Berita Nasional Terkini

Profil Ambalat dan Konflik yang Menyertainya, Blok Kaya Minyak dan Gas yang Kini Kembali Memanas

Profil Ambalat dan sejarah konflik antara Indonesia dan Malaysia, wilayah yang kaya minyak dan gas. Kini kembali memanas.

DOK. TRIBUNKALTIM.CO
AMBALAT KEMBALI MEMANAS - Foto bagan nelayan Sebatik di perairan perbatasan Republik Indonesia- Malaysia, Karang Unarang, Ambalat, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, yang didokumentasikan TribunKaltim.co beberapa tahun lalu. Profil Ambalat dan sejarah konflik antara Indonesia dan Malaysia, wilayah yang kaya minyak dan gas. Kini kembali memanas. (DOK. TRIBUNKALTIM.CO) 

TRIBUNKALTIM.CO - Profil Ambalat dan sejarah konflik antara Indonesia dan Malaysia, wilayah yang kaya minyak dan gas. Kini kembali memanas.

Blok Ambalat adalah dasar laut atau landas kontinen yang terletak di Laut Sulawesi atau Selat Makassar. 

Lokasinya dekat dengan perpanjangan perbatasan darat antara Sabah di Malaysia dan Kalimantan Utara di Indonesia.

Persoalan Ambalat terkait sengketa kepemilikannya, kini kembali mencuat.

Baca juga: Ambalat Memanas! Inilah Perbandingan Kekuatan Militer Indonesia vs Malaysia dan Kronologi Sengketa

Hal ini kembali menjadi pembahasan setelah Kementerian Luar Negeri Malaysia menyebut nama perairan tersebut menjadi Laut Sulawesi, bukan Ambalat.

Sengketa kepemilikian blok Ambalat antara Indonesia dan Malaysia pun kembali jadi sorotan.

Kedua negara pun langsung mengumumkan sikap mereka.

Presiden Prabowo Subianto menyebut pemerintah Indonesia ingin menyelesaikan sengketa itu dengan damai.

"Kita cari penyelesaian yang baik yang damai ada itikad baik dari dua pihak kita," kata Prabowo di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Institut Teknologi Bandung (ITB), Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/8/2025).

Sebentara itu, pada bulan Juni lalu Prabowo dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim sepakat mempercepat penyelesaian berbagai isu mengenai perbatasan yang menjadi masalah kedua negara, termasuk persoalan Ambalat.

“Dalam pertemuan saya dan Perdana Menteri Anwar Ibrahim tadi, kita membahas secara intens masalah-masalah bilateral kedua negara, juga masalah regional, ASEAN, dan juga masalah global,” kata Prabowo setelah menerima kunjungan resmi Anwar Ibrahim di Istana Negara, Jakarta, Jumat, (27/6/2025).

Salah satu isu konkret yang dibahas adalah kawasan Ambalat yang yang kerap menjadi sumber ketegangan antara Indonesia dan Malaysia.

AMBALAT - Bakamla RI melalui unsur patroli KN Ular Laut-405 menggelar Operasi Keamanan dan Keselamatan Laut di perairan Ambalat yang merupakan perbatasan Indonesia-Malaysia, Minggu (13/2/2022). (DOK.BAKAMLA RI)
AMBALAT - Bakamla RI melalui unsur patroli KN Ular Laut-405 menggelar Operasi Keamanan dan Keselamatan Laut di perairan Ambalat yang merupakan perbatasan Indonesia-Malaysia, Minggu (13/2/2022). (DOK.BAKAMLA RI) (DOK.BAKAMLA RI)

Profil Ambalat dan konflik yang menyertainya

Blok Ambalat adalah wilayah kelautan yang terletak di perairan Sulawesi, Sabah, dan Kalimantan Timur dengan koordinat 03.09.00 LU-118.46.00 BT

Dikutip dari skripsi berjudul Upaya Indonesia dalam Menyelesaikan Sengketa Ambalat dengan Malaysia pada Tahun 2015-2017 karya Febri Ghulam (2023) yang diterbitkan UPN Jatim, blok Ambalat kaya akan minyak dan gas.

