Pembunuhan Sadis di Berau

Pengakuan Tersangka Pembunuhan Istri dan 2 Anak di Berau, One Piece Jadi Alasan

Tersangka pembunuhan istri dan anak di Berau ungkap alasan mengejutkan: “One Piece”, polisi periksa kondisi kejiwaan

|
HO/Polres Berau
PEMBUNUHAN SADIS BERAU - Tangkapan layar penggalan Video tersangka Julius yang diterima Tribunkaltim.co oleh Polres Berau. Tersangka bernama Julius justru menyebut “One Piece” sebagai alasan di balik aksinya. Pengakuan tak lazim ini membuat pihak kepolisian kesulitan mengungkap motif sebenarnya. (HO/Polres Berau) 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Kasus pembunuhan istri dan dua anak di Kampung Punan Mahakam, Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, mengungkap fakta mencengangkan. 

Tersangka bernama Julius justru menyebut “One Piece” sebagai alasan di balik aksinya. Pengakuan tak lazim ini membuat pihak kepolisian kesulitan mengungkap motif sebenarnya.

Dalam rekaman video yang diterima Tribunkaltim.co, Julius terlihat duduk di kursi belakang mobil polisi dengan tangan diborgol di belakang. Saat perjalanan menuju Polres Berau, ia menjawab pertanyaan penyidik dengan kalimat yang sulit dipahami.

“Saya tidak memiliki syarat dalam kehidupan One Piece. Saya dimarahi One Piece. Iya (bunuh anak dan istri karena One Piece),” ucapnya.

Julius mengaku nekat menghabisi nyawa keluarganya karena masalah One Piece. Namun tidak diketahui arti dari One Piece yang diucapkan oleh Julius.

Baca juga: Pembunuhan Sadis di Berau, Kondisi Suami yang Bunuh Istri Hamil dan 2 Anak saat Dibawa dari Kampung

Polisi yang mencoba memastikan kembali jawabannya justru mendengar pernyataan serupa. Julius kembali menegaskan bahwa tindakannya terkait “One Piece”.

Ia bahkan mengumpamakannya seperti botol minuman yang akan habis jika keinginannya tak terpenuhi.

PEMBUNUHAN SADIS - Polisi mengamankan J (34), pelaku pembunuhan sadis yang membunuh istri dan dua anaknya di Kampung Punan Mahakam, Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Polisi masih menyelidiki motif pembunuhan yang terjadi pada Minggu (10/8/2025) pagi tersebut. (HO/POLRES BERAU)
PEMBUNUHAN SADIS - Polisi mengamankan J (34), pelaku pembunuhan sadis yang membunuh istri dan dua anaknya di Kampung Punan Mahakam, Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Polisi masih menyelidiki motif pembunuhan yang terjadi pada Minggu (10/8/2025) pagi tersebut. (HO/POLRES BERAU)

“Kalau saya tidak memenuhi maunya One Piece, ya seperti saya memberikan minuman di botol, akan habis,” ucapnya.

“Memang tak boleh One Piece, saya akui memang tak boleh One Piece,” katanya.

Pengakuan yang tak masuk akal itu membuat pihak kepolisian kesulitan mengorek motif sebenarnya di balik aksi keji tersebut.

Baca juga: Pembunuhan Sadis di Berau, Kondisi Suami yang Bunuh Istri Hamil dan 2 Anak saat Dibawa dari Kampung

“Selama di mobil dari lokasi kejadian menuju Polres Berau, jawabannya ngalor-ngidul, nyeleneh,” ujar Kapolsek Segah, Iptu Lisinius Pinem saat dikonfirmasi sebelumnya.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Berau, AKP Ngatijan, mengatakan bahwa untuk memastikan kondisi kejiwaannya, Julius sementara dirawat di RSUD Abdul Rivai.

“Pemeriksaan belum bisa dilanjutkan karena masih berada di poli kejiwaan,” tutupnya.

Kasus Pembunuhan Istri dan 2 Anak di Berau

Sebelumnya diberitakan, Julius atau Pelaku Kasus Pembunuhan istri dan dua anak di Kampung Punan Mahakam Kecamatan Segah, diakui tidak pernah melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT. 

Hal itu diterangkan Kapolsek Segah, Iptu Lisinius Pinem.

Walaupun penyidikan motif masih dilakukan lebih lanjut oleh pihak Polres Berau.

Pinem sebelumnya sempat bertanya kepada saksi, yakni Pilipus yang merupakan ayah korban, bahwa hubungan antara sang istri dan Julius selama berumah tangga tidak pernah ada indikasi KDRT.

“Kalau dari pengakuan mertua, hubungan mereka seperti rumah tangga biasa, tidak ada indikasi KDRT,” jelasnya kepada Tribun Kaltim, Senin (11/8).

Perlu diketahui, bahwa rumah Pilipus dan korban bersampingan.

Ia pun mengetahui anaknya dibunuh saat mendengar benturan keras dan menuju rumah sang anak, namun nyawa sang anak juga tidak tertolong beserta kedua cucunya. 

Pinem juga menceritakan, menurut warga sekitar, juga tidak ada riwayat perkelahian yang besar ataupun prilaku kekerasan. 

Adapun dijelaskan Pinem, pembunuhan tersebut hanya menggunakan parang. 

“Saat kami bawa dari kampung menuju Polres Berau, bicaranya masih ngelantur, tidak bisa menjelaskan apa-apa.

Kalau sekarang semua dari polres Berau untuk lanjutan kasusnya,” tegasnya. 

Kondisi kampung saat ini pun dikatakan Pinem juga telah kondusif.

Dan ketiga korban telah dikuburkan bersama Senin (11/8) malam.

“Malam ini sudah proses penguburan, kami kembali naik dari Tanjung Redeb ke Segah,” tutupnya.

Tentang Kampung Punan Mahakam dan Kabupaten Berau

Kabupaten Berau terletak di bagian paling utara Provinsi Kalimantan Timur dengan ibu kota, Tanjung Redeb.

Jarak darat Tanjung Redeb dari Kota Samarinda, ibu kota Kaltim adalah 506 km sedangkan jarak udara (garis lurus) sekitar 284 km. 

Perjalanan darat dari Samarinda ke Tanjung Redeb sekitar 7-15 jam tergantung kondisi jalan dan moda transportasi.

Kecamatan Segah berada di bagian barat daya Kabupaten Berau.

Kecamatan Segah berjarak sekitar 86–88 km dari Tanjung Redeb 

Waktu tempuh dari Tanjung Redeb ke Segah berkisar antara 4 jam tergantung kondisi jalan dan kendaraan.

Wilayah Kecamatan Segah dikenal sebagai daerah pedalaman yang masih didominasi oleh hutan tropis dan aktivitas perkebunan serta kehutanan.

Ibu kota kecamatannya adalah Tepian Buah.

Sementara Kampung Punan Mahakam berjarak sekitar 40-50 km dari Tepian Buah.

Waktu tempuh dari Tepian Buah ke Kampung Punan Mahakam sekitar 1,5–2 jam dengan kendaraan darat, melalui jalan tanah dan jalur perkebunan. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved