Berita Nasional Terkini
Timeline Karier Politik Megawati Soekarnoputri 1987-2025, Sudah 32 Tahun Jadi Ketum Partai PDI/PDIP
Timeline karier politik Megawati Soekarnoputri 1987-2025. Putri Bung Karno terpilih lagi jadi Ketum PDIP hingga 2030.
TRIBUNKALTIM.CO - Megawati Soekarnoputri resmi dikukuhkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Jumat (1/8/2025).
Untuk kesekian kalinya, kongres PDIP memutuskan kepemimpinan partai masih dipegang Megawati Soekarnoputri.
Sejak terpilih sebagai Ketum PDI tahun 1993, Megawati sukses mempertahankan posisi tertinggi partai hingga saat ini.
Sekira 32 tahun Megawati Soekarnoputri menjadi nakhoda PDIP dalam pentas politik tanah air.
Simak, timeline karier politik Megawati Soekarnoputri 1987-2025.
Putri Bung Karno terpilih lagi jadi Ketum PDIP hingga 2030.
Baca juga: Hasil Kongres PDIP Kukuhkan Megawati Jadi Ketum 2025-2030, Ini Profil Ibunda Puan dan Prananda
Pengukuhan Megawati sebagai Ketua Umum PDIP periode 2025-2030 ini berlangsung dalam Kongres ke-6 PDIP.
Kongres PDIP itu diselenggarakan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Badung, Bali, Jumat (1/8/2025)
Sebelum pelaksanaan Kongres hari ini, PDIP sudah menggelar bimbingan teknis (bimtek) nasional yang diikuti sebanyak 3.200 anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota dari PDIP.
Acara Bimtek dihadiri langsung oleh Megawati dan jajaran ketua DPP PDIP.
Dalam kongres dan bimbingan teknis PDIP baru-baru ini, ia menegaskan pentingnya soliditas partai, gotong royong, dan dukungan terhadap pemerintahan Prabowo Subianto.
Mereka juga diberikan pembekalan penguatan peran fraksi di lembaga legislatif.
Megawati telah memimpin PDIP sejak 1999, menjadikannya salah satu ketua umum partai politik terlama di Indonesia.
Megawati Soekarnoputri juga merupakan Presiden ke-5 Republik Indonesia dan presiden perempuan pertama dalam sejarah negara ini.
Baca juga: PDIP tak Perlu Buru-buru Tunjuk Pengganti Hasto, Ray Rangkuti Beber Ada 2 Opsi Buat Megawati
Kongres PDIP
Kongres ke-VI PDI Perjuangan di Bali ini bisa dikatakan "acara dadakan", mengingat hingga hari Rabu, 30 Juli 2025, belum ada keputusan resmi bahwa acara tersebut akan berlangsung.
Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, kepada wartawan, ketika itu hanya memberikan sinyal bahwa kongres akan secepatnya digelar setelah kegiatan bimbingan teknis anggota Fraksi PDI-P seluruh Indonesia selesai pada 31 Juli 2025.
”Insya Allah, setelah bimtek (bimbingan teknis), kita akan ada kabarnya (jadwal kongres),” ujar Puan saat menjawab pertanyaan wartawan seusai memberikan pengarahan dalam pembukaan bimtek di Bali Beach Convention Center, Sanur, Denpasar, Bali, Rabu (30/7/2025).
Kongres kali ini juga banyak dinantikan publik, bukan soal siapa yang menjadi Ketua Umum PDIP ke depan, melainkan sikap politik Megawati terhadap pemerintahan Prabowo Subianto.
Kongres berlangsung sangat tertutup dan dijaga ketat oleh Satgas PDIP, pecalang, serta petugas keamanan. Hanya Ketua, Sekretaris, dan Bendahara DPC yang diizinkan masuk ke ruang kongres dengan ID khusus.
Hal menarik yang menjadi sorotan, Kongres PDIP hari ini berlangsung--hanya berselang semalam- dengan pengumuman pemerintah yang memberikan amnesti kepada Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Hasto Kristiyanto.
Amnesti adalah pengampunan atau penghapusan hukuman seseorang atau sekelompok orang yang melakukan tindak pidana.
Hal itu diatur dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, yang menyebut bahwa amnesti merupakan hak prerogatif presiden atau hak istimewa yang dimiliki kepala negara.
Kasus Hasto Kristiyanto sendiri berkaitan dengan dugaan suap dan perintangan penyidikan dalam perkara pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI atas nama Harun Masiku.
Hasto kemudian dijatuhi hukuman 3,5 tahun penjara oleh Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat pada 25 Juli 2025, sebelum akhirnya mendapat amnesti.
Pemberian amnesti itu kemudian membuat publik mengaitkannya dengan keputusan Megawati mendukung pemerintahan Prabowo.
Hingga berita ini diturunkan, Megawati belum memberikan pidatonya setelah dikukuhkan menjadi Ketua Umum PDIP 2025-2030.
Baca juga: Kader PDIP Kaltim ke Bali, Ananda Moeis Beri Kode soal Megawati Soekarnoputri dalam Kongres
Profil Singkat Megawati Soekarnoputri
Nama lengkap: Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri
Lahir: 23 Januari 1947, Yogyakarta, Indonesia
Orang tua: Ir. Soekarno (Presiden RI ke-1) dan Fatmawati
Partai Politik: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
Jabatan penting:
Presiden RI ke-5 (2001–2004)
Wakil Presiden RI (1999–2001)
Ketua Umum PDI Perjuangan (sejak 1999 hingga sekarang)
Perjalanan Politik Singkat:
1993: Terpilih sebagai Ketua Umum PDI melalui kongres partai, tapi dikudeta oleh kubu yang didukung Orde Baru (rezim Soeharto).