Ambalat punya kandungan minyak mentah sekitar 764 juta barel dan 1,4 triliun kubik gas bumi.

Kekayaan berupa minyak dan gas bumi itu membuat Ambalat menjadi sangat strategis bagi Indonesia dan Malaysia, dua negara bertetangga.

Malaysia tertarik untuk mengklaimnya berdasarkan berdasarkan undang-undang (UU) Essensial Powers Ordonance yang disahkan pada Agustus 1969.

Dalam UU itu Malaysia menetapkan luas teritorial lautnya sejauh 12 mil yang diukur dari garis dasar dengan menarik garis pangkal lurus menurut ketentuan Konvensi Hukum Laut 1958 mengenai Laut Teritorial dan Contiguous Zone.

Lalu, pada tahun 1979 Malaysia mendeklarasikan Peta Malaysia 1979 secara sepihak dan mengeluarkan peta baru yang di dalamnya berisi tentang klaim di Laut Sulawesi, klaim termasuk blok Ambalat.

Namun, klaim itu tidak kuat karena Malaysia bukan negara kepulauan sehingga tidak berhak untuk menarik garis pangkal sebagai penentu batas laut wilayah dan batas kontinennya.

Adapun klaim Indonesia atas Ambalat didasarkan pada bukti penandatanganan Perjanjian Tapal Batas Kontinen Indonesia Malaysia pada 27 Oktober 1969 di Kuala Lumpur.

Namun, Malaysia terus mengklaim Ambalat sehingga memunculkan sengketa dengan Indonesia.

Sementara itu, UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea) juga telah menyepakati bahwa Ambalat masuk wilayah Indonesia.

UNCLOS adalah perjanjian internasional yang mengatur berbagai aspek hukum laut, termasuk batas-batas wilayah laut, hak dan kewajiban negara di laut, serta pengelolaan sumber daya laut. 

Konflik Indonesia dengan Malaysia karena persoalan kepemilikan Ambalat diwarnai oleh penangkapan terhadap 17 orang warga Indonesia oleh kapal perang Malaysia di kawasan blok Ambalat pada tahun 2005.

Dua tahun kemudian kapal perang dan pesawat patroli Malaysia memasuki blok Ambalat yang mengakibatkan TNI AL mengerahkan kapal perangnya untuk mengadang kapal Malaysia.

Pada tahun 2015 terjadi insiden sembilan pesawat tempur Malaysia menerobos wilayah udara Indonesia di dekat Ambalat.

TNI khawatir jika jet tempur Malaysia dengan bebas menerobos di blok Ambalat secara terus menerus, hal itu bisa mempengaruhi perebutan blok Ambalat oleh Malaysia.

Baca juga: Ambalat Memanas! Inilah Perbandingan Kekuatan Militer Indonesia vs Malaysia dan Kronologi Sengketa

Indonesia lalu mengirimkan nota protes kepada Malaysia atas tindakannya.

Upaya Indonesia untuk mempertahankan Ambalat dengan cara damai akhirnya membuahkan hasil.

Pada tahun 2016 PT Pertamina dalam ajang The 40th IPA Conventian an Exhibition melakukan kontrak pengelolaan minyak dan gas bumi di Ambalat.

Setahun kemudian PT Pertamina telah melakukan pengelolaan minyak dan gas bumi di Ambalat.

Pengelolaan itu adalah merupakan bentuk berdaulatnya Indonesia atas blok Ambalat.

Artinya, Indonesia sukses mempertahankan Ambalat secara damai. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Blok Ambalat yang Kaya Minyak: Sejarah Konflik dan Keberhasilan RI Mempertahankannya

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved