Seberapa Panas Cuaca Kalimantan Timur Hari Ini? Data Lengkap BMKG dan Imbauan BPBD

TRIBUNKALTIM.CO - Cuaca cerah menyelimuti seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Timur pada Selasa (29/7/2025), berdasarkan data prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Suhu maksimum di beberapa daerah diprediksi mencapai 33 derajat Celcius, memicu kekhawatiran akan potensi panas ekstrem dan meningkatnya risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara mencatat suhu tertinggi hari ini, yakni antara 24–33°C dengan kelembapan mencapai 95 persen.

Kota-kota seperti Balikpapan, Samarinda, dan Bontang juga berada dalam kisaran suhu 25–30°C dengan kelembapan relatif tinggi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi karhutla di Kalimantan Timur, terutama di wilayah yang memiliki lahan gambut dan hutan primer. 

Baca juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini di IKN Kaltim, 29 Juli 2025: Berpotensi Cerah Sepanjang Hari

Kepala BPBD Kabupaten Kutai Timur, M. Idris Syam, menyebut bahwa musim kemarau diperkirakan berlangsung hingga Oktober 2025, dengan wilayah hulu seperti Kecamatan Karangan, Kecamatan Busang, Kecamatan Muara Wahau, Kecamatan Sangkulirang, hingga Kecamatan Sandaran menjadi titik rawan karhutla di Kutai Timur. 

Faktor pembukaan lahan oleh masyarakat dan kondisi vegetasi kering menjadi pemicu utama.

"Potensi karhutla meningkat seiring suhu tinggi dan curah hujan rendah. Kami sudah memetakan wilayah rawan dan mengimbau warga agar tidak bermain api di sekitar hutan," ujar Idris kepada TribunKaltim.co, Jumat (25/7/2025) lalu. 

Berikut data prakiraan suhu dan kelembapan dari beberapa wilayah di Kalimantan Timur:

1. Kabupaten Paser

• Suhu: 24–31°C
• Kelembapan: 61–96 persen 

2. Kutai Kartanegara

• Suhu: 24–33°C 
• Kelembapan: 53–95 persen

3. Kabupaten Berau 

• Suhu: Cerah 25–32°C
• Kelembapan: 54–87 persen

4. Kabupaten Kutai Barat 

• Suhu: 25–32°C 
• Kelembapan: 55–92 persen

5. Kabupaten Kutai Timur 

• Suhu: 24–31°C 
• Kelembapan: 60–97 persen 

6. Kabupaten Penajam Paser Utara

• Suhu: 24–30°C 
• Kelembapan: 67–95 persen

7. Kabupaten Mahakam Ulu 

• Suhu: 24–30°C 
• Kelembapan: 59–89 persen

8. Kota Balikpapan

• Suhu: 26–30°C 
• Kelembapan: 72–89 persen

9. Kota Samarinda 

• Suhu: 25–30°C 
• Kelembapan: 67–95 persen 

10. Kota Bontang

• Suhu: 25–30°C 
• Kelembapan: 70–93 persen

Dengan tren cuaca cerah dan suhu yang melonjak, masyarakat di Kalimantan Timur diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak panas ekstrem dan potensi kebakaran lahan.

Mengenal Kalimantan Timur 

Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terletak di bagian timur Pulau Kalimantan dan memiliki karakteristik geografis yang unik. 

Luas daratannya adalah 127.346,92 kilometer persegi dan luas lautnya 25.656 kilometer persegi.

Ibu kota Provinsi Kaltim adalah Kota Samarinda. 

Batas wilayah Provinsi Kalimantan Timur di wilayah utara berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Utara dan Malaysia (Sarawak).

Bagian timur berbatasan dengan Laut Sulawesi dan Selat Makassar, selatan berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Selatan.

Bagian barat berbatasan dengan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.

Topografi Kalimantan Timur bergelombang, dari dataran rendah hingga pegunungan.

Sungai Mahakam adalah sungai terpanjang dan penting sebagai jalur transportasi di Kalimantan Timur.

Juga banyak danau besar seperti Danau Semayang dan Danau Melintang. 

Kalimantan Timur kaya akan hutan tropis, tambang batu bara, minyak bumi, dan gas alam.

Wilayah ini juga menjadi lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara. 

Potensi Bencana di Kalimantan Timur

Kalimantan Timur memiliki potensi bencana yang cukup kompleks, terutama terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla), banjir, dan cuaca ekstrem.

Musim kemarau 2025 yang diprediksi berlangsung dari akhir Juli hingga Oktober, dengan curah hujan rendah di bawah 50 mm memicu potensi karhutla di Kaltim. 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah melaporkan karhutla terbaru di Kaltim pada Sabtu (26/7/2025) lalu. Sekitar 200 hektare lahan gambut terbakar di Kabupaten Kutai Kartanegara, menimbulkan asap tebal dan titik api aktif.

Wilayah rawan lainnya ada di Kabupaten Kutai Timur (wilayah hulu dan Sangatta), Paser, dan sekitar IKN Nusantara. 

Penyebab utama karhutla diduga karena aktivitas pembukaan lahan dengan cara membakar, kondisi tanah kering, dan aktivitas manusia.

Sementara itu, BPBD Kaltim juga mencatat 13 jenis potensi bencana di Kaltim antara lain:

• Banjir dan banjir bandang
• Tanah longsor
• Cuaca ekstrem dan gelombang tinggi
• Gempa bumi dan tsunami
• Kekeringan
• Epidemi dan wabah penyakit
• Kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
• Abrasi dan likuefaksi. (*)