1996: Terjadi insiden Kudatuli (Kerusuhan 27 Juli), yang menandai perpecahan besar di PDI dan meningkatnya popularitas Megawati sebagai simbol perlawanan.
1999: Mendirikan PDI Perjuangan sebagai pecahan dari PDI.
1999: PDIP menang pemilu legislatif, tetapi Megawati kalah dalam pemilihan presiden oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan akhirnya menjadi wakil presiden.
2001: Setelah Gus Dur dimakzulkan, Megawati dilantik menjadi Presiden RI ke-5 dan perempuan pertama yang menjabat posisi tersebut.
Kebijakan dan Warisan Politik:
Pemerintahannya stabil secara politik, namun dikritik karena dianggap kurang tegas dalam reformasi.
Menjadi mentor dan penentu politik penting di balik terpilihnya Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden RI ke-7.
Hingga kini masih menjabat sebagai Ketua Umum PDIP, dengan pengaruh besar dalam menentukan arah politik partai dan koalisi nasional.
Baca juga: Puan dan Prananda Tampil Mesra, PDIP Pastikan Hanya ada 1 Faksi, Said Abdullah Sebut Nama Megawati
Berikut timeline lengkap kiprah dan perjalanan karier politik Megawati Soekarnoputri, disusun berdasarkan tonggak-tonggak sejarah penting dalam kariernya:
Timeline Karier Politik Megawati Soekarnoputri
1987 Memasuki Dunia Politik
Terpilih sebagai anggota DPR RI dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) untuk pertama kalinya.
Keterpilihannya banyak disorot karena statusnya sebagai putri Bung Karno.
1993 Terpilih sebagai Ketua Umum PDI
Dalam Kongres PDI di Surabaya, Megawati terpilih sebagai Ketua Umum, walau awalnya mendapat penolakan dari rezim Orde Baru.
Posisinya memperkuat pengaruh politik Soekarnoisme di tengah represi politik Orde Baru.
1996 – Kudatuli
Perpecahan PDI dan Insiden Kudatuli (27 Juli 1996)
Pemerintah mendukung kubu Soerjadi untuk menggulingkan Megawati.
Kantor DPP PDI pro-Megawati di Jalan Diponegoro, Jakarta diserbu.
Peristiwa ini justru membesarkan simpati publik terhadap Megawati, menjadikannya simbol perlawanan terhadap rezim.
1998 – Reformasi
Era Kejatuhan Soeharto
Menjadi ikon gerakan Reformasi.
Posisi Megawati semakin menguat secara politik.
1999 - Mendirikan PDI Perjuangan (PDIP)
Mengubah PDI versi pro-reformasi menjadi PDIP.
PDIP menjadi pemenang Pemilu Legislatif 1999 dengan 33,7 persen suara.
Megawati gagal menjadi presiden karena kalah voting di MPR dari Gus Dur, namun diangkat sebagai Wakil Presiden RI.
23 Juli 2001 - Menjadi Presiden RI ke-5
Setelah Gus Dur dimakzulkan oleh MPR, Megawati resmi dilantik sebagai Presiden RI pertama perempuan.
Masa jabatan: 2001–2004
2004 - Kalah Pilpres
Mencalonkan diri sebagai presiden bersama Hasyim Muzadi, namun kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
2009 - Kalah Pilpres Lagi
Kembali mencalonkan diri bersama Prabowo Subianto, dan kembali kalah dari SBY yang maju periode kedua.
2014 - Jadi King Maker Jokowi
PDIP mencalonkan Joko Widodo sebagai capres.
Jokowi menang, Megawati menjadi tokoh kunci di balik layar.
Sejak saat itu, Megawati dijuluki “King Maker” dalam politik Indonesia.
2019 - Jokowi Terpilih Kembali
PDIP kembali menang pemilu legislatif.
Megawati semakin kuat sebagai pemimpin partai dan penentu koalisi pemerintahan.
2021 - Megawati Dilantik sebagai Profesor Kehormatan
Diberikan gelar Profesor Kehormatan oleh Universitas Pertahanan RI.
Fokus pada bidang geopolitik dan pertahanan.
2024 - PDIP Calonkan Ganjar Pranowo
Megawati kembali tentukan arah partai dengan mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai capres.
Ganjar kalah dari Prabowo Subianto.
Muncul spekulasi soal regenerasi dan masa depan PDIP pasca-Megawati.
2025 - Terpilih Kembali Jadi Ketum PDIP
Pengukuhan Megawati sebagai Ketua Umum PDIP periode 2025-2030 ini berlangsung dalam Kongres ke-6 PDIP.
Kongres PDIP itu diselenggarakan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Badung, Bali, Jumat (1/8/2025)
Sebelum pelaksanaan Kongres hari ini, PDIP sudah menggelar bimbingan teknis (bimtek) nasional yang diikuti sebanyak 3.200 anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota dari PDIP.
Acara Bimtek dihadiri langsung oleh Megawati dan jajaran ketua DPP PDIP. (*)
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.