Sejarah Hari Ini
SEJARAH HARI INI Hari Kartini hingga Peresmian Perpustakaan Digital Dunia
Sejarah Hari Ini : Ada beberapa kejadian penting di Indonesia bahkan dunia yang terjadi pada tanggal 21 April.
Penulis: Doan Pardede |
TRIBUNKALTIM.CO - Berbagai kejadian penting di dunia ternyata terjadi di tanggal 21 April. Di Indonesia, tanggal 21 April bertepatan dengan Hari Kartini.
Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, hari lahir RA Kartini yang jatuh pada 21 April diresmikan sebagai Hari Kartini.
Berikut beberapa kejadian penting di dunia dan Indonesia yang terjadi di tanggal 21 April yang sudah dirangkum TribunKaltim.co dari wikipedia dan berbagai sumber lainnya.
1. Hari Kartini
Di Indonesia, tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini.
Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964, yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir RA Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.
Raden Adjeng Kartini atau RA Kartini, adalah seorang Pahlawan Nasional yang lahir lahir di Jepara, Hindia Belanda, 21 April 1879 – meninggal di Rembang, Hindia Belanda, 17 September 1904 pada umur 25 tahun.
Raden Adjeng Kartini atau RA Kartini adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia.
Raden Adjeng Kartini atau RA Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.
Pemikiran RA Kartini
Pada surat-surat Kartini tertulis pemikiran-pemikirannya tentang kondisi sosial yang ada di sekitarnya, terutama tentang kondisi perempuan pribumi.
Sebagian besar surat-suratnya berisi keluhan dan gugatan khususnya menyangkut budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan.
Dia ingin wanita memiliki kebebasan menuntut ilmu dan belajar.
Kartini menulis ide dan cita-citanya, seperti tertulis: Zelf-ontwikkeling dan Zelf-onderricht, Zelf- vertrouwen dan Zelf-werkzaamheid dan juga Solidariteit. Semua itu atas dasar Religieusiteit, Wijsheid en Schoonheid (yaitu Ketuhanan, Kebijaksanaan dan Keindahan), ditambah dengan Humanitarianisme (peri kemanusiaan) dan Nasionalisme (cinta tanah air).
Surat-surat Kartini juga berisi harapannya untuk memperoleh pertolongan dari luar.