Berita Video

VIDEO – Kegigihan Relawan Memadamkan Api di Hutan Lindung

Penulis: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Editor: Martinus Wikan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PADAM - Para relawan memadamkan sisa bara api di Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW), Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (30/10). Sulitnya menjangkau posisi api ditambah keringnya anak sungai, menyebabkan relawan hanya mampu membuat sekat bakar guna mengantisipasi menyebarnya api.

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Cornel Dimas Satrio Kusbinanto

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW) kebanggaan Kota Beriman kian terancam. Sejak satu bulan lalu hingga Jumat (30/10/2015) si jago merah masih menghanguskan kawasan ekowisata tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunkaltim.co dari Pos Ulin km 15, Karang Joang, diperkirakan 1.200 Ha lahan sudah terbakar.

Tiap harinya pergerakan api minimal menghanguskan lahan sekitar 10 sampai 20 Ha. HLSW memiliki total luas 9.782 Ha.

(Simak juga: VIDEO – Polisi Razia Angkot di Kota Ini )

Sebelumnya pantauan Tribun pada papan indeks kebakaran lahan HLSW dan DAS Manggar tanda panah telah mengarah ke warna merah. Itu berarti kondisi kebakaran di kawasan lindung sudah ekstrem.

Kondisi hutan yang curam dan kering membuat para petugas dan relawan kesulitan memadamkan api. Salah satu Staff  HLSW dan Hutan Lindung Das Manggar mengatakan, pihaknya hanya bisa meminimalisir pergerakan api dengan memotong batang-batang pohon yang sudah hangus dilalap api.

“Apinya ini jalan terus, bara dari bawah. makanya kami potong batang-batang pohon. Tapi biarpun dipotong, tetap masuk lagi ke hutan yang belum terbakar,” ujarnya.

Salah satu penjaga HLSW, Ardiansyah menuturkan kebakaran hutan lebih sulit diatasi darpada kebakaran pemukiman. Pasalnya kemarau yang terjadi, justru membuat sungai-sungai kecil yang ada di dalam hutan menjadi kering. Ia juga menilai keterbatasan fasilitas turut menghambat proses pemadaman.

“Kalau kita padamkan api yang terlalu besar, ya kita mundur, minta bantuan tambahan personel. tapi kami kewalahan waktu itu. air nggak ada, kehausan. Teman itu ada yang hampir semaput juga. Kekurangan logistic loh awalnya. Itu kejadiannya sekitar seminggu yang lalu,” ungkapnya.

Ardiansyah mengatakan lima hari setelah ditemukan titik kebakaran, bantuan peralatan, personel, dan logistic mulai berdatangan.

“Waktu pertama kali itu belum ada mobil pemadam yang bisa menjangkau lokasi, karena jalan belum dibuka. Jalan tembusan kilometer 13 baru dibuka sekitar 3 – 4 hari yang lalu, setelah itu baru mobil pemadam bisa masuk,” ucapnya.

Hingga berita ini diturunkan, bara api masih menyala di beberapa titik khususnya sisi Barat. Pemadaman dilakukan dari berbagai pihak seperti TNI yang mengirimkan satu peleton Yonkav 13/ Satya Lembuswana, Yonzipur 17/Ananta Dharma, Yonif 600/Raider, dan Kodim 0905 Balikpapan. Relawan dari Manggala AgniDAOPSPaser, Basarnas Balikpapan, Radio Antar Penduduk Indonesia, Organisasi Amatir Radio Indonesia, Pecinta Alam Unmul, dan sebagainya.

***

UPDATE berita eksklusif, terkini, unik dan menarik dari Kalimantan. Like fb TribunKaltim.co  Follow  @tribunkaltim Tonton Video Youtube TribunKaltim

Berita Terkini