Ijazah Jokowi
Reuni Fakultas Kehutanan UGM Angkatan 1980 Dianggap Settingan, Alasan Jokowi tak Pakai Kaos Seragam
Reuni Fakultas Kehutanan UGM Angkatan 1980 dianggap settingan. Alasan Jokowi tidak kenakan kaos seragam
Penulis: Aro | Editor: Doan Pardede
Uniknya, Jokowi terlihat mencolok lantaran pakaiannya jauh berbeda dari rekan-rekan seangkatannya yang memakai seragam warna biru tua, lengkap dengan ID card yang dikalungkan di leher mereka.
Dalam acara reuni akhir pekan lalu itu, Jokowi sempat memberi sambutan yang diselingi curhat mengenai masalah tudingan ijazah palsu yang hingga kini masih terus bergulir.
Padahal, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri sudah menyatakan ijazah Jokowi yang bernomor 1120, NIM 1681/KT, tertanggal 5 November 1985 adalah asli dan sah.
Pihak UGM sendiri juga menerangkan bahwa ijazah Jokowi asli, serta memastikan bahwa Jokowi terdaftar sebagai mahasiswa sejak 1980, mengikuti proses akademik seperti kuliah kerja nyata (KKN), ujian, dan wisuda.
Kata Pengamat: Upaya Amputasi Polemik Ijazah
Mengenai kehadiran Jokowi di reuni Fakultas Kehutanan UGM akhir pekan lalu, Adi Prayitno menyebutnya sebagai upaya untuk meredakan polemik keabsahan ijazahnya.
Hal ini disampaikan Adi saat menjadi narasumber di program Sapa Indonesia Malam yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Minggu (27/7/2025) kemarin.
Selain menjadi pengamat politik, Adi Prayitno sendiri dikenal sebagai dosen tidak tetap di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.
Menurut Adi, dengan adanya reuni, maka itu bisa menunjukkan bahwa Jokowi memang pernah berkuliah di UGM dan mengenal akrab rekan-rekannya.
"Ya, saya kira sederhana tentu sebagai upaya untuk mengamputasi persoalan ijazah ya.
Karena kalau ada reuni dan itu kan menegaskan bahwa Pak Jokowi dengan teman-temannya sudah saling berkenalan satu sama yang lain," jelas Adi.
"Apalagi dalam pertemuan itu misalnya Pak Jokowi kan berkelakar begitu banyak tentang KKN apalagi tentang skripsi dan seterusnya.
Tentu itulah upaya-upaya untuk menghilangkan spekulasi-spekulasi terkait dengan tuduhan ijazah itu," tambahnya.
Namun, Adi Prayitno menegaskan bahwa cara memandang polemik ijazah ini tergantung pada posisi yang melihat, yakni apakah pendukung Jokowi atau pihak yang meragukan keabsahan ijazah tersebut.
"Tapi kan problemnya soal ijazah ini kan tergantung bagaimana iman politik posisinya," ujar Adi.
"Kalau berada di posisinya Bang Roy, apa pun yang dilakukan oleh Pak Jokowi pasti salah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.