Tribun Kaltim Hari Ini
Pembunuh Istri Hamil dan 2 Anak di Berau Mengaku Dimarahi 'One Piece', Warga Kampung Minta Keadilan
Pembunuh istri hamil dan 2 anak di Berau mengaku dimarahi 'One Piece'. Sementara warga Kampung Punan Mahakam minta keadilan.
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Julius (34), tersangka pembunuhan istri hamil dan dua anak di Kampung Punan Mahakam, Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur menjalani pemeriksaan di Polres Berau.
Julius dibawa dari Kampung Punan Mahakam ke Tanjung Redeb, ibu kota Kabupaten Berau untuk diperiksa di Polres Berau dan Poli Kejiwaan RSUD Abdul Rivai untuk mengetahui kondisi psikisnya.
Dalam perjalanan dari Kampung Punan Mahakam ke Tanjung Redeb, pengakuan Julius sulit dipahami.
Kampung Punan Mahakam adalah salah satu kampung di Kecamatan Segah yang berjarak sekitar 4 jam tergantung kondisi jalan dan kendaraan ke Tanjung Redeb.
Baca juga: Pengakuan Tersangka Pembunuhan Istri dan 2 Anak di Berau, One Piece Jadi Alasan
Julius mengatakan nekat menghabisi NO (32), istrinya yang tengah hamil 5 bulan serta 2 anaknya yang masih balita, NJ (5) dan NS (4) karena masalah 'One Piece'.
Pengakuan Julius itu diketahui dari sebuah video yang direkam oleh petugas kepolisian yang mengamankan Julius usai melakukan aksi keji itu.
Dalam rekaman video yang diterima oleh Tribun Kaltim, Julius sedang berada di dalam mobil.
Dia terlihat duduk di kursi belakang dengan posisi tangan di belakang.
Di dalam mobil saat perjalanan menuju Polres Berau, Julius menjawab pertanyaan polisi dengan jawaban yang sulit dipahami.
Dia mengaku melakukan semua perbuatan kejinya itu karena ‘One Piece’.
“Saya tidak memiliki syarat dalam kehidupan One Piece. Saya dimarahi One Piece.
Iya (bunuh anak dan istri karena One Piece),” ucapnya kepada polisi.
Polisi mencoba memastikan jawaban Julius. Lagi-lagi Julius kembali menyinggung One Piece.
“Kalau saya tidak memenuhi maunya One Piece, ya seperti saya memberikan minuman di botol, akan habis,” ucapnya.
“Memang tak boleh One Piece, saya akui memang tak boleh One Piece,” katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.