsi.

Konsumsi rokok yang tinggi, terutama di perdesaan, membuatnya menjadi salah satu penyumbang signifikan terhadap garis kemiskinan.

Daging Ayam Ras

  • Perkotaan: 5,24 persen
  • Perdesaan: 4,16 persen

Sebagai sumber protein hewani yang relatif terjangkau, daging ayam menjadi pilihan utama dalam konsumsi rumah tangga. 

Telur Ayam Ras

  • Perkotaan: 4,56 persen 
  • Perdesaan: 4,56 persen

Telur ayam ras merupakan alternatif protein lain yang murah dan mudah diolah. Menariknya, kontribusi telur dalam garis kemiskinan sama besar di kota maupun desa.

Mie Instan

  • Perkotaan: 2,74 persen
  • Perdesaan: 2,93 persen

Mie dalam kemasan adalah makanan instan yang sangat populer karena murah, mudah disajikan serta tahan lama.

Namun, konsumsi mie instan yang tinggi menjadi indikator keterbatasan akses terhadap makanan segar atau bergizi.

Baca juga: 5 Daerah di Kaltim yang Warganya Paling Suka Membaca, Samarinda Teratas!

Gula Pasir

  • Perkotaan: 1,87 persen
  • Perdesaan: 2,47 %

Komoditas makanan yang satu ini memang sering ditemui dalam berbagai olahan minuman dan makanan.

Kontribusnya lebih besar di perdesaan, sebab terdapat kemungkinan konsumsi teh atau kopi manis yang tinggi.

Bawang Merah

  • Perkotaan: 2,01 %
  • Perdesaan: 1,96 %

Harga bawang merah yang fluktuatif memengaruhi pengeluaran rumah tangga. Belum lagi, bumbu dapur ini penting dalam hampir semua masakan. 

Ikan Tongkol, Tuna atau Cakalang

  • Perkotaan: 2,55 %
  • Perdesaan: 1,77 %

Ketiganya merupakan jenis ikan laut yang cukup populer dan relatif terjangkau, sehingga menjadi salah satu pilihan sumber protein bagi masyarakat. 

Kopi Bubuk & Kopi Instan (Sachet)

  • Perkotaan: 1,68 %
  • Perdesaan: 1,81 %

Kebiasaan minum kopi, terutama kopi sachet, sangat umum ditemui pada semua lapisan masyarakat. Kontribusinya yang cukup besar menunjukkan tingginya preferensi untuk mengonsumsi minuman siap saji.

Cabe Rawit

  • Perkotaan: 1,73 %
  • Perdesaan: 1,63 %

Kontribusi cabe rawit dalam garis kemiskinan di Kaltim tidak hanya karena komoditas ini merupakan bahan pelengkap masakan di rumah tangga, tetapi juga ada pengaruh dari harganya.

Kue Basah

  • Perkotaan: 1,81 %
  • Perdesaan: 1,44 %

Makanan ringan tradisional ini sering dikonsumsi sebagai sarapan atau kudapan, mencerminkan pengeluaran yang kecil tetapi rutin.

Tempe

  • Perkotaan: 1,63 %
  • Perdesaan: 1,46 %

Tempe adalah sumber protein nabati yang sangat terjangkau dan tak jarang menjadi pilihan utama masyarakat dari semua kalangan.

Tahu

  • Perkotaan: 1,55 %
  • Perdesaan: 1,25 %

Sama-sama berasal dari kedelai seperti tempe, tahu juga memberikan kontribusi nyata dalam pola konsumsi masyarakat miskin sebagai sumber gizi murah meriah.

Baca juga: 10 Negara Tujuan Ekspor Terbesar Kota Balikpapan, Tiongkok dan Filipina Dominasi Peringkat Teratas

Kesimpulannya, produk berupa makanan berkontribusi sebesar 70,61 persen terhadap garis kemiskinan. Di mana beras, rokok dan protein hewani (daging dan telur ayam) mendominasi pengeluaran masyarakat.

Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya aspek konsumsi pangan. Karena itu, pemerintah Provinsi Kaltim diharapkan dapat memberikan kebijakan yang bisa mengentaskan kemiskinan dengan mempertimbangkan konsumsi aktual masyarakat agar lebih tepat sasaran. 

Demikian informasi mengenai komoditas atau produk makanan yang menjadi penyumbang terbesar dalam garis kemiskinan di Kaltim. Semoga membantu!

(*)

 

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved